27. Jalan-jalan atau...

1.7K 313 82
                                    






Wendy memandang Irene tak suka, sedari tadi bibirnya nyerocos tidak ada hentinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Wendy memandang Irene tak suka, sedari tadi bibirnya nyerocos tidak ada hentinya. Padahal, Doyoung hanya menanggapi dengan sepatah kata.

'Ya' atau 'Hm'

Dan kini, gadis itu malah memaksa untuk menyuapi makanan ke mulut Doyoung.

"Maaf Dok, tapi Dokter Doyoung sudah makan dua puluh menit yang lalu." ujar Wendy penuh penekanan.

Irene meletakkan kembali mangkuk berisi bubur itu ke atas nakas, "Oh, maaf aku nggak tahu."

Wendy merinding sendiri mendengar nada sok manja yang terlontar dari bibir tipis Irene. Kenapa harus ada orang kaya dia sih? Wendy jadi julid sendiri dalam hati.

Doyoung yang masih lemah dan tidak bisa apa-apa hanya diam memejamkan mata dan menarik selimut. Salah satu lengannya diletakkan diatas kedua mata untuk mencoba tidur.

"Dokter Doyoung kenapa nggak lanjut kontrak disini? Padahal aku berharap bisa kerja sama sama dokter Doyoung disini. Banyak hal yang belum aku paham dan ketahui."

Doyoung berdeham, "Banyak dokter lain yang bisa bantu Anda. Dokter disini bukan cuma saya."

Irene mendengus, "Tapi kan kita sama-sama ahli bedah, jadi pasti lebih nyambung."

Doyoung menghela nafas panjang, "Maaf kalau tidak sopan, tapi saya mau istirahat. Dari tadi saya coba buat tidur tapi nggak bisa karena dengarin dokter Irene nyerocos aja."

Wendy di belakang sana menahan tawa, menggelengkan kepalanya pada Doyoung yang menatap kesal pada Irene.

Irene sedikit tersentak mendengarnya, kedua bahunya tampak melemas dan ia segera bangkit dari tempat duduknya. "Maaf, aku nggak bermaksud. Tadi cuma pengen jengukin aja."

"Ini masih jam dinas, tapi kamu malah ngeluyur. Kamu mau saya laporin ke kepala rumah sakit? Memangnya kamu nggak ada jadwal operasi? Maaf saya kasar, tapi Anda benar-benar mengganggu."

Irene tersenyum tipis lalu mengusap rambut Doyoung perlahan. "Maaf ya, cepat sembuh!" lalu berbalik dan keluar dari ruang rawat inap Doyoung tanpa berpamitan pada Wendy.

"Wah bangke tuh orang, gue senior loh disini masa dia main nyelengos gitu aja?!!" maki Wendy yang dibalas Doyoung dengan kekehan. "Terus itu tadi maksud dia apa coba segala ngelus rambut lo?! Lo juga ngapain nggak berontak?!"

Doyoung semakin tertawa, "Kok jadi lo yang sewot, kan pacar gue Jisoo."

"Ya tapi kan gue sebagai orang yang kenal Jisoo nggak terima lah liat cowonya digituin sama orang lain."














👄👄👄

















"Gue nggak bisa terus-terusan begini, Jae. Jisoo pantes dapetin Doyoung karena Doyoung cowo baik-baik dan sayang banget sama Jisoo. Sedangkan gue? Jadwal kerja nggak teratur, sering ninggalin Jisoo juga, nggak bisa selalu ada buat dia apalagi dia lagi hamil. Kalo Jisoo sama Doyoung pasti Doyoung bakal jagain Jisoo dengan baik."

7 Rings [Jisoo × Doyoung ft. Nct WayV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang