4. Not Happy to Meet You, CEO Kim.

696 84 6
                                    

BRAK!!!

———

Jennie yang sedang menyetir mendadak terdorong ke depan, wajahnya hampir terbentur setir mobil jika saja dia tidak menggunakan sabuk pengaman. Hantaman dari belakang sangat keras, tapi tidak sampai membuka airbag. Rasa terkejut Jennie juga karena dirinya terdorong ke depan.

Ia menggeram dengan kesal, emosi yang tadi dia tahan saat di kediaman Kim mulai naik ke ubun-ubunnya, siap meledak kapan saja.

Jennie dengan marah membuka paksa pintu mobilnya, ia turun dengan perasaan ingin membunuh! Bagaimana bisa, dia yang sedang menyetir dengan ke hati-hatian di tabrak oleh orang lain?

Gadis itu turun lalu membanting pintu mobilnya, ia dengan susah payah karena heels yang dikenakannya, Jennie berjalan ke arah belakang mobil dan sesuai dugaannya, bagian belakang mobilnya hancur dan terlihat penyok.

"Fuck! Dasar tua bangka sialan!"

Jennie menoleh cepat pada sumber suara, tepat di sisi kanan belakang mobilnya yang tidak hancur, seorang dengan helm bewarna hitam metal mengumpat kesakitan. Ia bahkan memegang kakinya yang kemungkinan terkilir. Gadis itu menghampirinya dan melotot pada orang yang menyebabkan dia hampir terkena serangan jantung juga penyebab hancurnya mobil mahal favoritnya.

"Apa kau tahu bagaimana cara menyetir? Apa kau pikir jalanan ini milik keluargamu?" Jennie berteriak marah sambil menunjuk orang yang masih duduk dan tertunduk meringis kesakitan.

"Haisshh...!! Nona, kau berisik sekali! Aku hanya menyenggol sedikit bagian belakang mobilmu." Jawabnya, dia mendongak untuk melihat pemilik mobil yang di tabraknya dan melototkan mata tak percaya.

Lisa membuka kaca helmnya yang gelap agar dapat memperjelas penglihatannya. "Eoh?? Itu kau, CEO Kim?" Dia lalu berdiri, mengusap bokongnya dari debu dan membuka helmnya.

Jennie mengernyit saat orang dihadapannya ini mengenalinya. Tidak! Semua orang memang mengenalnya, maksudnya orang ini berlagak sok akrab dengannya.

"Woah woah woah... Aku tidak percaya akan bertemu dengan CEO kita yang paling di segani diseluruh dunia," Lalu matanya melebar saat tahu orang di hadapannya ini adalah orang yang berada diperusahaannya dua hari yang lalu, wanita menyebalkan yang melecehkan dan berani memarahinya diperusahaannya sendiri, wanita yang dia usir karena tidak memiliki kesopanan.

Juga, wanita inilah yang membuatku terus memikirkan 'cara seorang wanita menatap dada wanita lain.'

"Kau wanita tidak sopan! Dimana otakmu? Apa kau tidak dapat melihat mobil didepanmu sedang berkendara dengan hati-hati? Kalau kau ingin mati, tabrakan saja dirimu pada sebuah bangunan kokoh!! Kenapa harus menabrak mobilku?!!" Racau Jennie dengan nada tingginya, emosinya sudah meledak ketika pertama melihat wajah wanita ini lagi, sebisa mungkin ia melampiaskan semua kekesalannya.

Sementara Lisa mengusap-ngusap telinganya, matanya tak sengaja melihat beberapa kendaraan yang dia kenali, ia membuka lebar matanya saat mereka semakin mendekat.

"Kau mendengarku? Aku bilang–Yah! Yah!! Kau mau kemana???!!!" Jennie berusaha menahan lengannya,

Sementara Lisa dengan terburu-buru tidak dapat lagi mendengar segala makian Jennie, ia kembali menggunakan helmnya dan mengambil motornya yang terjatuh. Karena panik, secara tidak sadar tangan kirinya menepis tangan Jennie dan berakhir ia menggenggam payudara Jennie yang bulat dan kencang-membuat gadis itu seketika diam membatu.

Setelah Lisa melaju kencang, Jennie yang masih diam melihat beberapa motor mengebut, mengikuti Lisa.

Wanita itu ternyata sedang dikejar oleh beberapa pria berbadan besar, kemungkinan itu adalah suruhan Ayahnya yang dia bantai di Bar tadi.

KIM'S HAPPENEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang