8. The Other Kim

496 78 4
                                    

Jennie saat ini berada di apartemen kecil milik Lalisa Manoban, Istrinya. Ia terlihat kesal karena Lisa memaksanya untuk merasakan bagaimana tinggal di rumah kumuh.

Awalnya ia menyuruh Lisa untuk mulai tinggal di apartemen gadis itu agar keluarga Kim tak curiga. Tapi Lisa menolak dan meminta Jennie lah yang harus tinggal di apartemennya. Jennie marah dan berujung merendahkan Lisa, gadis itu mengatakan tempat tinggal Lisa tak layak huni.

"Dari rumah ini kita bisa memulai segalanya dari nol." Lisa tersenyum puas melihat Jennie yang kesal.

"Aku disini hanya karena menemanimu mengambil barang-barang milikmu! Bukan ikut tinggal disini."

Lisa terkekeh dan mengangguk, ia menyutujui syarat Jennie untuk tinggal di apartemen gadis itu dengan syarat mereka harus berhubungan intim. Tentu saja gadis keturunan Kim itu tidak punya alasan untuk mengelak. Ini juga demi keberlangsungan perusahaan ditangannya. Jennie harus tetap tinggal sebagai CEO agar perusahaan tidak jatuh ketangan orang lain dan hancur. Bagaimanapun pernikahannya adalah syarat yang sudah dijanjikan Harabeoji, meskipun seluruh keluarganya menganggap pernikahan yang dia buat adalah hal konyol.

Jennie tidak punya pilihan.

Jennie tidak ingin salah satu dari Kim mengetahui kecurangan yang dia buat. Pernikahannya harus terdengar nyata, termasuk dimana dia dan pasangannya bertempat tinggal.

Gadis itu melirik tajam pada Lisa yang memasak makan malam mereka.

Yeah, Jennie akhirnya menyetujui seks setelah pernikahan. Lalisa Manoban tidak meminta harta dan sepeser pun uang, sebagai gantinya wanita itu meminta tubuhnya, tubuh istrinya.

"Kau tidak perlu panik, aku akan menunggu tapi jangan sampai kau membuatku menunggu lama."

Lisa berucap pelan dan sedikit serak, matanya fokus pada penggorengan ditangannya.

––––

"Kau tidak punya alat pemanas ruangan? Tidak tahu kalau sekarang sedang memasuki musim dingin di Korea?"

Jennie mengambil selimut yang diberikan Lisa. Ia tampak menggigil karena apartemen Lisa yang murah tak mampu menahan suhu dari luar.

Biasanya, apartemen atau jika ia menginap disebuah hotel, maka hotel sudah memiliki pengatur suhu ruangan sendiri. Melihat harga apartemen Lisa, gadis Kim itu sangat terkejut karena fasilitas tempat tinggal wanita itu sangat kurang.

"Aku hanya akan meminum alkohol atau merokok jika tubuhku sudah tidak tahan pada cuaca dingin." Jawab Lisa seadanya, tidak mengherankan bagi Jennie mendengar jawaban Lisa. Sangat cocok dengan tampilannya yang berandal.

Jennie teringat sesuatu, ia bertanta "Apa kau sudah mengemasi barang-barangmu?"

Wanita itu mendesah, ia duduk disamping Jennie, mengambil selimut dan ikut menyelimuti dirinya membuat dahi Jennie berkerut protes. Lisa tak mempedulikannya, ia menunjuk ke arah lemari hitam lumayan besar. "Kau lihat lemari itu?" Jennie mengikuti arah tangan Lisa, "Hanya itu yang berharga. Selebihnya akan kutinggal."

Jennie mengangguk paham,

"Eoh. Tidak hanya itu. Dilemari kamar, aku memiliki empat kaos hitam dan dua jeans yang biasa kupakai untuk kerja! Yeah, hanya itu."

"Oke."

Lisa tersenyum memandang Jennie. Seketika gadis itu merasa malu. Lalu tatapan itu berubah sensual.

"Aku penasaran." Wanita itu mengikis jarak mereka, terlihat kepanikan muncul dari mata Jennie. "Bagaimana bisa kau akhirnya menyetujui permintaanku?"

"Jawabanku tidak sulit. Ini tentang bagaimana aku harus meyakinkan keluarga Kim."

KIM'S HAPPENEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang