2. She Is CEO KIM

668 90 3
                                    

Kim Elite International

Jackson Wang menghampiri Lisa yang baru saja tiba di parkiran bawah tanah KEI. Pria dengan brewok tipis itu memukul pundak Lisa. Dia sangat senang bertemu dengan Lisa, sejak dulu wanita ini selalu membantunya jadi sekarang gilirannya.

"Kau datang sebelum bosku tiba, LM. Kudengar dia seharusnya datang lebih cepat, tapi sepertinya mereka mengadakan rapat diluar."

"Ck, berhentilah memanggilku seperti itu." Lisa menepis tangan pria itu, senyum Jackson melebar saat berhasil membuat Lisa kesal. Pria itu kemudian mengangkat tangannya, meminta sesuatu pada Lisa.

Lisa melihat bingung, "Kau ingin meminta uang?" Jackson berdecak

"Bukan, Manoban. Berkas lamaranmu mana biar aku antar ke ruangan HRD." jawab Jackson,

"Bung, untuk apa berkas lamaran? Di Amerika aku hanya perlu menunjukkan hasil fotoku." Senyum Jackson pudar, wajahnya berganti menjadi ketakutan.

"Jangan bilang kau tidak membawa apapun kecuali kameramu?"

"Dan sarapan tentunya." dengan santainya Lisa menunjukkan paper bag yang diberikan oleh Han So Hee tadi.

Wajah Jackson berubah pucat.

"Tetap saja, Lisa! Ini Korea dan CEO KEI adalah orang yang sangat detail, bagaimana mungkin dia menerimamu hanya karena hasil kerjamu?!"

"Kau berlebihan, Jack! Tenang saja, selama itu aku, tidak akan ada yang menolak!" Lisa memukul pundak Jackson, ia berjalan mendahului pria yang sudah pucat itu.

Ini gawat! Berkas adalah salah satu yang paling penting bagi pelamar di KEI dan CEO Kim tidak menyukai orang yang tidak punya sopan santun!

Jackson tiba-tiba sedikit menyesal membantu Lisa. Ia senang bisa bekerja sama lagi dengan wanita itu, tapi kalau begini cara Lisa. Jackson berharap Lisa mencari perusahaan lain saja.

Dia akan mati hari ini.

"Jack! Untuk apa kau berdiri seperti pria lajang yang sudah lama tidak diberi jatah disitu?? Tidak ingin masuk?"

Matilah aku..

Lisa, bahasamu tolong.

--

Tuk tuk tuk~

Suara heels dari merek YSL bergema diseluruh ruangan, para karyawan memang tidak ada yang berdiri tetapi mereka semua seakan menghilang atau menjadi patung manusia di kantor itu. Alasannya tentu saja CEO mereka baru menginjakkan kakinya di lantai paling atas bangunan tinggi KEI.

Disisi lain, Jennie mengatur wajahnya, ia sedang menahan kekesalan karena beberapa orang yang tidak menepati janji. Jika bukan karena kerja sama besar-besaran ini, Jennie tidak mau menyetujui mereka yang sesukanya mengatur ulang rapat diluar dengan alasan untuk mencari ketenangan. Alasan sebenarnya adalah para orang tua kolot itu masih berusaha ingin mengenalkan putra-putra tidak berguna mereka untuk menjadi pendamping hidup Jennie. Jennie berpikir sepertinya ada seseorang yang ia kenal tengah mengatur rencana dengan seorang investor besar dari Incheon.

Lebih baik kau memperhatikan penyakit kronismu dari pada mengurusi masa depanku, Harabeoji!

Suara ketukan heels itu semakin terdengar jelas, CEO Kim tiba dengan wajah dingin biasanya. Para karyawan menelan ludah, ekspresi CEO Kim memang selalu tampak seperti itu setiap harinya tetapi entah mengapa para karyawan KEI berpikir bahwa CEO Kim akan memecat mereka semua secara masal.

Beberapa karyawan wanita mulai saling menyenggol, ingin bergosip tentang gadis dingin itu namun tidak berani karena dia masih disana. Sementara para karyawan pria, menatap Jennie tapi sedikit menunduk, tidak berani menatap lama-lama karena takut dipecat.

KIM'S HAPPENEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang