7. Miss Kim's Requirements

521 71 7
                                    

"Dimana sebagian karyawan? Kenapa meninggalkan meja di jam kerja?"

Seo Johnny menatap heran sekeliling ruangan, melihat beberapa orang tidak ditempatnya masing-masing membuat jiwa sok bosnya bergejolak marah. Hampir setiap pagi pria itu berkeliaran di lantai yang sama dengan ruangan CEO dan tentu saja lantai para karyawan bekerja.

Posisinya sebagai direktur pemasaran membuat ruangannya berada dilantai paling bawah. Johnny merasa meskipun jabatannya tinggi, tidak selantai dengan ruangan CEO membuatnya tampak disepelekan. Tapi dia tak mungkin protes kepada para petinggi hanya karena ruangannya dilantai bawah, dia tak ingin kehilangan pekerjaannya.

"Entahlah. Tapi kudengar Jackson Wang kembali dipekerjakan. Dan Jack membawa fotografer baru." Jawab gadis berkaca mata itu yang kembali fokus pada mesin foto copynya.

"Jackson Wang?? Bukankah CEO Kim memecatnya?"

Gadis itu mengangkat bahu membuat Johnny mendengus.

Seo Johnny sangat tidak menyukai Jackson Wang. Ia bahkan membuat pesta di apartemennya ketika mendengar Jack ditendang keluar dari perusahaan oleh bos mereka. Johnny merasa Jack adalah saingannya diperusahaan. Pria itu sangat ramah, Jack juga berteman dengan para model dan Johnny tidak menyukai itu. Seluruh mata pekerja di KEI harus tertuju padanya.

Johnny bergerak ke ruangan studio. Dia harus melihat dan menegur para karyawan yang tidak berada di meja mereka saat jam kerja.

---

"So.. Yeah.. Senang bisa menjadi salah satu bagian dari kalian, guys."

Semua orang bersorak dan bertepuk tangan. Mereka kedatangan anggota baru, seorang fotografer wanita! Sebagian pria memandangnya kagum karena wanita ini memahami isi pikiran mereka, sebagian lagi tentu saja iri. Wanita dihadapan mereka ini memiliki paras dan gaya yang mampu membuat mereka tersaingi. Sementara untuk para gadis-gadis, mereka tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaan aneh mereka saat pertama kali melihat dan berkenalan dengan Lalisa Manoban. Seharusnya mereka memasang wajah sinis, tapi lihatlah para gadis-gadis ini sekarang? Tampak malu sambil menyelipkan sehelai rambut ke belakang telinga mereka.

'Wanita ini. Entah kenapa membuatku berdebar. Perasaanku sangat aneh.'

'Apakah aku sudah tidak normal? Mengapa tatapannya seolah mengajakku berciuman? Dan mengapa aku mengharapkan itu???'

'Bro, dia lebih cocok menjadi saingan kita dari pada incaran kita.'

'Dia bahkan lebih manly dari kita laki-laki!'

'Lihat stylenya. Shit! Aku terlihat sangat kemayu jika bersanding dengannya. Padahal aku lelaki.'

Mereka berbisik melihat kagum dan iri wanita dihadapan mereka. Wanita yang memiliki mata coklat madu yang bulat. Dengan style kaos oblong hitam dan celana jeans serta kamera yang dikalungkan dilehernya.

"YAAH!!!"

Mereka semua terkejut mendengar teriakan Seo Johnny diambang pintu studio. Pemuda itu tampak marah, ia menatap sengit kepada semua orang didalam.

"Kalian digaji bukan untuk ini!! Kalian semua mau dipecat, haa?!!!" Semua orang terlihat menunduk. Mereka sangat tidak ingin berurusan dengan pria ini, jadilah satu persatu meninggalkan studio.

Seo Johnny merasa senang melihat para karyawan ketakutan dan bubar karena dirinya. Sementara Jackson Wang tampak malas, ia menyenggol lengan Lisa yang sibuk mengecek kehebatan kamera profesional milik perusahaan yang akan menjadi senjatanya dalam bekerja. Lisa tidak puas karena ada beberapa kekurangan yang akan mengganggu sesi pemotretannya, ia berpikir lebih baik menggunakan kamera kesayangannya.

KIM'S HAPPENEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang