Chapter 9

274 19 2
                                    


"Seungwan-ah.."

"Ne unnie?"

"Mengapa kamu memanggilku dengan unnie?" Tanya Joohyun penasaran

"Aahh, karena aku siswa kelas percepatan unnie.." Jawab Seungwan pelan

"Berarti kamu lebih muda dari Seulgi?" Tanyanya lagi

"Ahh tidak, selain aku ada Seulgi, Gyeoul dan Nana.." Jawab Seungwan

"ahh begitu, lalu bagaimana kalian bisa dekat dengan Jihyo?" Tanya Joohyun lagi

"Jihyo unnie kakak sepupu dari Nana, jadi kita juga dekat dengannya.." Jawab Seungwan dengan senyumnya

"ahh begitu..."

"unnie.." Panggil Seungwan

"Ya?"

"ayo kita sedikit lebih cepat unnie, waktunya sudah mepet bel.." Ajak Seungwan bergegas

"ahh yaa.." Jawab Joohyun mempercepat langkahnya menyesuaikan langkah Seungwan

Seungwan dan Joohyun mempercepat langkah mereka, jarak dari halte menuju sekolah memang sedikit jauh jadi mereka harus segera bergegas sebelum bel dan pintu gerbang mereka ditutup. Dipertengahan jalan, banya sepeda-sepeda siswa lain melintas dengan cepat mengejar waktu bel berbunyi. Salah satu sepeda melintas dengan cepat dekat dengan Joohyun berjalan, Seungwan yang menyadari dengan sigap menarik Joohyun kuat hingga menyebabkan tubuh Joohyun yang membentur tubuhnya dan membuatnya hilang keseimbangan dan terjatuh.

"Seungwan-ah! gwenchana?" Tanya Joohyun khawatir

"aku gapapa kok unnie.." Jawab Seungwan yang kembali berdiri dibantu oleh Joohyun

"Ada yang luka?" Tanya Joohyun sambil melihat tubuh Seungwan dengan teliti

"cuman lecet di telapak tangan ini unnie.." Jawab Seungwan sambil tersenyum

"ahh kita harus bersihkan lukanya dulu, aku juga tidak bawa plester.." gumam Joohyun

"Tidak apa unnie, nanti saja setelah sampai sekolah, ayo kita cepat berjalan sebelum pintu gerbang ditutup" Ajak Seungwan menggandeng tangan Joohyun untuk segera berjalan lebih cepat.

Seungwan menggandeng tangan Joohyun agar mereka bisa sampai bersama tepat waktu dengan berjalan cepat. Namun setelah sampai depan sekolah, ternyata gerbang mereka sudah tertutup dan sudah ada guru piket disana. Joohyun tiba-tiba berjalan cepat menuju gerbang dan berbicara dengan guru piket disana, Seungwan tidak terlalu mendengar percakapan mereka. Tiba-tiba Joohyun memanggil Seungwan dan membungkuk sembari mengucapkan terima kasih kepada guru piket tersebut diikuti oleh Seungwan. Seungwan yang di tari Joohyun mengira mereka akan langsung pergi menuju kelas, tetapi ternyata Joohyun membawanya ke ruang kesehatan sekolah.

Selesai diobati, Joohyun dan Seungwan bergegas menuju ruang kelas mereka. Sesampai di depan ruang kelas, pelajaran sudah dimulai dan Joohyun mengetuk pintu kelas meminta ijin untuk masuk diikuti oleh Seungwan dan mereka pergi menuju tempat duduk masing-masing dan melanjutkan pelajaran.

"tumben kamu telat wan?" Bisik Seulgi

"Tadi aku jatuh, terus ke ruang kesehatan dulu.." Jawab Seungwan berbisik

"Lukanya parah?" Tanya Seulgi khawatir

"Enggak, cuman lecet aja kok. Perhatiin pelajaran di depan gi.."

Seungwan dan Seulgi melanjutkan menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru di depan. Selesai di mata pelajaran pertama, Seulgi menggunakan waktu jeda untuk menanyakan bagaimana Seungwan bisa terlambat dan terluka. Seungwan menjelaskan semuanya selesai tepat saat guru mata pelajaran berikutnya masuk ke dalam kelas.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang