Chapter 5

281 37 4
                                    

Desember 2017

Wanita dengan coat hitam turun dari taksi yang ia naiki. Perlahan tapi pasti ia melangkahkan kakinya menuju halaman rumah yang telah ramai dengan orang-orang yang mengenakan pakaian hitam seperti dirinya. Seluruh mata melihatnya, beberapa ada yang berbisik sambil meliriknya mungkin bertanya siapa dirinya. Wanita itu melangkahkan kakinya perahan dan berhenti sekitar 3 meter dari depan pintu rumah. Banyak orang yang keluar dan masuk dari sana.

Seorang wanita dengan rambut sebahu baru saja keluar dari rumah tersebut dan ia mengalihkan pandangannya menuju jalan di depannya. ia terkejut sampai-sampai mulutnya terbuka dan melebarkan matanya. Seorang wanita cantik yang tidak terlalu tinggi dengan rambut pendek itu di depannya, wajah nya sama sekali tak berubah hanya ada tambahan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Wanita itu tersenyum tipis ke arahnya dan mencoba melambaikan tangannya ragu.

"Annyeong, Seulgi-ya..." Sapa wanita berkacamata itu

"..."

"Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana ka-"

Sapaan dan pertanyaan wanita berkacamata itu terhenti saat Seulgi berlari memeluknya erat, erat sekali takut jika wanita berkacamata itu pergi lagi. wanita berkacamata hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan dan membalas pelukan Seulgi sambil menepuk pelan punggungnya. Terdengar suara isakan kecil dari Seulgi.

"Seulgi-ya, kenapa?" Tanya wanita berkacamata itu

"Mengapa baru sekarang?" Tanya Seulgi

"ah.. maaf.." Jawab wanita berkacamata itu

"Wae Seungwan-ah? wae?" Tanya Seulgi lirih

"Maafkan aku Seulgi-ya..." Jawab Seungwan

"Jangan pergi lagi..." Pinta Seulgi

"Ya.. aku tidak pergi lagi..." Jawab Seungwan pelan

Seulgi merengkuh sahabatnya yang hilang itu dengan sangat erat dan Seungwan membalas pelukan itu. Tak lama Seulgi perlahan melepaskan pelukannya dan memandang wajah Seungwan. Wajah wanita itu tak berubah sama sekali hanya kantung mata dan tambahan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Seulgi yang masih menatap Seungwan lekat-lekat meraih telapak tangan Seungwan dan menggenggamnya.

"Ayo masuk..." Ajaknya pada Seungwan dengan senyum manisnya

"Ne..." Jawab Seungwan pelan

Seulgi menggandeng tangan Seungwan dan masuk ke dalam rumah. Seungwan hanya menundukkan kepalanya melihat langkah kakinya dan berjalan mengikuti kemana Seulgi membawanya. Seulgi berhenti dan menoleh ke Seungwan yang ada di belakangnya, terdengar tarikan nafas terkejut dari beberapa orang di sekitar. Seungwan mengangkat kepalanya dan melihat ada Gyeoul, Jihyo, Sooyoung dan Yeri disana sedang menatapnya terkejut. Seungwan hanya bisa memberikan senyum tipisnya dan melihat ke arah Seulgi kembali. Seulgi yang tersenyum tipis mengisyaratkan dia untuk pergi ke hadapan seorang wanita yang sedang duduk di dekat karangan bunga.

Seungwan melangkahkan kakinya perlahan menuju wanita tersebut dan berhenti tepat di depannya. Wanita yang sedang terduduk itu perlahan mengalihkan pandangannya pada kaki yang di depannya dan perlahan mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang berdiri di depannya. Air mata kembali menetes dari wanita yang duduk di depan Seungwan dan ia langsung berdiri meraih Seungwan.

"Unnie..."

"Seung-Seungwan-ah..." Panggil gadis itu lirih menahan tangis

"Ne unnie..." Jawab Seungwan pelan

"Aku tidak bermimpi kan Seungwan?" Tanya wanita itu sambil menangkup wajah Seungwan

"Tidak, kau tidak bermimpi Joohyun unnie.." Jawab Seungwan lagi

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang