Chapter 12

135 19 3
                                    


Udara dingin menyapa keduanya begitu keluar dari pintu kedatangan. Dengan koper di masing-masing tangan, mereka bergegas mencari taxi menuju rumah yang saat ini Seungwan tempati sebagai tempat tinggal di kota ini. Menuju tempat Seungwan membutuhkan waktu perjalanan sekitar 1 jam menggunakan Taxi, Joohyun berharap agar bisa segera sampai karena badannya yang lelah begitu juga dengan Seungwan. Sepanjang perjalanan menuju tempat tinggal Seungwan, Joohyun menatap jalan diluar jendela taxi yang berjalanan. Warna putih mendominasi jalan-jalan di luar, tertutupi salju tipis yang turun hari itu. Tak ada sepatah kaata yang terucap dari keduanya, hanya tangan Seungwan yang masih erat menggenggam telapak tangan kiri Joohyun membantu meredam dingin pada wanita di sebelahnya.

Tepat di depan bangunan 4 tingkat taxi berhenti. Sopir taxi segera berlari membukakan pinti untuk mereka dan membantu menurunkan barang bawaan mereka dan menaruhnya tepat di depan pintu bangunan. Setelah berterima kasih dan membayar tagihan, taxi tadi kembali pergi dan Seungwan menghampiri Joohyun yang berdiri didepan pintu dengan barang bawaan mereka. Seungwam membawa barang bawaannya dan mengajak Joohyun untuk masuk menuju rumah yang ia tempati. Tiba di lantai 4 bangunan, Seungwan mengeluarkan kunci tempat tinggalnya, membukanya dan mempersilahkan Joohyun masuk terlebih dahulu. Joohyun yang masuk lebih dulu melihat suasana tempat tinggal Seungwan saat ini. Nyaman pikirnya.

"Unnie, bisa langsung masuk aja ke kamar. Maaf kamar satunya masih jadi ruang belajar aku, nanti aku beresin dulu biar bisa untuk tidur.." Ucap Seungwan

"Ah tidak apa-apa, Seungwan-ah..." Jawab Joohyun dengan senyum

"Ah baiklah, ayo masuk unnie.." Ajak Seungwan

Seungwan mengajak Joohyun masuk ke kamar miliknya. Sudah hampir sebulan Seungwan tidak menempati kamar nyaman miliknya. Kamar nyaman tersebut tampak bersi dan rapi, setelah di bersihkan oleh nanny yang biasa membantu Seungwan membereskan rumah. Seungwan menaruh barang bawaannya dan milik Joohyun pada sisi kamar dekat dengan lemari. Setelah melepas coat, syal dan sweater, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sebelum makan siang. Setelah istirahat dan tidur, mereka segera memesan makanan dengan layanan pesan antar sembari menyusun barang bawaan dan baju - baju milik joohyun di ruangan pakaian Seungwan. Selesai sekitar pukul 6 malam, mereka memutuskan untuk kembali memesan makanan melalui layanan pesan antar. Sambil menyantap makanan, mereka juga berbincang ringan di ruang makan tempat tinggal Seungwan yang hangat bagi Joohyun. Tidak, sleuruh rumah ini hangat seperti pemiliknya pikir Joohyun.

"Unnie.." Panggil Seungwan

"Ne?" Tanya Joohyun menatap Seungwan

"Maaf, aku besok pagi-pagi sekali harus kembali ke rumah sakit karena harus ikut operasi salah satu pasienku.." Izin Seungwan

"Tidak apa-apa Seungwan-ah, kamu harus menyelesaikan tanggung jawabmu sebagai dokter mereka.." Terang Joohyun

"Sekali lagi maaf unni.." Sesal Seungwan

"Yah! aku tidak apa-apa. Tenanglah, aku bisa menghabiskan waktuku besok untuk berjalan-jalan daerah sekitar.." Ucap Joohyun

"Unnie, tapi kamu tidak tau daerah sini.." Terang Seungwan

"Yah! sekarang ada kemajuan teknologi, ada ponsel cerdas. Aku bisa menggunakan peta Seungwan-ah" Jawab Joohyun sedikit tertawa

"Baiklah, tapi kalau ada apa-apa unnie bisa langsung hubungi aku.."

"Ne! doctor Son!!" ucap Joohyun disertai hormat kepada Seungwan

Tingka Joohyun tadi ditertawakan oleh Seungwan dan mereka kembali menyatap makan malam mereka setelahnya bersiap membersikan diri dan istirahat.

***

Sesuai dengan perkataan Seungwan malam tadi, Joohyun terbangun hanya seorang diri. Joohyun segera merapikan tempat tidur dan beranjak menuju dapur untuk membuat saarapan. Belum sampai menuju daerah dapur, matanya menangkap sesuatu di atas meja makan tertutup dengan tudung makanan kecil. Ia mendekatkan diri menuju meja makan dna mendapatai sticky notes tulisan tangan Seungwan disana yang meminta Joohyn menghangatykan makanan tersebut ketika ingin memakannya. Joohyun yang membaca sticky notes dan makanan yang di buat oleh Seungwan dengan tersenyum, sempat-sempatnya Seungwan membuatkan sarapan untuk dirinya pikirnya. Joohyun mengikuti apa yang diminta Seungwan untuk menghangatkan makanan tersebut dengan microwave di atas meja dapur lalu menyantap makanan tersebut untuk mengisi perut kosongnya.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang