Chapter 1

586 56 4
                                    


Musim panas, 3 Juli 2007

Hari ini adalah hari yang panas, musim panas baru saja dimulai seminggu yang lalu dan kini suda seperti membakar kulitku. Aku baru saja pulang dari sekolah dan kini sedang mengayuh sepedaku menuju rumah. Hembusan angin panas menerpa wajahku, aku sungguh tidak tahan tapi aku harus bersyukur karena masih ada angin yang berhembus setidaknya. Selama perjalanan aku mendengarkan lagu tak jarang ikut bernyanyi. Di pertigaan jalan arah ke rumah aku melihat ada dua truk box besar sedang mengeluarkan barang, aku melihat dan hanya melewatinya.

'orang baru huh?' tanyaku dalam hati lalu melanjutkan perjalanan.

Sekitar 5 menit dari pertigaan jalan tadi aku sampai didepan rumah, membuka gerbang dan memasukkan sepedaku di garasi dan masuk rumah. Seperti biasa rumah terasa sepi karena ayah masih bekerja dan ibu sepertinya sedang didapur.

"Ibu, aku pulang.."

"Oh, sudah pulang rupanya. Cepat ganti baju, lalu kembali lagi untuk makan siang.." Pinta ibu

"Ne..." Jawabku yang langsung melesat pergi kekamar

Tidak butuh waktu lama untuk mengganti pakaian, aku segera turun dan menuju meja makan. Ibu sudah meletakkan lauk dan nasi di mangkuk, begitu juga dengan miliknya. Siang itu seperti biasa kami makan sambal bercerita tentang apa yang kulalui hari ini, lalu aku teringat tentang mobil box di pertigaan jalan tadi.

"Bu, rumah di pertigaan jalan itu apakah ada yang menempati sekarang?" Tanyaku

"Ibu dengar seperti itu, harusnya hari ini mereka pindah kerumah itu. Kenapa?" Tanya ibu balik

"Tadi aku lihat dua truk box, mungkin itu mereka.." Jawabku

"Bisa saja, ayo lanjutkan makannya setelah itu istirahat sebentar" Pinta ibu

"Ne..."

Aku melanjutkan makanku dan setelahnya beberes membersihkan tempat makan lalu kembali ke kamar untuk beristirahat.

***

Pukul 7 aku sudah bersiap di depan rumah dengan tas di punggung dan tas bekal yang ada di kemudi sepedaku. Aku segera mengayuh sepedaku menuju sekolah, angin pagi menerpa wajahku dengan lembut, aku menyukainya. 10 menit perjalanan menuju sekolah tak terasa kini aku sudah sampai di gerbang sekolah, turun dari sepeda menuntunnya dan menyapa bapak penjaga juga guru yang ada disana.

Selesai memarkirkan sepeda, aku segera masuk ke gedung sekolah dan langsung menuju ruang kelas. Sesampai di kelas aku disapa oleh teman-temanku yang sedang bergerombol di satu meja.

"Seungwan-ah, hari ini akan ada siswa baru.." Ujar salah satu temanku, Jihyo

"Ohh benarkah unnie? Laki-laki?" Tanyaku

"Tidak tahu, hanya itu kabar yang beredar.." jawabnya

"Ohh begitu..."

Pembicaraan berlanjut dengan ringan seputar idol dan lain sebagainya. Di tengah obrolan terdengar siswa laki-laki berlarian untuk duduk ke tempat duduknya masing-masing diikuti kami yang memencar diri ke tempat duduk masing-masing. Bapak Park datang membuka pintu kelas dan masuk diikuti seorang gadis. Ahh aku tidak begitu jelas melihatnya, aku belum memakai kacamataku. Pak Park menyapa kami semua lalu memberitahu kami akan ada siswa baru dikelas ini, setelahnya beliau mempersilahkan gadis itu untuk memperkenalkan diri.

"Halo semua, perkenalkan namaku Bae Joohyun dari Daegu.." Ucapnya

Bersamaan dengan itu teriakan siswa laki-laki menggema di kelas, melihat hal tersebut Bapak Park tertawa laku mendiamkan mereka semua. Bapak Park mempersilahkan Bae Joohyun untuk duduk di barisan meja sebelah kiri mejaku. Ia menundukkan badannya pada Bapak Park dan menuju meja barunya, tak lama ia berjalan baru kulihat wajahnya dengan jelas.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang