Takdir ?

32 2 0
                                    

Apakah ini takdir? Atau hanya kebetulan? Kenapa kita selalu bertemu?

Apakah kamu bisa menjawabnya? Karena aku sama sekali tak tahu jawabannya. Kamu tahu aku selalu berucap tak mau bertemu kamu lagi, tapi hati kecilku mengatakan hal yang lain. Kenapa kita selalu di pertemukan, saat aku berusaha menghapus rasa ini?.

Kita memang tak berada di sekolah yang sama, tapi kenapa sekolah kita harus bertetangga. Kukira kamu tak berminat dengan sekolah kejuruan, ternyata aku salah, mungkin sekarang kita akan bertemu kembali.

Semua ini berawal ketika hari penerimaan siswa, maksudku ketika selesai daftar dan otomatis sudah resmi jadi murid SMK. Waktu itu aku membuat status WhatsApp tentang sekolahku, dan kamu membalas statusku. Mungkin menurutmu itu hal klise tapi tidak bagiku, tentu saja usaha untuk melupakanmu seketika runtuh begitu saja. Lihatlah sangat mudahkan menggoyahkan tekad ku.
Saat itulah aku tau sekolahmu berada tepat di samping sekolahku.

Ini mungkin sedikit memalukan, atau kamu memang sudah ilfeel denganku saat itu. Dengan begitu PD nya, entah dapat keberanian darimana aku membalas pesanmu

"Bagaimana kalau kita berangkat sekolah bareng" ucapku

"Berangkat sendiri2 aja kan udah besar" ucapmu

Kamu tahu? aku sangat malu saat itu hingga menenggelamkan wajahku pada bantal, wkwk.

Tapi belum hilang rasa malu ku, tak lama kemudian muncul balasan darimu.

"Oke besok ku jemput" ucapku

Kamu tahu aku tak bisa mendeskripsikan perasaanku saat itu, semuanya campur aduk antara bahagia, berbunga-bunga, dan juga malu karna dengan PD nya mengajakmu berangkat bersama.

Dan finally kita akhirnya berangkat bersama setelah seminggu aku sekolah naik angkot. Karena saat itu aku tak diperbolehkan naik motor dulu oleh ibuku.

Saat itu kamu menjemput ku di depan rumahku. Aku tak dapat menetralkan detak jantungku, orang yang kucintai ada di depanku untuk waktu yang lumayan lama, karena sekolah kita cukup jauh. Kita akan bersama setidaknya setengah jam, dengan jarak yang cukup dekat. Berpapasan denganmu saja membuatku berdebar, apalagi berada tepat di sampingmu. Ya Allah rasanya ingin pingsan saja, wkwk.

Pada dasarnya aku adalah gadis yang banyak omong, tapi di dekatmu aku jadi lebih mengendalikan tutur kataku saat itu, kukira dengan begitu kamu mungkin lebih menyukainya. Tapi karena sudah tak bisa menahan aku malah mengajakmu mengobrol sepanjang jalan. Itu adalah hari yang paling menyenangkan menurutku, karena saat itu orang yang kucintai ada di dekatku. Ya meskipun saat itu mungkin aku terlihat konyol di matamu, bahkan aku tak bisa mengontrol ucpanku, bertanya apa saja mengenai dirimu, begitulah aku. Apa mungkin gadis seperti ku bisa mendapatkan cintamu?.

Bisa!!! Ucapku saat itu karena sejak itu aku mulai optimis kembali untuk mendapatkan cintamu.

Kamu tahu ada kejadian yang membuatku malu saat mengingatnya hingga kini. Tapi sebelumnya maafkan aku, karena telah berbohong, wkwk. Dengan bangganya aku mengaku kalau kamu adalah mantan pacarku pada temanku. Entah bagaimana bisa aku berucap seperti itu, aku pun tak tahu.

Begini ceritanya aku punya teman sebangku namanya Olla. Jadi Olla ini punya pacar yang kebetulan satu sekolah denganmu dan dia berangkat bersama dengan pacarnya. Jadi saat kami pulang sekolah, kami menunggu kalian di depan sekolah karena sekolah kalian pulangnya lebih lama dari sekolah kami. Entah darimana kalimat itu muncul, yang jelas aku masih sangat malu saat mengingatnya.

Aku merindukan saat-saat itu, ya meskipun kita hanya berangkat sekolah bersama dalam 4 atau 5 hari yang jelas kenangan ini takkan terlupakan.

Kamu bahkan bertanya padaku, bagaimana rasanya naik angkot. Aku bercerita keseruanku saat naik angkot, kamu pun ingin mencobanya. Aku menunggu saat itu apakah kita bisa naik angkot berdua? Seperti dalam film.

Apakah kamu mengingat kenangan itu?

Atau hanya aku yang mengingatnya. Tapi tak apa setidaknya kita masih punya kenangan bersama. Tepatnya untukku sendiri.

Mulai hari ini aku kembali memperjuangkan cintaku untukmu, jangan bosan bila bertemu denganku ya!!

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang