"kak Jaehyun tidak akan pergi kemanapun!!"
Jaemin berjalan mendekati Jaehyun dan mengelus rahang kakaknya "kak Jaehyun tidak akan kemana mana" ucapnya sambil menarik pinggang Jaehyun untuk ditempelkan ke tubuhnya.
Jaehyun memsang wajah terkejut, juga bingung "A-apa maksudmu?" tanyanya. Jeno yang semula duduk berdiri dan memeluk Jaehyun dari belakang "benar, kak Jaehyun akan tetap disini bersama kita" Jeno mendengus, menghirup aroma tubuh kakaknya.
"J-Jeno, itu geli.. "
Jaemin menarik dagu kakaknya, dan menempelkan bibirnya ke bibir Jaehyun. Setelah lama menempalkan kedua bibirnya, Jaemin menatap penuh nafsu sang kakak "kak Jaehyun, tidak boleh pergi" "Dan kak Jaehyun hanya milik kami" ucap Jeno dan Jaemin yang saling bersahutan dengan suara membisik dikedua telinga kakaknya.
Semua bulu kuduk Jaehyun berdiri, mersakan bisikan yang bergantian dari kedua adik kembarnya "k-kalian hentikan sekarang juga!" Jaehyun berusaha mendorong tubuh Jaemin, tapi Jaemin berhasil menahannya "hm... Kak Jaehyun tidak boleh begitu, kak Jaehyun sayangkan pada kita berdua" ucapnya lalu mengendus dan menyesapi ceruk leher Jaehyun.
Tangan kanan Jeno, terulur hingga rahang Jaehyun, memaksa kakaknya untuk menghadap kearah samping kiri, kemudian Jeno melumat bibir kakaknya juga menyesapinya "hmm... " Jaehyun melenguh akibat aksi yang Jeno berikan.
Tangan kiri Jeno, berusaha masuk kedalam kaos kakaknya. Meraba perut, dan merambat hingga dada Jaehyun. Saat Jeno telah menemukan yang ia cari, yaitu punting milik kakaknya, Jeno tak segan segan untuk mencubitnya yang membuat Jaehyun semakin meninggikan lenguhannya "hhhnnggghhh... "
Kedua tangan Jaehyun, yang berada didada bidang Jaemin, meremat kaos adiknya, yang sebagai pelampiasannya. Jaemin yang merasa kaosnya dicengkram kuat, menghentikan aksinya. Jaemin meninggakkan beberapa jejak diceruk leher kakaknya.
Jaemin melihat keadaan kakanya yang tak kuasa dengan perlakuan yang Jeno lakukan. "Jeno, jangan terlalu keras bermain dengan punting kakak, kalau terluka bagaimana?" tanya Jaemin. Jeno melepaskan tautannya, membuat Jaehyun meraup paksa oksigen "maaf, aku tidak tahan" jawab Jeno dengan senyuman mata sabitnya.
"K-kalian... Hentikan sekarang juga... " Jaehyun terengah engah saat mengeluarkan ucapannya "k-kakak mau... Kalian berhenti... " Jeno dan Jaemin memandang remeh Jaehyun yang terlihat tak berdaya "kami akan berhenti, tapi dengan satu syarat" ucap Jaemin, dengan senyuman penuh artinya.
Jaehyun yang awalnya menunduk, kini ia mengangkat kepalanya menatap tajam dengan rona merah diwajah dan telinganya. Terlihat sangat seksi dimata Jaemin yang berhadapan langsung dengan wajah kakaknya.
"A-apa?"
Jaemin mendekatkan, mengikis jarak antara wajahnya dengan Jaehyun. Lalu satu jari telunjuk Jaemin menyentuh dagu Jaehyun "putuskan kekasih kakak, dan menjadi milik kami seutuhnya" mendengar hal itu, dengan tenaga yang masih Jaehyun miliki, ia mencoba mendorong adiknya, Jaemin.
Jaemin melangkah mundur, akibat dorongan dari kakaknya. Dan melepas paksa pelukan Jeno yang ada dibelakang "Itu tidak akan pernah terjadi!" Jaehyun berusaha menegaskan suaranya.
"aku tidak akan memutuskan hubunganku, dengan kekasihku!"
Jeno dan Jaemin kembali melontarkan tatapan tajam mereka sambil mengepalkan tangan.
"Jeno, Jaemin. Kita ini kakak adik! Kita tidak seharusnya melakukan hal menjijikan seperti tadi!"
Jeno berjalan mendekati Jaehyun dan kembali memeluknya "aku tidak peduli dengan ikatan darah seperti itu. Aku hanya menginginkan kak Jaehyun menjadi milik kami. Hanya milik kami"
Jaemin pun juga ikut melangkah mendekat, meraih dagu Jaehyun "benar, aku dan Jeno tidak akan membiarkan siapapun untuk memiliki Kak Jaehyun. Jika ada yang berani, maka harus menanggung konsekuensi nya" ucapnya yang kemudian melumati bibir Jaehyun.
Tak lama, Jaemin melepaskan lumatannya dan menampilkan senyum penuh arti, sedangkan Jeno, ia mulai mengulum daun telinga Jaehyun "hhmm.. Je-Jenohhh... "
Jeno menghentikan aksinya, setelah mendengar Jaehyun mendesahkan namanya. Jeno menarik sudut bibirnya "desahkan namaku lagi, maka aku akan memberikan kak Jaehyun kenikmatan" bisik Jeno dengan nada erotisnya dibagian akhir.
Jaemin menarik pinggang Jaehyun, posisi mereka kembali seperti tadi. "Putuslah dengan kekasih kakak, dan jadikah milik kami" setelah mengucapkannya, Jaemin kembali melumati bibir Jaehyun. Dan Jeno, ia sibuk dengan mengulum dan menjilati telinga kakaknya.
Sekuat tenaga Jaehyun mendurung kembali tubuh Jaemin, tapi sayang kekuatan adiknya lebih kuat dibandingkan dengan dirinya.
"Apakah kakak tahu, sejak kapan kami menaruh rasa padamu?" tanya Jaemin setelah sukses membuat bibir Jaehyun bengkak dan sedikit berdarah dibawah bibirnya. Jaehyun menggeleng dengan lemas, ia sudah tak sanggul untuk mengeluarkan kata kata. Jaemin mendengus sambil tersenyum "sejak saat kak Jaehyun yang selalu membela dan melindungi kami, dari amarah ayah dan ibu"
"Benar, pertama kali ayah dan ibu menghukum kami karena kami ketahuan hampir ketahuan mencabuli adik kelas sewaktu kita masih SMP" imbuh Jeno.
Mendengar hal itu, Jaehyun jadi ingat pada masa itu. Masa dimana Jeno dan Jaemin hampir dipukuli tongkat baseball oleh ayahnya karena tindakan kedua adik kembarnya yang terlewat batas. Ibu mereka, Boa juga ikut turun tangan dalam menghukum kedua anak bungsunya. Melihat itu, Jaehyun tidak tega dan langsung memeluk kedua adiknya, sehingga yang terkena pukulan tongkat baseball adalah Jaehyun.
Tongkat yang tak sembarangan tongkat. Tongkat baseball itu terbuat dari besi, ditambah hantaman yang Yunho berikan, tidaklah main main. Sehingga saat Jaehyun terkena pukulan, Jaehyun langsung mengalami cedera pada punggungnya. Dan langsung dibawa kerumah sakit, karena Jaehyun pingsan seketika.
Jeno menelusupkan tangan kanannya kedalam kaos Jaehyun, meraba punggung kakaknya yang pernah cedera. Diusapnya pelan, dan sedikit ditekan. Walaupun cederanya sudah lama, tapi rasa nyeri masih dapat Jaehyun rasakan.
Jaehyun meringis, berkali kali Jeno mengelus sambil menekan punggungnya "J-Jeno... Itu.. Sa-sakiit.. " rintih Jaehyun. Bukannya berhenti, Jeno semakin menekan pelang punggung kakaknya "kalau begitu, putuslah dengan kekasihmu Jung Jaehyun" ucapnya tak lupa dengan senyuman liciknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung (End)✔️
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"