Chapter 9

1.6K 148 21
                                    

Waktu pun berlalu dan kini tapat 5 bulan sudah kepergian Mariana untuk mengecek restorant miliknya yang berada di berbagai negara dan 4 bulan sudah Bagas menjadi teman tidur Mewingga dan selalu menghabiskan waktu bersamanya.

Pagi ini seperti biasa, dengan wajah lesu Bagas berangkat sekolah di antar oleh Mewingga yang sudah menjadi kekasih gelap Bagas.

Namun sebelum sampai di sekolah, seperti biasa di dalam mobil ada ritual khusus yang harus Bagas lakukan setiap harinya yaitu memuaskan nafsu lelaki yang sangat ia cintai saat ini.

Mewingga memarkirkan mobilnya di tempat yang cukup sepi, bahkan tempat itu sudah menjadi tempat favorit mereka saat akan melakukan perbuatan terlarang sebelum melakukan kegiatan masing-masing.

Aahhh..

AaHh..

Ssshhh...

DAaddhhh...

Hentakan keras dan desahan sudah mengema di dalam mobil yang sedang bergoyang.

" sudaahh Daaddhh,, akuhh akann terlambat nantiihh.. aahh.. aahh.."

" sabar sayang,, sebentar lagi.. ugghh.. "

Plokk.. plokk.. crot.. crott.. crott.. crott..

Lelehan sperma memenuhi hole Bagas, Mewingga segera membersihkannya dengan tisu yang berada di samping dirinya.

Setelah semuanya bersih, Bagas membenarkan seragam putih biru miliknya dan Mewingga membenarkan celana panjang yang terlepas dari tubuhnya.

" rapikan rambut mu dan kancing bajumu dengan benar." Bagas hanya bisa menurut tanpa bisa menolak.

Sampai sudah mobil Mewingga di depan gerbang tinggi sekolah Elite Bagas namun sebelum Bagas keluar mobil lumatan pada bibir keduanya harus menjadi salam perpisahan mereka sebelum melakukan aktifitas sehari-hari seperti seorang pasangan suami istri yang di landa dengan cinta romantis.

" Papa akan jemput mu nanti dan belajar lah dengan benar. Jangan melirik siapa pun kecuali Papa."

" hati-hati di jalan dan jaga mata Papa untuk tidak melirik siapa pun di sana."

" tenang saja, Papa tidak akan tertarik pada siapa pun selain dirimu, sayang."

Muach..

Kecupan singkat kembali terjadi.

" Bagas pergi. Bye Papa.."

Bagas pun keluar dari dalam mobil dan segera berlari masuk ke dalam area sekolahan Elite itu sebelum bel masuk sekolah berbunyi.

Sesampainya di dalam kelas, Bagas mendapatkan tatapan aneh dari San.

" beberapa bulan ini, aku perhatiin kamu selalu hampir datang terlambat ke sekolah. Apa ada masalah?? "

" jangan sok tau. Tidak ada apa-apa dan tidak ada masalah." Bicara sambil mengeluarkan buku pelaharan dari dalam tasnya.

" apa kau yakin?! "

" eung." Anggukan Bagas.

" minum ini." Menyerahkan minuman kaleng dingin ke arah Bagas yang duduk di samping dirinya.

" terima kasih untuk minumannya."

" cepat minumlah sebelum guru datang ke kelas."

Bagas yang memang merasa haus setelah berlari segera menenggak minuman kaleng pemberian San tanpa tersisa.

" pelan-pelan saja, tidak akan ada yang meminta minumanmu." Menyentuh cairan susu pisang di sudutulut Bagas yang mengalir tak sengaja.

" haa haa hmm.. rasa hausku terbayar sudah setelah minun ini."

PapaKu Ayah Anakku || Proses Revisi Rombak Ulang Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang