Bab IX. Kidnapping

1.3K 92 3
                                    

Donghyuck menjeda film yang sedang ia tonton.

Dia ingin menambah beberapa cemilan dari dapur.

Jadi dia turun dari ranjangnya dan keluar kamar tanpa firasat yang buruk.

Dia hanya menggunakan kemeja putih kebesaran milik Jeno dan celana dalamnya. Padahal dia memiliki banyak pakaian baru, tetapi entah kenapa ia lebih suka menggunakan sesuatu milik kekasihnya. 

Mungkin karena aromanya yang terasa menenangkan seolah kekasihnya selalu berada di dekatnya. Entahlah, Donghyuck tak mengerti. Tetapi dia merasa nyaman akan hal itu.

Dia mengangkat alisnya heran ketika sudah berada di dapur karena tak menemukan asisten rumah tangga yang biasa berada di dalam dan melakukan sesuatu.

Dulu sebelum ia tinggal di penthouse milik Jeno, asisten itu hanya datang untuk membersihkannya. Tetapi sekarang ia di perintahkan untuk menemani Donghyuck kalau-kalau ia ingin meminta tolong.

Tetapi Donghyuck tak terlalu dekat dengan asisten rumah tangga tersebut. Dia sedikit tak menyukai tatapannya yang seolah meremehkan dirinya dan nada bicaranya yang dibuat-buat ketika berbicara bersama Jeno.

Meskipun begitu asisten itu selalu berada disana, berjaga kalau Donghyuck membutuhkan bantuannya. Namun hari ini, dia belum terlihat.

Donghyuck tak ambil pusing, dia mengangkat bahunya acuh dan mulai membuka kulkas.

Saat ia sibuk memilih cemilan apa yang akan dia makan, seseorang membekap mulutnya dari belakang dan hal itu sangat membuatnya terkejut.

Donghyuck terperanjat kaget dan berniat mengigit tangan besar yang membekapnya dengan kuat itu namun sayang ...
Kegelapan lebih dulu menyerangnya.




****









Karina tersenyum lebar melihat target yang kini di gendong anak buahnya dan di baringkan di tempat tidur.

Seharusnya selingkuhan Jeno yang menjijikan itu bersyukur karena ia bahkan menempatkannya tempat yang layak.

Dirumah Jeno sendiri namun di kamar belakang.

Winter di sebelahnya meringis. "Akan kau apakan lelaki itu?"

Karina tak menjawab. Dia merasa tertarik dengan Donghyuck. Jadi dia duduk di sisi lelaki yang sedang tak sadarkan diri itu dan menatapnya lekat- lekat.

"Dia sangat cantik. Apakah kau setuju?"

Winter mengerutkan dahinya.

"Pantas saja Jeno tertarik kepadanya" Karina membelai wajah halus Donghyuck dan menyusurinya dengan lembut.

Tiba-tiba dia mengeraskan rahangnya. "aku akan memberikan pelajaran yang pantas untuk lelaki murahan sepertinya"

"Apa maksudnya?"

"Aku akan menjadikannya mainan" Jawab Karina ringan.

Winter membuka mulutnya tapi tak mampu berkata-kata.

**

Donghyuck meringis merasakan kepalanya yang terasa berat begitu membuka matanya.

Dia juga merasa mual dan lemas.

Keningnya berkerut saat melihat dia berada dalam ruangan yang terasa asing untuknya.

Donghyuck mencoba mengingat apa yang baru saja terjadi kemudian membulatkan matanya saat ingat bahwa dia berniat mengambil cemilan begitu ada seseorang yang membekapnya.

Keringat dingin mengucur di pelipisnya, dia takut hal yang buruk terjadi padanya. Karena tak mungkin Jeno berniat usil dengan melakukan hal seperti itu.

Sin And Madness [NoHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang