"Donghyuck ikutlah dengan ku" Kata Jeno serius.
Donghyuck mengangkat wajahnya yang tertunduk dan menatap Jeno dengan mata basah berlinang air mata. "Kemana?"
"Pergi dari rumah Jaemin. Aku akan membawamu ke tempat yang lebih nyaman untuk mu"
Donghyuck tampak menimbang, dan Jeno tak bisa untuk bersabar. Jadi dia langsung menarik lengan Donghyuck dengan kuat namun berusaha untuk tak menyakitinya.
"Tapi Jen—"
"Tak ada yang perlu kau pikirkan Donghyuck"
"Se-setidaknya biarkan aku mengemas semua perlengkapan dan pakaian ku"
"Itu mudah. Aku akan memerintahkan orang untuk melakukan nya" Ucap Jeno dan membelai rambut halus Donghyuck.
Donghyuck menghela nafasnya. membiarkan dirinya di bawa oleh Jeno keluar dari rumah Jaemin. Melewati ruang depan yang masih ramai. Beruntung semua orang sibuk masing-masing dengan urusan mereka. Jadi tidak ada yang menaruh perhatian kepada Jeno dan juga Donghyuk ketika mereka keluar dari rumah itu.
Hanya ada seseorang yang melihatnya, dan itu adalah Renjun. Dia menatap dua orang itu dan tersenyum tipis. Dia akan berpura-pura tidak tahu.
Kembali kepada Donghyuck. Dia tau apa yang sedang terjadi saat ini adalah salah. Seharusnya ia tidak pergi bersama Jeno. Bagaimanapun pria itu sudah menikah dan menjadi milik orang lain. Tetapi dia tak mampu menolaknya. Harus dia akui, sebanyak apapun dia menyangkal. Pada akhirnya dia masih menyimpan perasaan sama seperti lima tahun lalu kepada pria itu.
Seolah akal pikirannya hilang. Dia hanya mengikuti nalurinya untuk bersama Jeno.
Mereka menaiki mobil yang sudah siap menunggu dan berangkat menuju penthouse pribadi milik Jeno di daerah pusat kota. Supir pribadi Jeno setia menunggu tuannya.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dengan pikiran yang sibuk masing-masing, tak ada percakapan yang keluar selain dari Jeno memerintah supirnya untuk mengantar ke alamat yang dituju.
Tangan besar Jeno terus-menerus menggengam halus jemari mungil Donghyuk dengan posesif.
Donghyuck menghela nafasnya dengan kening berkerut banyak pikiran. Haruskah ia lari sekarang, Dari Jangkauan Jeno.
Tetapi tubuhnya seperti bergerak sendiri lebih mengikuti pria itu.
Setelah tiba di daerah yang di tuju. Jeno merangkul pinggang Donghyuk, seolah menyadari gelagatnya yang terlihat ragu untuk pergi bersamanya. Jeno meyakinkan Donghyuck bahwa semuanya baik-baik saja dan membawanya menuju lantai penthouse miliknya yang terletak di lantai paling tinggi gedung tersebut.
Donghycuk menurut, begitu sampai pemuda manis itu berseru kagum, ketika lampu menyala secara otomatis memperlihatkan pemandangan kota yang terlihat indah dari dinding kaca penthouse milik Jeno.
Pemandangan cahaya sudut-sudut kota yang terlihat membentang dari berbagai sudut bangunan yang dan gedung-gedung tinggi yang ada. Jalanan ibukota pun terlihat dari atas dengan kendaraan yang sebesar semut tampak berlalu lalang dibawah sana.
Penthouse milik Jeno benar-benar terlihat mewah dan mengagumkan. Dia disuguhkan kemewahan yang memanjakan penglihatan duniawi. Dulu dia memang pernah tinggal bersama Jeno sebelum berpisah. Namun hanya di apartemen biasa yang terletak tak jauh dari universitas tempat mereka mencari ilmu bersama. Kali ini berbeda, benar-benar mewah luar biasa.
"Sangat Indah bukan" bisik Jeno dengan suara beratnya. Tetapi perkataan pria itu seperti bukan merujuk pada pemandangan dari penthousenya. Melainkan pada Donghyuck yang kini sedang dia tatap sedalam mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sin And Madness [NoHyuck]
RomanceSelama pernikahannya dengan Karina, Jeno tak pernah merasa bahagia. Ikatan pernikahan itu tidak lebih hanya pernikahan diatas kertas yang menyatukan dua keluarga pebisnis besar hanya untuk sebuah reputasi. Jeno tak menginginkan semua itu, tetapi per...