"Jadi magang dimana?" tanya kak Clara teman sekamar Nora.
"Belum tau kak. Masih nyari-nyari ini." ucap Nora sambil sesekali fokus dengan laptopnya.
"Kalau dikantor kak Dika mau nggak? Kebetulan kantornya lagi butuh anak DG." ucap Clara.
Nora langsung menoleh. "Seriusan?? Alamat kantornya dimana kak? Mauuuuu donggggg. Mau bangetttt." ucap Nora excited.
"Deket kok dari kosan sini. Ituloh deketnya BNI, gedung tinggi yang barusan selesai dibangun." ucap Clara.
Nora ber-ohriaaaa. Ini mah kesempatan emas yang ngga boleh dilewatin. Udah semingguan lebih tuh, kepala Nora rasanya mau pecah gegara nyari kantor yang nerima anak magang.
Dan akhirnya, dengan rasa sukarela kak Clara nawarin magang dikantor kak Dika (pacarnya). Ya otomatis Nora langsung ngeiyain.
Daripada pusing mau mikir magang dimana yakan?
"Boleh deh kak. Deket juga ya. Besok senin aku datangin kantornya. Makasiiiihhh kak Claraaaaa makasiiiiihhh." ucap Nora langsung memeluk Clara secata brutal.
"Sama-sama. Kasian tau, aku liat muka kamu kucel ngga terawat gegara nyari kantor buat magang." ucap Clara.
"Emang nih wajah-wajah stress mahasiswa semester akhir kak." ucap Nora. Clara ketawa ngakak.
"Aku mau nyari jajan keluar gang. Kakak mau nitip ngga?"
"Boleh. Kue rangin ada ngga ya malam-malam gini?" tanya Clara.
"Ada." ucap Nora.
"Seriusan??? Dimana emang?" tanya Clara.
"Ya ada aja mungkin. Aku cariin kak." ucap Nora langsung ngambil jaket hoddienya.
"Ehhh tunggu!! Kalau ngga ada gausah Nor. Udah malem juga." ucap Clara.
"Udah santai aja kak. Berangkat duluuu." ucap Nora lalu keluar kamar. Menuju halaman parkir sepeda.
Karena emang deket banget jarak kosan ke gang. Alhasil tuh anak nyari jajannya sambil bawa sepeda.
Katanya sih seru sepedaan malam-malam. Sambil ngeliatin lampu kota. Dan bener aja, baru juga keluar gang, disepanjang jalan bener-bener ramai.
Ramai pengunjung, ramai penjual dll. Sambil nikmatin pemandangan malam, Nora ngayuh sepedanya pelan.
Dan disinilah, Nora berada. Diantara kerumunan orang-orang banyak pembeli cilor mas Karmin. Udah ngga diraguin lagi kalau rame sampai antri panjang, soalnya cilornya mas Karmin tuh eeeennnaaaaak bangettt.
Enaaaak pokoknya. Lebih cepet sold out juga yang bikin kesel. Makanya itu kadang harus cepet-cepet biar ngga keabisan.
"Massssss. Beli 20ribu, nggak pakai kecap seperti biasa." ucap Nora.
"Yah mbak, ini cuman ada yang 5 ribu aja gimana?" ucap Mas Karmin.
"DEMU APASIHHH MESTI KEABISANNNNN." ucap Nora mau ngamuk, tapi ngga jadi gegara diliatin orang-orang.
Mas Karmin cuman ketawa aja. "Gini deh, mbak Nora ngga usah beli, mending ini saya kasih gratis aja, mau ngga?" tanya mas Karmin.
Denger kata gratis Nora langsung berubah moodnya 100%. KALAU GRATIS NGGA BAKALAN NOLAK INIMAH.
"Beneran mas??? Wah boleh bangettttt." ucap Nora. Lalu mas Karmin bungkusin cilornya buat Nora secara cuma-cuma, walaupun cuma 5 ribu :( but gapapa namanya rejeki ngga baik ditolak yakan?
"MAKASIIIIH MASSSSSS KARMINN. LANCAR REJEKINYAAAA." ucap Nora.
"Aamin makasih mbak Norrrr." ucap mas Karmin. Setelah itu Nora langsung duduk didekat sepedanya, sambil makan cilor nikmatin pemandangan malam.
Sampai tiba-tiba....
Secara ngga sengaja cilornya jatuh gegara disenggol sama seseorang. Nora mau ngamuk.
"WOIIII CILOR GUEEE!!!" omel Nora. Mas-mas yang nyenggol tadi ngga gubris, malah kabur lari. Membuat Nora makin jengkel. Alhasil dikejer tuh mas-masnya pake sepeda.
"Woiiiii!!" teriak Nora sambil mengayuh sepedanya kencang. Dan berhasil, Nora berhasil berhenti tepat dihadapan lelaki yang menyenggolnya itu.
"Mau kemana lu!! Gara-gara lu cilor gue jatoh!!!" omel Nora.
Dan bersamaan itu pula, dibelakang banyak orang-orang berlarian kearah lelaki yang dihadapan Nora.
"Cewe sinting. Minggir!!" ucap lelaki tersebut.
"Gak!! Minta maaf dulu!!! Atitude lo zero juga ya." omel Nora.
"Copet!!!! Copett!!! Itu dia copetnya!!" teriak orang-orang.
"Copet??" ucap Nora. Lalu lelaki tersebut mendorong sepeda sampai tubuh Nora ikutan terjatuh.
Bersamaan itu pula lelaki tersebut melempar dompet itu kearah Nora.
"WOIII ANJINGGG TAIIIII!!!" teriak Nora limbung.
Seketika orang-orang tadi langsung menolong Nora berdiri.
"Mbak, mbak gapapa?"
"Agak sakit. Tapi gapapa. Makasih mas-pak udah dibantuin." ucap Nora.
"Ini dompetnya pak." ucap Nora menyerahkan kesalah satu bapak-bapak.
"Eh, ini bukan punya saya tapi----"
Munculah seorang lelaki tampan yang tampak terengah-engah.
"Ah, dompetnya punya mas-mas ini mbak." ucap bapak berkepala botak. Nora cuman diem, bingung.
"Oh..iya..." ucap Nora.
"Tadi mbak-mbak ini mas yang nangkap copetnya. Tapi sekarang copetnya berhasil kabur." ucap salah satu mas-mas yang ikut bantu ngejar tadi.
Lelaki tersebut mengangguk sambil berterimakasih kepada orang-orang setempat, karena mau membantunya mengejar tukang copet tersebut.
"Ini mas dompetnya." ucap Nora menyerahkan dompet berwarna hitam tersebut.
"Terimakasih banyak, mbaknya sudah membantu saya."
Nora cuman senyum doang. "Silahkan dicek dulu mas, takut ada yang ilang atau diambil." ucap Nora.
Lelaki tersebut mengangguk. Setelah dicek tidak ada yang kurang satu apapun, dan lengkap.
"Oke. Tidak ada satu yang kurang apapun. Sekali lagi terimakasih ya." ucapnya.
Nora mengangguk. Lalu fokus lelaki tersebut terahlikan dengan luka yang ada ditangan dan dikaki Nora.
"Tunggu, sebentar. Mbak tunggu sebentar disini." ucap lelaki tersebut lalu meninggalkan Nora yang terbingung.
"Hah??? Eh mau kemana mas???!!!" ucapnya bingung.
"Jangan-jangan....." ucapan Nora langsung berhenti. Lalu dia langsung mengambil sepedanya dan tancap mengayuh pergi.
Bukan apa-apasih cuman Nora takut di periksa aja dan pastinya nanti urusan bakalan panjang. Padahal cowo tadi niat mau ngobatin luka si Nora.
————