18 - Hari H

151 16 3
                                    

Sesampainya di kosan Nora bingung banget dengan perkataan Fabio tadi, pas di kafetaria.

APA MAKSUDNYAAAA. Ngapain di Swiss?? Emang Nora bakalan diajak kesana? Emang Nora bakalan ikut? Emang dia bakalan menang nantinya?

Seketika pikiran-pikiran itu mulai muncul. Nora sebenernya juga gak ngarep menang, malah kalau bisa gausah ikutan. Bukan apa-apasih, soalnya yang ikut berpatisipasi gak cuman orang-orang kantor pusat, tapi kantor cabang HWM lainnya.

Kalau kayak gini, kepedean Nora seketika merosot. Pasti banyak yang lebih jago dari dirinya.

"Mampus dah, gue mana bisa main Limbo. Udah kaku banget pastinya." ucap Nora. Setelah itu ia mencoba latihan dikamarnya. Ya bisa sih, tapi badan Nora tiba-tiba agak sakit gegara gak pemanasan dulu.

Percobaan latihan tiga kali, Nora akhirnya nyerah dan gakuat. Tapi, kalau dilatih terus kayaknya sih bakalan bisa.

Hingga keesokan harinya. H-3, Nora sama Stefi, Tara san Agnes dan beberapa orang latihan di gedung C. Sama persiapan buat Sabtu besok.

"Gapapa Nor, kalau kalah masih bisa liburan ke Swiss kok." ucap Agnes pelan.

Nora cuman ketawa. "Emang beneran ke Swiss kak??"

"Iya dong. Gausah diraguin lagi, Fabio gak mungkin gak nepatin janjinya." ucap Agnes sambil goyang-goyangin alisnya.

"Maaf kak kalau banyak tanya, emang nanti yang bakalan ikut ke Swiss siapa aja?"

"Delapan orang Nor. Tapi, gue gatau siapa aja." ucap Agnes. Nora cuman ngangguk, ia masih mikir soal perkataan Fabio kemarin lalu.

"Pasti dipilih dari yang menang ya kak?"

"Kayaknya iya. Tapi nggak tau juga ya. Kamu semangaaaat ya latihannya!!" ucap Agnes lalu nepuk-nepuk punggung Nora pelan.

"Kalau dipilih dari pemenang, mending gue kalahin aja dari awal. Biar gak usah ikut ke Swiss, dan gak ketemu pak Fabio." batin Nora sambil tersenyum.

Tapi lain hati lain pikiran. Sebenernya liburan ke Swiss tuh udah masuk travel list Nora dari tahun lalu. Ia juga udah nabung dikit-dikit buat bisa kesana nantinya setelah lulus kuliah.

--

H-2.

Sepulang dari gladi bersih, Nora menyempatkan untuk makan malam bareng bersama gengnya itu. Sambil melepas kangen setelah sekian lama tidak bertemu.

Dan tentu saja, baru juga ketemu yang dibahas malah Fabio. Membuat Nora jengkeeeeeeel.

"Lu semua sebenernya kangen sama gue apa pak Fabio sih???" tanya Nora.

Ketiganya langsung ketawa ngakak.

"Gue masih normal anjingggg." ucap Gavin.

"Terus ngapain nanyain beliau???" omel Nora.

"Ya tanya siapa kamprettt, tuh duo ganjen tuh." ucap Gavin.

"Seru aja denger cerita Nora soal pak Fabio. Ceritain lagi donggg Nor gebrakan beliau buat lu, selain dinner bareng." tawa Hazel.

"DINNER BARENG AJA UDAH NGEREOGGGGG." ucap Sherene.

"Wangi gak Nor? Terus kalau diliat dari deket gimana?" tanya Hazel.

"Gak gimana-gimana anjingggggg, ya cakep lah wangi juga. Tapi kalau lama-kelamaan juga biasa aja." ucap Nora bohong.

Aslinya malam itu sepulang dinner, Nora gabisa tidur dengan tenang dan begadang sampai jam tiga pagi.

Kepikiran terus hahahahaha.

"Aiiishhhh!! Kalau gue jadi lu dah gue publishhh tuh gausah pake closefriend segala. Parah lu Nor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Perfectly FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang