"Kau gila?"
Chan seperti tersedak minumannya sendiri saat mendengar penjelasan minho. Saat ini mereka berada di salah satu club yang biasa mereka datangi saat ada waktu luang, entah kenapa tiba-tiba minho mengajaknya bertemu karena membutuhkan sebuah saran.
"Kenapa? Aku salah kah?"
Chan memijit keningnya mendengar penuturan minho tersebut. Bagaimana orang yang dibicarakan minho tidak takut kalau minho mendekatinya saja seperti orang terobsesi saat ini. Memaksa dan memintanya untuk menikah, chan pun kalau jadi orang tersebut akan membanting pintu setiap minho datang.
"Kenapa langsung diajak menikah? Harusnya kau dekati terlebih dahulu sampai dia nyaman bersamamu"
Minho menggelengkan kepalanya. "Aku tidak yakin bisa memakan waktu cepat karena ayahku terus mendesakku untuk menikah. Jadi aku bilang yang sejujurnya saja bahwa aku ingin menikah dengannya"
"Apa dia tau perihal ayahmu?"
Minho kembali menggeleng. "Aku tidak mengatakannya"
"Aku tidak mengerti jalan fikiranmu karena dengan seenak hati kau mengajak dia menikah begitu saja padahal kalian belum saling kenal"
"Aku mengetahui tentangnya kok"
"Tapi dia tidak mengetahui tentangmu minho. Dia bukan dirimu"
Minho tertunduk mendengar ucapan chan membuat lawan bicaranya hanya bisa menghela nafas sambil menepuk-nepuk pundak minho.
"Jadi aku harus apa? Aku rasanya seperti ingin menikah dengannya saja"
"Kau mencintainya?"
Minho terdiam sejenak. "Aku tidak tau. Aku tidak tau apa itu cinta"
Chan menjauhkan tangannya dan mengontrol emosi karena minho saat ini benar-benar seperti seorang anak kecil, bukan terlihat bagaikan laki-laki dewasa usia 20an.
"Aku hidup selalu di atur oleh ayah ibuku dan aku tidak mengetahui perihal cinta. Aku paham perihal sex tetapi untuk berhubungan selain itu aku tidak tau. Aku tidak pernah punya kekasih"
Terjawablah sudah kenapa minho begitu nekat tanpa berfikir panjang karena dia tidak mengetahui alurnya sama sekali.
"Yasudah, mau bagaimana lagi? Karena sudah terlanjur tugasmu sekarang hanya bisa meyakinkan dirinya. Berhenti membicarakan pernikahan dan coba dekati dia saja dengan perlahan. Ambil hatinya sampai dia merasa nyaman denganmu"
Minho memikirkan semua perkataan chan lalu mengangguk pelan. Sepertinya butuh waktu lama tetapi tidak apa, minho akan meyakinkan ayahnya bahwa minho sudah memiliki kekasih walau belum resmi setidaknya itu bisa membungkam si pak tua cerewet.
"Terimakasih chan, aku akan melakukan sesuai perkataanmu"
"Ya, semoga kau berhasil dan jangan nekat. Kau seperti orang obsesi"
Minho terkekeh lalu memilih meminum minumannya yang belum minho sentuh. Mengedarkan pandangannya ke arah lantai bar yang penuh dengan orang-orang yang sedang melepaskan penat dengan berdansa. Andai melakukan hal itu menimbulkan efek untuk minho, pasti minho akan selalu turun setiap malam untuk menari disana.
———
Malam ini jisung memilih bertandang ke rumah felix. Kepalanya sakit sekali memikirkan kejadian aneh yang menimpanya seharian apalagi tentang Lee Minho.
Felix yang tidak masalah dengan kehadiran jisung memilih sibuk bermain game sambil memakan cemilan yang tersedia di rumah kecilnya. Lagipula Felix terbiasa mendapati jisung sering mampir kesini hanya untuk tidur atau lari dari rumah sejak mereka kecil.
"Lix"
"Kenapa?"
"Kau pernah ada fikiran untuk menikah?"
"Pernah. Kenapa? Kau ingin menikah?"
Jisung seperti tersedak ludahnya sendiri tetapi memilih menutup keanehan tersebut dengan berdehem kecil agar Felix tidak curiga sama sekali.
"Tidak ada"
"Yasudah"
Sunyi selama beberapa menit sebelum jisung kembali membuka suara. "Kalau ada yang mengajakmu menikah, apa kau akan menerimanya?"
Felix menghentikan kegiatannya dan menoleh kearah jisung dengan seksama. Felix berfikir sejenak sebelum melanjutkan untuk berbicara.
"Bagaimana ya? Tergantung orang yang mengajakku menikah itu siapa"
"Kalau dia sayang padamu tapi kau tidak bagaimana?"
"Entah, mungkin akan ku terima. Mendapati banyak cinta dari orang lain menyenangkan"
"Walau kau tidak mencintainya"
Felix mengangguk dan kembali fokus dengan game miliknya. Jisung terdiam, tidak kembali bersuara karena memikirkan ucapan Felix tadi.
Sesungguhnya jisung bingung sekali harus melakukan apa saat ini apalagi setelah laki-laki bernama Lee Minho tersebut datang ke dalam kehidupannya secara begitu tiba-tiba.
Tidak, jisung tetap akan menolak siapapun termasuk minho.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SILENCE • MINSUNG
FanfictionMinho selalu mencoba untuk mengajak jisung berbicara tetapi hasilnya nihil. Sesulit itu kah mengambil hati jisung sampai mengajak bicara saja butuh waktu yang sangat lama? - • bxb • minsung • mature - Start: 11 Agustus 2022