Jisung bersyukur cafe di buka tepat dengan waktunya. Tetapi kehadiran satu orang laki-laki yang terduduk dengan nyaman di salah satu kursi membuat dirinya cukup terganggu, pasalnya laki-laki tersebut selalu memperhatikan gerak-gerik jisung sejak tadi.
Jisung tersenyum saat seorang pelanggan datang untuk memesan beberapa minum untuk di take away. Jisung fikir selama dirinya sibuk dengan pelanggan tadi, minho akan memutuskan pandangannya tetapi ternyata minho malah semakin menatap kearahnya dengan pandangan seksama.
Mulut jisung mengeluarkan desisan kesal karena kehadiran minho benar-benar membuat jisung tidak nyaman melakukan hal apapun selama di cafe. Bersyukur beberapa karyawan lain yang shift siang sudah datang saat ini sehingga jisung bisa meninggalkan kasir untuk beberapa saat.
Tentu pergerakan jisung membuat minho langsung mengekori jisung pergi keluar dari cafe. Sebenarnya jisung sadar bahwa minho tengah mengikutinya membuat jisung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap kearah minho.
"Kenapa kau malah mengikutiku?"
"Hanya ingin ikut denganmu"
"Berhenti Lee Minho. Aku tidak akan pernah menikah denganmu jadi jangan melakukan apapun yang membuatmu lelah"
Minho tersenyum mendengar penuturan jisung. "Tidak masalah, aku akan terus mencoba sampai lelah"
"Kau aneh"
Jisung kembali melanjutkan jalannya karena berfikir membuang waktu untuk berbicara dengan minho, sepertinya minho akan tetap pada pendiriannya. Jisung tidak peduli, lebih baik mendiami minho sampai ia lelah sendiri.
Jisung berjalan ke salah satu toko kue yang tidak jauh dari cafenya. Tentu saja minho tetap mengikuti langkah jisung sambil menatap ke sekeliling toko kue berukuran kecil yang sama seperti cafe tadi.
Jisung mendapati Felix yang baru keluar dari dapur belakang dengan membawa sebuah cake yang akan di letakan di freezer untuk di pajang. Felix menatap bingung kearah jisung, seakan bertanya siapa seseorang yang berada di balik punggungnya.
"Lix, aku butuh beberapa cake untuk persediaan di toko"
Felix mengangguk. "Butuh berapa cake? Akan aku kirim nanti sore ke cafemu"
"5 box ya, nanti kau berikan saja kepada karyawanku yang lain soalnya jeongin sedang sakit"
"Oke"
Felix masih menelisik kearah jisung, penasaran dengan seseorang yang berada di belakang jisung karena setau Felix bahwa jisung itu tidak pernah ada minat untuk dekat dengan siapapun.
"Ehm, ada yang bisa dibantu tuan?"
Felix menanyakan kearah minho membuat minho menengok untuk melihat ke arah Felix. Minho tersenyum tipis sambil menggeleng.
"Tidak. Aku hanya menemani dia kesini" Minho menunjuk ke arah jisung membuat Felix menatap jisung dengan tajam, seakan meminta penjelasan.
Jisung meringis melihat tatapan Felix. Dia memberi isyarat bahwa nanti akan menjelaskan tetapi untuk saat ini jisung harus mengurus minho untuk pergi dulu.
"Kita bertemu nanti lagi ya Felix. Jangan lupa cakenya"
"Iya"
Jisung berjalan dengan tergesa-gesa meninggalkan toko kue milik Felix dengan minho yang masih saja mengekorinya. Jisung sejujurnya muak kalau minho masih berada di sekitarnya membuat jisung menghentikan langkahnya tiba-tiba sehingga minho hampir saja menabrak jisung.
"Ada apa sih?"
Jisung menatap minho tajam. "Bisakah kau pergi dan berhenti mengikutiku kemana pun?"
"Tidak bisa, aku ingin ikut denganmu"
"Aku bukan ibumu jadi berhenti untuk selalu mengikuti aku. Lagipula apa kau tidak bekerja tuan?"
Minho menatap jisung dengan pandangan jahilnya. "Sepertinya kau mulai memperhatikanku ya?"
"Dasar gila"
Jisung berdesis lalu berbalik sambil mengumpat kesal, meninggalkan minho yang tertawa puas di dalam hati. Ternyata mengganggu jisung begitu menyenangkan sekali dan minho merasa harus melakukan itu lagi suatu saat nanti.
Baru saja minho ingin kembali mengikuti jisung tetapi telfonnya berdering dan mendapati changbin yang menelfonnya. Terpaksa minho menghentikan niatnya dan memilih mengangkat panggilan telfon tersebut sebelum kembali ke cafe kecil di depan sana.
Minho mengerutkan keningnya mendengar penuturan changbin. Dengan tergesa-gesa minho berjalan tetapi bukan ke cafe melainkan minho berpindah arah ke parkiran mobil lalu langsung pergi.
Tentu kepergian minho menjadi perhatian jisung yang saat itu berdiri di dekat kaca. Jisung menatap minho yang sudah pergi dengan mobilnya lalu kembali berbalik untuk bekerja lagi.
Setidaknya gangguan untuk hari ini telah pergi walau sebenarnya jisung penasaran kenapa minho begitu terburu-buru tadi.
—
Haii haii
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] SILENCE • MINSUNG
FanfictionMinho selalu mencoba untuk mengajak jisung berbicara tetapi hasilnya nihil. Sesulit itu kah mengambil hati jisung sampai mengajak bicara saja butuh waktu yang sangat lama? - • bxb • minsung • mature - Start: 11 Agustus 2022