[17] Ulah seungmin

167 36 2
                                    

Minho memasuki sebuah restoran besar yang penuh dengan gemerlap lampu untuk menerangi setiap sudutnya, restoran itu terletak di lantai 7 pada salah satu gedung pencakar langit. Sebuah restoran yang cukup fancy menurutnya. Kakinya melangkah melewati meja demi meja yang terisi oleh setiap orang untuk menikmati makan malam dengan jamuan paling mengesankan.

Minho tau bahwa restoran ini cukup terkenal karena pelayanan dan makanannya yang tidak bisa diragukan, maka dari itu setiap orang yang ingin datang kesini harus reservasi dari jauh-jauh hari agar bisa memesan meja untuk makan disini. Anehnya, minho berfikir bagaimana seungmin bisa langsung memesan tempat seperti ini dengan kondisi yang selalu full booked.

Matanya menelisik ke setiap sisi ruangan besar dengan cahaya sedikit remang-remang. Mencari objek yang mengundangnya kesini, sampai dimana minho menangkap hyunjin yang duduk sendirian di salah satu meja dekat dengan kaca besar yang menampilkan pemandangan kota di malam hari yang dipenuhi gemerlap lampu gedung.

"Hyunjin"

"Minho, kau datang sendiri?"

Hyunjin melirik ke arah belakang tubuh minho, mencari seseorang yang merencanakan acara makan malam ini tetapi nihil karena minho datang sendirian.

"Iya aku dari kantor langsung kesini. Kau sendiri?"

Hyunjin mengangguk. "Aku juga sendiri kesini karena katanya seungmin akan menyusul"

"Dia juga berkata begitu kepadaku"

Minho memilih untuk mengambil tempat di depan hyunjin. Menoleh ke arah kaca yang menampilkan pemandangan menakjubkan sebelum akhirnya kembali menatap ke arah hyunjin yang terduduk dengan santainya di bangku sejak tadi, tidak berpindah sedikit pun.

"Mungkin seungmin ada urusan lain jadi telat datang"

"Mungkin"

Entah apa yang dilakukan anak itu, minho sama sekali tidak peduli karena saat ini dirinya hanya ingin segera makan lalu pulang. Tubuhnya lelah karena seharian ini banyak yang harus di urus untuk keperluan kantor walaupun dirinya mendapat bantuan dari sekretarisnya yaitu changbin.

"Permisi, apakah sudah ada yang ingin di pesan?"

Seorang pramusaji datang dan bersiap untuk menuliskan pesanan mereka. Minho menoleh ke arah hyunjin yang juga menatap kearahnya dengan pandangan bingung. Mereka tidak tau, apakah sekarang harus memesan atau masih harus menunggu seungmin terlebih dahulu.

"Boleh beri kami waktu lima menit lagi? Masih ada seseorang yang perlu kami tunggu"

"Baiklah. Apabila sudah ingin memesan boleh langsung panggil pelayan disini ya tuan, permisi"

Permintaan minho untuk menunggu lima menit lagi tentu disetujui oleh pramusaji tersebut karena langsung undur diri dari meja mereka. Sedangkan hyunjin hanya tersenyum meringis sambil mengecek ponselnya.

"Aku sudah mencoba menelfon seungmin tetapi tidak ada jawaban. Apa dia baik-baik saja?"

"Akan aku hubungi, sebentar"

Minho beranjak sambil mengeluarkan ponselnya. Berjalan sedikit lebih jauh dari mejanya untuk mencoba menelfon seungmin. Awalnya hanya terdengar nada sambung yang berdering cukup lama sampai sebuah suara mulai terdengar.

"Halo"

"Halo. Kau dimana?"

"Minho, bisakah kalian makan lebih dulu saja? Aku ada sedikit masalah saat ini dengan urusan kuliahku sehingga tidak bisa di tinggal jadi aku rasa aku absen dulu dari makan malam hari ini"

Minho mengerutkan keningnya bingung. "Kau baik-baik saja?"

"Everything is fine. Hanya masalah kecil dan akan aku selesaikan dengan cepat kok"

[2] SILENCE • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang