Nightmare 5

687 71 15
                                    

Lengkingan penuh rasa kesakitan menggema di seluruh lorong, wooyoung menurunkan lengannya untuk menatap sang makhluk yang tengah bergerak rusuh sembari mencengkram rambut nya, wooyoung merasa ngeri melihat itu, rasa nya rambut kusut itu bisa tiba-tiba lepas semua dari kulit kepala nya.

"Jongho! Yeosang!"

Yeosang kembali memasukan botol berisi air suci ke dalam tas nya, sementara jongho berlari, mengambil sabit sang makhluk yang terjatuh dan segera mengayunkan benda tajam itu ke arah sosok itu dan langsung memenggal leher nya.

"Ayo kita harus segera pergi" seru jongho yang berlari mendekati gerombolan.

"H-hey buang benda itu!" Seru hongjoong yang merinding melihat Tetesan darah yang mengalir dari senjata besar itu.

Jongho menampilkan cengirannya Sebelum melempar asal sabit di genggamannya, membuat denting besi yang beradu dengan lantai menggema.

"Ah anak itu" yeosang memijat pangkal hidung nya melihat tingkah jongho.

"Ayo wooyoung kita harus segera pergi" San menarik-narik lengan wooyoung yang masih terduduk di lantai.

"T-tunggu San"

Wooyoung mencoba berdiri namun kaki nya terasa mati rasa.

"Ayo wooyoung cepat!" Jongho menimpali saat melihat bayaknya bayangan hitam yang menuju ke arah mereka.

"Hiks aku tidak bisa!" Wooyoung menghempas tangan San, ia menangis putus asa.

"Jongho cepat gendong wooyoung" titah yeosang yang langsung di laksanakan Jongho.

Jongho menggendong wooyoung di pundak nya sambil berlari sekuat tenaga, hingga ujung koridor akhir nya nampak juga.

Mereka berlari atas intruksi yeosang hingga sampai pada ruang yang bisa di sebut gudang.

San dan hongjoong nampak ragu untuk memasuki ruang itu, apa di sana aman?

"Tenang saja, ini markas kita berdua" ucap jongho lalu masuk mendahului yang lain.

Hongjoong menghelah nafas, ia berharap dia bisa beristirahat di sana.

Dengan keraguan yang belum pudar hongjoong dan San masuk ke dalam, terakhir yeosang yang menaburi depan pintu menggunakan garam Sebelum menutup pintu.

Di dalam ternyata tak seburuk yang mereka Kira, yeosang menyalakan sebatang lilin sebagai penerangan sementara.

"Apa kalian ada yang terluka?" Seru jongho memecah keheningan.

"San terluka di lengan nya, dan wooyoung di kaki nya" seru hongjoong menjawab jongho.

"Mana coba ku lihat.." yeosang menggeser duduk nya menjadi di dekat wooyoung yang masih terdiam.

Yeosang menghelah nafas pelan, tangannya bergerak menyingkaap celana wooyoung hingga ke lutut, melepas perban yang telah tertutup darah itu pelan.

"Apa kau tidak ada yang terluka hyung?" Jongho bertanya pada hongjoong di sela kegiatannya mengobati lengan San.

"Aku baik... akh! Yak Choi San!" Hongjoong menatap San sengit, tangannya mengelus bahu nya yang tadi San remas.

Jongho beralih menyingkap lengan seragam hoongjong, ada memar di sana, mungkin Karena menabrak dinding saat San mencoba menyelamatkannya tadi.

"Young ah! Young!" Ketiga nya terkesiap saat mendengar suara yeosang yang terdengar khawatir bahkan sangat saat melihat wooyoung menutup Mata.

"B-biarkan Aku beristirahat sebentar" ucap wooyoung pelan tanpa membuka Mata nya. Sungguh wooyoung merasa sangat lelah, tubuh nya terasa lemas dan ia ingin tidur sekarang.

Mereka menghelah nafas lega saat wooyoung menyahut.

"Kita beristirahat dulu di sini, setidak nya di sini lumayan aman" jongho melirik Jendela yang memancarkan cahaya rembulan dari luar.

"Hyung garam" yeosang memberikan kotak berisi garam ke jongho.

"Jangan terlalu banyak, Kita harus berhemat" jongho hanya mendengus mendengar penuturan yeosang. Ia melemparkan garam ke ventilasi di atas Jendela, membuat beberapa sosok mengerikan yang menempel di kaca langsung menghilang sesaat setelah menggeram.












A/n: di tempat kalian Ujan ga?
Pagi² Ujan pas bgt di hari minggu ah asik nya selimutan smbl meluk guling ehehe.

Nightmare. woosan x ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang