Nightmare 12

523 56 28
                                    


Keringat dingin mengalir dari dahi wooyoung, Mata nya terpejam namun tubuh nya bergerak resah.

Senyum lega terpampang pada wajah lelah ke delapan pemuda itu.

Wooyoung terduduk di tanah sembari terisak pelan, sungguh yang tadi membuat nya sangat ketakutan.

San tersenyum, berjongkok di depan wooyoung sambil membelai pipi basah nya.

"Terima kasih banyak" Mata wooyoung melebar begitu tubuh San bercahaya, nampak sedikit pudar dan akhir nya berganti wujud, Wooyoung tak mengenali pemuda yang di depannya.

Ketika wooyoung menggulir pandangan ke arah para member yang lain kejadian barusan terulang lagi.

"K-kalian siapa? Di mana teman-teman ku?!" Pemuda yang mengenakan jubah biru panjang menghampiri wooyoung, awal nya itu jongho namun sekarang telah berganti orang.

"Nama ku soobin, ini yeonjun..." yang barusan menjadi San tersenyum kala nama nya di sebut.

"Yang itu..." Jari soobin terarah pada yeosang. " kai" pemuda berkulit pucat itu melambaikan tangannya.

" itu taehyun dan yang itu beomgyu" lanjut soobin menunjuk yunho dan mingi.

Wooyoung menatap satu pemuda lagi yang barusan menjadi hongjoong.

"Nama ku Kim taehyung, dan ini jimin" taehyung menunjuk sosok di samping nya yang barusan menjadi seonghwa.

"Mereka yang paling tua Ngomong-ngomong...." bisik yeonjun yang sayang nya dapat taehyung dengar.

Taehyung menghampiri wooyoung, mendaratkan satu pukulan ke kepala yeonjun Sebelum berjongkok di depan wooyoung.

"Terima kasih telah membebaskan kami" ucap taehyung di akhiri senyuman.

"Apa maksud kalian?"

"Kita sebenar nya terjebak di sana, di labirin itu karna dulu tak berhasil mencapai gerbang Sebelum waktu nya habis..." jimin menyahut.

yeonjun menghelah nafas. " selama bertahun-tahun kita terus berusaha keluar tapi tak berhasil"

"Kini kita semua bisa bebas dan dapat pergi ke tempat yang seharus nya ..." taehyung mengusap surai wooyoung. "Terimakasih banyak adik kecil" wooyoung menatap senyum lebar taehyung dengan pipi sedikit bersemu.

Ketiga pemuda yang berjongkok di depan wooyoung satu persatu berdiri.

Beomgyu dan taehyun membantu wooyoung untuk berdiri, memeluk wooyoung sebentar Sebelum mundur beberapa langkah.

"Jaga diri mu, jangan sampai ke sini lagi ya ... selamat tinggal" wooyoung menahan tangan yeonjun sesaat setelah tangan dingin itu lepas dari pipi nya.

"Terimakasih, terimakasih semua!" Wooyoung mengembangkan senyum nya walau air Mata nya meluncur deras.

Ke tujuh pemuda itu melambai Sebelum hilang dari pandangan wooyoung.

Senyum wooyoung luntur, tangannya meremat perut nya karena tiba-tiba rasa sakit itu kembali.

Wooyoung merosot dan terduduk kembali, sinar mentari menembus kegelapan. Samar-samar wooyoung melihat tangan dengan kuku-kuku panjang hendak menggapai nya Sebelum Mata nya tertutup dengan sendiri nya.







"Huaaa!" Reflek wooyoung meraba tubuh nya, mengecek apakah semua masih utuh dan untung lah pemikiran konyol nya tak terjadi.

Wooyoung menghelah nafas lega, ternyata tadi itu mimpi, tapi kenapa wooyoung memimpikan tempat itu lagi, dan ke tujuh pemuda itu?

"Ah kek nya gw terlalu mikirin deh jadi ke bawa mimpi" wooyoung mengusap wajah nya kasar, ia melirik nakas tempat biasa nya ada segelas air minum.

"Sial udah abis lagi"

Dengan enggan-engganan wooyoung turun dari kasur namun baru menapak pada lantai kaki nya terasa menginjak sesuatu, rasa nya dingin, sedikit halus namun keras seperti Jari-Jari tangan!.

Wooyoung segera mengecek ke bawah namun tak ada apa-apa. Aneh padahal ia sudah benar-benar bangun, atau mungkin hanya pikiran nya saja?.

Wooyoung mengedikan bahu nya, kembali melangkah menuju dapur yang sayang nya di lantai dasar dan kamar nya berada di lantai dua.

Angin dingin terasa melewati wooyoung hingga bulu halus di tubuh nya meremang, wooyoung mengamati sekitar yang agak sedikit gelap karena hanya satu lampu yang menyala, Yaitu lampu besar di tengah lantai dasar, tak ada siapa-siapa ataupun hal aneh lain nya.

Wooyoung memilih abai, lanjut menuruni tangga hingga sebuah bisikan membuat nya menengok belakang.

Mata wooyoung sontak membola ketika melihat makhluk tinggi berkulit pucat dengan wajah tanpa rahang bawah tepat berada di belakang nya.

"Aaaak!!"

Keseimbangan wooyoung goyah berujung tubuh nya terjatuh, gelas di genggaman nya terlempar dan memciptakan bunyi pecahan yang nyaring.

Sontak kedua orang tua wooyoung segera bangun untuk mengecek anak nya namun tak mereka sangka anak nya telah terbaring di lantai bersimbah darah dan tak sadarkan diri.

"Wooyoung!!"













A/n; hari ini banyak lomba² ya ges, kalian ada yang ikut lomba atau jadi panitia nih?

Aku malah ngerem di rumah sambil cosplay jadi putri tidur awokawok dan kerennya jam segini udah ngantuk berat lagi hhhhh

Nightmare. woosan x ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang