Nightmare 11

573 55 25
                                    

Kedelapan pemuda atau yang biasa di sebut ateez, kini berada di dalam kamar wooyoung dengan sang empu pemilik tengah duduk menyandar pada kepala ranjang. Yang lain ada di berbagai penjuru, kebanyakan sedang duduk lesehan di lantai beralaskan karpet bulu.

Pipi wooyoung menggembung lucu, ia kini sedang makan di suapi seonghwa. Jujur wooyoung masih sedikit trauma karena kejadian atau mimpi yang ia alami tadi siang.

"Emm hyung..." seonghwa menatap wooyoung sembari berdehem.

"Kenapa?" Tanya seonghwa.

"Hyung ga punya dendam ke gw Kan?" Jari wooyoung bertaut resah menanti jawaban seonghwa.

Tak

"Aww!" Wooyoung meringis saat satu santillan mendarat di dahi nya.

"Mikir nya kejauhan lo " bibir wooyoung maju dengan tangan mengelus dahi nya sendiri.

"Ya kali ajah hyung, kan gw suka bikin hyung marah-marah" seonghwa geleng-geleng ia sedikit terkekeh mendengar kata-kata wooyoung.

"Walaupun lo nyebelin pake banget..." seonghwa mengunyel pipi gembil wooyoung hingga bibir anak itu mengerucut. "Tapi lo tetep adek kesayangan gw woo, jangankan dendam, buat nyakitin lo ajah gw ga bisa"

Padahal barusan seonghwa menyentil dahi nya.

Wooyoung menahan kedua tangan seonghwa agar berhenti mengunyel nya.

"Lo kenapa bisa mikir kek gitu hem?" Wooyoung menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, di saat itu yunho ikut join ke kasur dan tak sengaja punggung tangan nya menyentuh perut wooyoung yang tertutup kaus.

"Akh!" Sontak semua orang terkejut, yunho panik, sungguh tadi ia hanya sekedar menyentuh itupun tak sengaja dan tak keras kenapa wooyoung sampai memekik kesakitan.

Wooyoung melebarkan Mata nya terkejut, ingatannya kembali di saat perut nya tertusuk kunai.

"Lo kenapa woo? Sumpah gw ga sengaja, sorry" ucap yunho yang panik.

Wooyoung menyingkap Kaus nya ke atas membuat san langsung berlari ke ranjang.

"Heh!" San segera menutup kembali kaus wooyoung.

Wooyoung mendengus, ia belum sempat mengecek perut nya. Ia juga belum sempat berganti baju, hanya melepas seragam nya yang wooyoung double dengan kaus di dalam nya.

"Udah-udah kalian keluar dulu biar gw yang nge cek" seru seonghwa yang langsung di patuhi mereka kecuali yunho yang memaksa ingin memastikan, ia masih tak enak.

Saat seonghwa menyingkap kaus wooyoung alangkah terkejut nya dia melihat luka sayatan yang masih basah, untung lah tak dalam.

"Woo, kok bisa?" Wooyoung menggeleng pelan, kepala sungguh pening memikirkan rangkai kejadian yang menimbulkan luka di tubuh nya.

Wooyoung mengecek kaki nya dan di sana juga terdapat luka panjang di betis.

"Lo beneran ga inget ini kenapa tubuh lo luka-luka gini?" Sekali lagi wooyoung menggeleng.

"Gw bingung yun, gw bingung gimana nyeritain nya"

Seonghwa mengambil kotak p3k dari dalam laci nakas, menyuruh wooyoung untuk merebahkan diri nya dan mulai mengobati luka di perut wooyoung.

"Ceritain ajah woo, sini bilang ke kita siapa yang lukain lo, biar gw pites" wooyoung terkekeh mendengar kata-kata yunho.

"Kalo hwa hyung yang nglakuin gimana?" Seketika seonghwa menghentikan kegiataannya.

"Pa maksud lo? Gw ga pernah ya nglukain lo sampe begini" wooyoung menelan saliva nya kasar mendengar kata-kata seonghwa yang tersirat kekesalan.

"B-bukan hwa hyung di sini maksud nya, tapi yang itu..."

Nightmare. woosan x ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang