Nightmare 13

524 54 15
                                    

Bunyi monitor holter menggema di ruang sunyi bercat putih, dengan tubuh wooyoung terbaring lemah dan perban di beberapa tubuh nya.

Ibunda wooyoung tak henti menetes kan air Mata sembari memanjatkan doa, ia benar-benar shock saat melihat wooyoung yang kemungkinan jatuh dari tangga.

Di samping sang ibunda ada ayah wooyoung yang tak henti menenangkan istri nya sampai pintu terbuka menampilkan Choi San yang terlihat habis berlari.

"W-wooyoung kenapa om?!" Ayah wooyoung menatap sendu San.

"Jatuh dari tangga seperti nya san"

"Kok bisa om?!"

Hongjoong memegang bahu San, ia baru masuk ke ruangan karena tadi di tinggal San.

"Om juga ga tau, semalem kita kebangun karena teriakan wooyoung dan pas kita cek..." ayah wooyoung tak melanjutkan ucapan nya karena istri nya kembali terisak.

Tentu nya berat melihat buah hati nya terluka bahkan jika terlambat sedikit saja, nyawa taruhannya.

Hati San mencelos melihat keadaan wooyoung yang jauh dari kata baik-baik saja, sekarang ia menyesal karena menolak permintaan wooyoung agar ia menginap saja semalam.

"Kalian ga sekolah?" Tanya ayah Jung, jam masih menunjukan pukul enam lewat Lima belas menit.

"Sekolah kok om, Kita sengaja mampir dulu buat liat keadaan wooyoung" ucap hongjoong.

"Kalo gitu om titip absenin wooyoung ya, soal nya om belum ngurusin yang lain" hongjoong mengangguk.

"Iya om"









Kini ketujuh member ateez minus wooyoung tengah berkumpul di kantin.

"Gw kok ngrasa janggal yah" sontak semua melihat ke arah seonghwa.

"Kemarin wooyoung pingsan, ada luka-luka di badan nya dan sekarang jatuh dari tangga... "

"Gw ngrasa kaya ada yang ngincer wooyoung" timpal yeosang.

"Mingi, captain basket lo itu siapa nama nya?" Yunho bertanya membuat mingi menoleh ke arah nya. "Kim namjon" jawab mingi.

"Nah iya. Lo bilang dia juga ngalamin hal kek wooyoung kan, pas dia udah balik ada ngalamin hal aneh-aneh ga?" Mingi nampak berfikir, ia mengingat-ngingat yang namjon ceritakan kepada nya dulu.

"Dia ga ada cerita soal itu yun" mendengar itu semua orang menghelah nafas, merasa buntu lagi.

"Nanti pulang sekolah jenguk wooyoung hyung yuk" jongho berucap sembari memegang tangan San yang sedari tadi hanya melamun.

San terkesiap namun ia tetap mengangguk sambil menampilkan senyum tipis nya, San menatap lurus ke depan niat nya hanya untuk iseng saja namun samar-samar ia melihat seseorang yang mengenakan jubah hitam berdiri di samping pilar,belum sempat San melihat nya lebih jelas sosok itu tiba-tiba menghilang.

"Aneh"







Sepulang sekolah ke tujuh pemuda itu pergi ke rumah sakit tempat wooyoung di rawat, karena peraturan rumah sakit yang tak membolehkan banyaknya orang yang menjenguk secara bersamaan maka mereka masuk dua-dua, seperti sekarang seonghwa bersama hongjoong dahulu.

Hongjoong mengelus bahu seonghwa yang bergetar.

"Wooyoung pasti sembuh hwa, lo tau sendiri kan seberapa kuat nya adek bandel lo itu..." seonghwa mengusap pipi basah nya, menatap hongjoong sembari mengangguk.

"Cepet sembuh ya adek..." seonghwa mengecup dahi wooyoung yang tertutup perban. "Gw udah kangen tingkah lo woo" seonghwa terkekeh di akhir kalimat.

Sekali lagi seonghwa mendaratkan kecupan di dahi wooyoung Sebelum keluar di buntuti hongjoong untuk bergantian dengan yang lain.

San menjadi yang terakhir dan tentu nya hanya sendiri.

"Hai... lagi mimpi apa si lo woo? Mimpi nya indah ya, sampe lo betah tidur mulu" jemari San menggenggam tangan dingin wooyoung. "Ayo bangun dong woo, lo ga kangen kita apa?"

Hening, hanya hening yang ada tak ada jawaban membuat San menghelah nafas.

Beberapa detik berikut nya San hanya termenung sembari menatap wajah wooyoung hingga bisikan lirih terasa menyapa rungu, segera saja San menoleh guna mencari asal suara, namun nihil San tak menemukan siapa-siapa.

'San... san..'

Suara lirih yang terasa tengah berbisik itu kembali terdengar.

'Tolong aku...'

"Hah?" San segera mengedarkan pandangan ke segala penjuru walau masih tetap nihil hasil nya.

"Kok kek suara wooyoung ya?" Gumam san sendiri mengingat suara bisikan barusan.

"Wooyoung lo kenapa?" Ucap San sembari menatap sendu sahabat yang sangat ia sayangi itu. 














A/n; ga ada horor² nya hshshs :v

Eh btw kalian inget ga cerita nya abang ku? Yang liat pocong di depan rumah itu...

Ternyata pas aku nginep di rumah nya dia cerita kalau dia beneran nge cek lagiiii  bsjsjskn tapi lewat Jendela si, dan kata nya masih ada :v

Abis itu mbah ku bilang "itu paling lagi kenalan soal nya kamu bukan asli sini" hshshs tapi iya si bapak ku dulu juga gitu pas masih baru tinggal di sini, tapi nanti kalau udah lama juga pasti udah ga papa.

Dan Gila nya pas cerita gini itu jam 2 malem anjirr:'(  untung si rame2 karna pada belum tidur hshshs berujung malah cerita2 tentang kejadian2 horor lain nya uhuuuu.

Nightmare. woosan x ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang