Nightmare. 18

779 52 4
                                    

Halo, selamat pagi~
Kita sudah berada di akhir chapter hiwhiw






Wooyoung telah kembali ke rumah sakit, dokter yang menangani sempat terkejut karena melihat wooyoung yang kemarin masih koma tiba-tiba di gendong San dalam keadaan sudah sadar, segera saja dokter memeriksa wooyoung, syukurlah wooyoung sudah tak apa, walaupun masih harus menjalani perawatan.

Wooyoung duduk menyandar pada bangsal yang di naikan, sementara San duduk di pinggir bangsal menghadap nya.

Dengan telaten San menyuapi wooyoung makan.

"Young-ah..." panggil San yang di jawab deheman, karena wooyoung masih asik mengunyah.

"Gw masih bingung, kenapa lo bisa jatuh dari tangga" ucap San terus terang, karena jujur saja San masih memikirkan hal itu. Wooyoung bukan tipikal orang yang akan berlari dari tangga atas, memang si dia pecicilan tapi mana mungkin ia membahayakan diri sendiri, pikir San.

Wooyoung nampak terdiam, sekilas memori tak mengenakan melintas di bayangan.

"Eum... gw liat penampakan jadi kaget" ucap wooyoung pelan, ingatan seputar makhluk seram itu masih membuat nya sering ketakutan.

San meletakan piring yang semula ia pegang ke nakas, tangannya lantas terangkat untuk membelai pipi tirus wooyoung.

"Jangan takut lagi, ada gw yang bakal selalu ada buat lo mulai sekarang" senyum wooyoung merekah, pipi nya merona. Tak pernah ia bayangkan Sebelum nya seorang Choi San yang hanya sebatas teman dekat kini menjelma menjadi sang kekasih yang romantis.

"Makasih san..." ucap wooyoung di sertai senyuman.

San mengangguk. "Makan lagi ya, biar cepet sembuh..."

"Ga mau..." rengek wooyoung yang membuat San tak jadi mengambil piring tadi kembali.

"Nanti ga sembuh-sembuh kalo ga makan loh" wooyoung masih menggeleng sambil mengerucutkan bibir nya.

"Ga enak, hambar..." keluh wooyoung kesekian kali nya.

San hanya bisa menurut, memaksa wooyoung itu sulit.







Siang berganti malam, ruang rawat wooyoung telah sunyi karena setiap manusia di sana sudah mengarungi mimpi.

Wooyoung membuka Mata, lantas menelisik sekitar yang untung nya masih sama.

"Astaga kenapa mimpiin hantu lagi" gerutu wooyoung sambil menyeka keringat yang bermunculan di dahi nya.

Tiba-tiba ada pergerakan di samping nya, lengan seseorang nampak semakin erat memeluk nya. Wooyoung menghelah lega begitu melihat ternyata di sebelahnya Ialah San bukan setan.

"Mimpi buruk hem?" Tanya San dengan suara serak.

Wooyoung nampak mengangguk, bibir nya mengerucut Sebelum masuk ke dalam rengkuhan hangat San.

Tangan San mengusap-ngusap surai wooyoung.

"Aku mimpiin taehyung hyung sama namjoon hyung masa" ucap wooyoung sambil mendongak menatap wajah San yang juga tengah menatap nya.

"Mimpi gimana?" Tanya San.

"Mereka bilang makasih, sama namjoon hyung bilang maaf"

"Bagus dong kalau namjoon hyung minta maaf, walaupun perbuatannya susah di maafin"

"Jangan dendam ih, orang nya udah meninggal juga" kekehan mengalun dari labium San, ia mengecup pucuk kepala wooyoung.

"Jadi kamu udah maafin dia?" Wooyoung mengangguk menjawab nya.

Nightmare. woosan x ateez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang