" Kau tau .. terkadang kau tidak butuh sebuah kebenaran , karena terkadang kebenaran mencekikmu dan membuat mu ingin mengakhiri hidupmu sendiri , jadi tetaplah bersama kebohongan jika itu bisa membuatmu bahagia "
Im Yoona
Angin dingin berhembus kencang Taeyeon mengeratkan jaket yang dia kenakan .
Cuaca indah di musim semi berbanding terbalik dengan suasana hati Taeyeon .
Semua ingatan masa lalu seolah-olah kembali terputar seperti Dejavu .
Kembali Taeyeon mendengus kesal .Bagaimana dia tidak kesal saat hari liburnya harus dia habiskan bersama dua orang yang sedang memperolok dirinya sejak tadi .
Benar , dua Yoona yang kini kompak bertanya tentang bagaimana masa depan Taeyeon dan Lee Donghae dan jangan lupa dengan Lee Hyun jin yang namanya mulai membuat Taeyeon muak meskipun Taeyeon tidak tau siapa itu Lee Hyun jin yang dia tau Hyun jin hanyalah murid sekolah menengah yang suka memamerkan kekayaannya ayahnya .
Yoona menatap Taeyeon sekilas karena sejak tadi Taeyeon seolah tidak menikmati pembicaraan .
" Bukankah sudah lama kita tidak menikmati waktu bersama seperti ini tanpa adanya pembicaraan tentang pekerjaan " ucap Yoona pada Taeyeon .
Taeyeon memutar bola matanya kemudian kembali mendengus kesal .
" Tentu, rasanya seperti Dejavu duduk bertiga dan melakukan hal konyol seperti saat kau memaksaku untuk ikut merayakan ulang tahun Tiffany " ucap Taeyeon kesal .
" Ahh.. benar hari itu benar-benar sangat menyenangkan " ucap Yoona menerawang jauh mengingat hal konyol yang dia lakukan demi Tiffany .
" Eonni ... Aku ingin menanyakan hal ini sejak lama .."
" Mengapa sejak dulu kau seolah tidak menyukai Tiffany ? " Tanya yoona , dia tidak pernah habis pikir sejak dulu Taeyeon selalu acuh tak acuh terhadap Tiffany . Terkadang Yoona merasa bahwa sikap Taeyeon kepada Tiffany sedikit keterlaluan .
Choi Yoona mengeryitkan dahinya mendengar perkataannya Yoona .
" Ahjumma teman ibuku ? " Tanya Choi Yoona .
" Entahlah mungkin kau bisa berpikir begitu ? " jawab Yoona , dia sendiri pun tak tau pasti apa hubungannya kini dengan Tiffany maupun Siwon .
" Tapi ... Sejak aku kecil hingga sekarang aku tidak pernah bertemu dengan ahjumma , bahkan aku baru sekali melihat ahjumma itupun dari Poto yang sering ayah pandangi .. "
" Hemmm.... Berhentilah untuk bersikap seolah ahjumma dekat dengan ayah dan ibuku , atau mungkin ahjumma hanya memanfaatkan kekayaan ibuku untuk membuat ahjumma terkenal . Aktris terkenal aku tak yakin tentang itu bahkan nama Im Yoona itu tidak pernah sekalipun mendengar nya mungkin ahjumma hanya menjadi aktris lokal dan menjadi simpanan pria kaya seperti ayahku ,aku merasa sangat kasihan dengan ibuku jika benar dia berteman dengan mu, Jadi berhentilah untuk bermimpi ahjumma " cibir Choi Yoona pada Yoona .
Yoona tersenyum , senyum yang tidak dapat di artikan .
" Yak !! Tutup mulutmu itu kau tidak ingat jika Yoona tidak menghentikan ku aku sudah mengusir mu sejak dulu " kesal Taeyeon pada Choi Yoona yang mulai melewati batas .
" Ahh ... Untuk ini anggap saja sebagai balas Budi atau mungkin penebusan dosa karena telah membuat hidup ku dan ibuku menderita bertahun-tahun " ucap Choi Yoona melipat kedua tangannya di dada .
" Pergilah eonni bukankah tadi kau bilang ada pertemuan ? " Tanya Yoona kemudian tersenyum kearah Taeyeon .
Taeyeon membalas senyuman Yoona dengan tatapan tidak suka ." Ku mohon pergilah sekarang eonni " lirih Yoona .
Taeyeon menatap Choi Yoona tajam sebelum beranjak pergi meninggalkan mereka berdua .
KAMU SEDANG MEMBACA
untukmu
Short Story" Kini aku menyadarinya , ternyata benang merah tidak pernah terikat di antara kita . " Im Yoona " Ini seperti antara cinta dan benci . Jika kau tanya apakah aku membencinya , pasti aku akan menjawab membencinya . Tapi jika kau bertanya apakah aku...