Absen dulu dong, kalian dari kota daerah mana?? Baca cerita ini jam berapa?? Nemu cerita ini dimana??
Oh iya bentar lagi 17 agustus, nanti kalian kalau disuruh lomba mau pilih lomba apaan? Makan kerupuk apa loncat karung? Kalo gue makan kerupuk😂 disekolah dulu gue juara 3 lomba makan kerupuk pas 17 agustusan, ck menang buku ama pulpen doang.. Tapi gak papa lah, bersyukur!!!
Awas awas... Komen sama votenya jangan ditinggalin! Gue capek ngetik ini loh.. Gak kasian apa sama gue? Lo yang sider alias silent readers pleaselah hargain gue sebagai penulis cerita! Gak gampang tahu bikin cerita sama alur keak gini...
Awas banyak typo harap dimaklum dan lihat lihat ya gengs!
================================
Terhitung 3 minggu sudah, evelyn menjalankan misinya menyamar sebagai emily disekolah cahya bangsa.
Aktivitasnya tak jauh dari orang orang yang selalu mengganggunya, dari aulia dkk yang selalu mengganggunya. Hingga tiga orang laki laki yang juga kini sering membullynya.
Dan jangan lupakan, satu sosok laki laki yang selalu menanyainya 'lo baik baik aja?' 'lo gak diganggu sama mereka kan?'
Dia raiden, ya laki laki itu. Entah kenapa raiden sekarang jadi sering menemuinya, dan evelyn tidak menyukainya, ia risih.
Sekarang pun ramai orang membicarakan murid baru, entah siapa sampai mereka begitu antusias membicarakan si murid baru itu. Tak lama bel masuk berbunyi, dan kemudian datang seorang guru pria botak dengan seorang siswa laki laki.
"Hari ini kalian kedatangan teman baru, ayok silahkan perkenalkan diri". Laki laki itu tersenyum lebar, membuat para siswi disana menjerit antusias.
Tak terkecuali evelyn, ia malas hanya untuk sekedar melihat siapa murid baru itu. Ia lebih memilih melukis dibukunya, melukis wajahnya dengan emily.
"Hello semua! Nama gue Haikal Narendra Adhiyaksa, pindahan dari sekolah pelita utama. Salken ya!", ucapnya dengan senyum yang tak hilang dari wajah.
"Aaaa!!!!",
"Salam kenal dari dina!",
"Ganteng banget sih!",
"Jadi pacar gue kal!",
Haikal tertawa kecil, ia dipersilahkan duduk oleh guru itu ditempat yang kosong. Dan satu satunya bangku kosong itu adalah bangkunya emily, yang sekarang ditempati evelyn.
"Hai gue duduk disini ya?", evelyn mendongak.
Matanya membulat terkejut, namun dua detik kemudian ia menormalkan wajahnya kembali.
"Gak ada tempat lain?", ucapnya datar.
"Gak ada, cuman bangku lo doang yang kosong. Jadi gue duduk sini ya", evelyn menghela nafas kasar.
Mau tak mau, ia harus sebangku dengan lelaki ini. Haikal tersenyum, lelaki itu duduk disamping evelyn.
"Eh anjir, mau banget si haikal sebangku sama si cupu itu".
"Ck mending sama gue",
"Ya terus kalau dia sebangku sama lo, gue yang duduk sama si cupu gitu?".
"Shh..", haikal berdehem.
"Lo.. Gak papa kan? Maksud gue-"
"Diem gue lagi fokus". Haikal membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'.
****
*Kriiiinggg....
"Huhh.. Akhirnya istirahat juga!",
KAMU SEDANG MEMBACA
Different twins
Teen FictionTentang Evelyn yang membalaskan kehancuran saudari kembarnya, emily. Mereka kembar, namun berbeda. Emily itu lemah lembut, penyayang serta memiliki gaya fashion yang tidak terlalu mencolok. Evelyn itu kejam, dingin, keras kepala dan fashionalbe. Diu...