11

67 6 0
                                    

Assalamu'alaikum gengs! Otoke kabar kalian? Semoga sehat sehat ya aamiin...

Siap buat ketemu emily dipart ini??? Siapa yang kangen lapak ini?? Komen dibawah yeee...

Oh iye moon maaf ya readersku banyak typo disini hahah... Soalnya langsung ketik aja gak pakek revisi. Ntar kalo udah end baru revisi, kagok.

Oke selamat membaca baby babyku...














Raiden melangkahkan kakinya menuju kelas 11 ipa 3, ia mengedarkan pandangannya kepenjuru jelas setelah sampai disana.

Namun yang ia cari tersebut tidak ada, seseorang yang hendak keluar terhenti.

"Raiden? Hai lo pasti nyariin gue kan? Haha.. Sekarang gue udah ada disini, mau ngomong apa?". Aulia membusungkan dadanya sembari menggulung gulung rambut panjangnya.

Raiden memutar bola mata malas.

"Emily mana?", seketika raut wajah aulia berubah masam.

"Ck mana gue tahu, rai daripada lo nyariin dia mending-"

Raiden menghiraukan ucapan aulia, pria itu melangkah pergi meninggalkan aulia yang cemberut sambil berteriak tak jelas.

"Dia kemana sih?", ucap raiden.

Raiden menatap kiri dan kanannya, namun seseorang yang ia cari ternyata ada dihadapannya sendiri.

"Emily!", orang yang dipanggil tidak menyahut. Evelyn terus berjalan dengan cepat.

"Em tungguin gue!",

"Emily tungguin gue!", sentaknya menyekal tangan evelyn sedikit kencang.

"LEPASIN GUE!", raiden terhenyak.

"Mau lo apa hah?!", raiden nampak gelagapan.

"G-gue-"

"Lepasin tangan gue sebelum-", raiden segera melepas tangan evelyn dengan cepat.

"Sorry, gue gak bermaksud buat nyakitin tangan lo. Gue-"

"Apapun alasannya, gue gak peduli". Tekannya lalu pergi meninggalkan raiden dengan keterdiamannya.

"Dia benar benar berubah, emily udah banyak berubah". Raiden tersenyum tipis.

"Tapi gue suka perubahan lo em".

******

Evelyn menaiki mobilnya dengan kecepatan penuh, tak peduli dengan beberapa orang yang meneriakinya agar berkendara sesuai aturan.

Saat ini yang terpenting adalah nyawa saudari kembarnya, emily.

Saat ia keluar dari toilet, dokter dari pihak rumah sakit menelfonnya jika kondisi emily tiba tiba kritis.

Berkali kali evelyn memanjatkan do'a untuk emily agar kembarannya itu baik baik saja, bagi seorang saudari kembar, jika salah satu dari mereka sakit atau melemah, maka akan terkena pula dengan kembaran yang satunya lagi. Seperti yang evelyn rasakan saat ini, dadanya begitu sesak dan nyeri. Bahkan sekarang kepalanya ikut berputar, ia harus berpegang teguh, evelyn tidak boleh lengah!

Hingga selang 7 menit, akhirnya ia sampai dirumah sakit.

"Ayah, bunda!". Kedua orang yang tengah berpelukan itu menatap asal suara.

"Evelyn!", teriak leana.

"Gimana keadaan emily?",

*Ceklek....

Semua mata tertuju pada seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan yang ditempati emily.

"Dokter varel, gimana keadaan emily?". Itu suara evelyn, gadis itu sepertinya amat terpuruk mendengar kabar kembarannya mengalami kritis.

Different twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang