08

93 10 0
                                    

Assalamu'alaikum baraya! Sampurasun??? Yang orang sunda ada gak disini? Hehe... Btw gue orang sunda gengs.

Maaf lama banget updatenya:) habisnya sih otak gue jangar banget ges.. Mikirin alur itu gak segampang kalian langsung baca gitu, makanya kalau baca itu sambil ngevote kek atau komenlah yang banyak banyak juga gak papa...

Oke ges happy reading!



$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$













Keesokan harinya, pagi sekali banyak para siswa siswi memenuhi jendela ruang bk.

Didalam ruangan bk, kedua teman shinta yang bernama linda dan hera tengah didiskusikan akibat video yang evelyn kirimkan pada pihak guru.

Dan kabarnya sekarang shinta tengah dirawat dirumah sakit, senyum miring tercipta diwajah evelyn ketika pintu bk dibuka. Menampilkan linda dan hera dengan wajah tertunduk disertai surakan oleh para siswa siswi yang menunggunya diluar, evelyn terlampau cerdik. Gadis itu rupanya juga mengirimkan video linda dan hera yang memukul shinta hingga mengeluarkan banyak darah.

Mereka berdua didepak dari sekolah cahya bangsa karena melakukan kekerasan fisik pada temannya sendiri, namun saat emily yang mengalami itu. Dimana para guru? Mereka tergiur dengan suapan uang dari orangtua murid nakal mereka, siapa lagi kalau bukan aulia dkk dan divan dkk.

Maka yang paling terakhir akan yang paling menyakitkan.

Linda dan hera yang sudah tepat dihadapan evelyn menatapnya tajam dengan tangan terkepal seakan ingin meninjunya.

"Selamat ya",

"Selamat karena kalian udah didepak dari sekolah cahya bangsa", kekeh evelyn.

"DIAM LO CUPU!",

"Ini semua gara gara lo!", teriak hera.

"Lihat aja apa yang bisa kita lakukan sama orang licik kayak lo", desis linda.

Evelyn tertawa sinis, ia menatap linda lalu beralih pada hera.

"Disini siapa yang licik? Butuh kaca? Kalian nggak bakal bisa lakuin apa apa sama gue".

Linda serta hera mengepal erat tangan mereka, saat tangan hera hendak menampar wajah evelyn, sebuah tangan kekar menahan tangan hera.

Hera membulatkan matanya, begitu juga linda. Gadis itu menutup mulutnya.

"R-raiden.."

"Lepasin tangan gue rai", raiden menatap hera tajam.

"Sekali lo berani main tangan sama emily, gue gak akan tinggal diam hera. Kalian terlalu jauh untuk memain kekerasan", raiden melemparkan tangan hera hingga gadis itu terhuyung beberapa langkah.

Linda menarik tangan hera, menjauh dari dua orang itu.

Raiden menatap evelyn.

"Lo gak papa? Mereka nggak ngelukain elo kan?", evelyn balik menatap raiden dengan tatapan khasnya.

"Seharusnya lo gak usah nahan tangan hera, biar aja dia melakukan hal untuk terakhir kalinya sama gue".

Raiden mengerutkan keningnya.

"Gue gak suka ada kekerasan didepan gue", ucap raiden datar.

Evelyn mendengus, ia pergi dari sana.

Ia makin tidak suka dengan laki laki itu, raiden selalu ikut campur dengan urusannya. Ia tidak suka jika misinya dicampuri oleh orang lain seperti raiden.

"Emily!",

"Em tungguin gue!", haikal berlari dengan kencang untuk mencapai evelyn.

Gadis itu tak mau berhenti, hingga haikal akhirnya dapat mencegat langkah gadis itu. Haikal berdiri didepan evelyn dengan nafas ngos ngosan.

Different twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang