Absen dulu dong.... Seperti biasa... Gimana setelah baca last part?? Ada sesuatukah? Atau apakah? How you feel it?
Kalian bakal diajak ke perusahaannya evelyn dipart ini, ada something gak ya..... Baca aja, jangan tanya gue, gue gak nyaho njir
Jangan jadi sider please! Butuh tenaga buat gue mikir ini! Seengaknya kalian luangin bentar buat pencet bintang dipojok kiri.
Happy reading.
*************** ****************
Hari ini minggu, sudah lama evelyn tidak mengunjungi cabang kantornya yang berada di indonesia.
Pagi ini ia akan pergi kesana, ia memakai kaos putih dengan celana kain hitam bergaris putih yang panjang.
Rambutnya ia geraikan, hingga menjuntai indah sepinggang.
"Anak bunda udah rapi aja, mau kemana?". Evelyn yang hendak meraih kunci mobil terdiam.
"Evelyn mau pergi kesuatu tempat bun", leana mengangguk.
"Yaudah hati hati ya", evelyn mengangguk singkat.
Ia menyalimi serta mencium bundanya, setelah itu pergi menaiki mobil lambhorgini mewahnya.
Setelah berada dalam mobil, evelym memakai blazer hitam bergaris senada dengan celana kain yang ia pakai.
Lalu ia juga memakai kacamata hitam, ia akan lembur karena sudah lama tidak pergi ke kantor.
Dan ia juga melupakan dokumen yang harus ia tandatangani untuk bekerja sama itu.
15 menit berkendara, akhirnya ia sampai.
Sebuah gedung besar nan tinggi menjulang menyambutnya, dua satpam yang berjaga digerbang membukakan pintu gerbang yang tinggi.
Hingga evelyn memarkirkan mobilnya ditempat khusus pejabat tinggi.
Saat dirinya mulai melangkah, banyak pasang mata yang menatapnya kagum serta sinis.
Mereka belum tahu wajah pemilik perusahaannya, sang resepsionis yang melihat evelyn main nyelonong masuk memberhentikannya.
"Mohon maaf, anda siapa? Tidak sembarang orang yang bisa masuk kedalam perusahaan", evelyn tersenyum.
"Saya pemilik perusahaan ini", sang resepsionis nampaknya terkejut setelah evelyn mengatakan itu.
Ia memang sempat diberitahukan oleh manager, bahwa hari ini mereka akan kedatangan pemilik perusahaan. Dan ia sudah melakukan kesalahan saat baru pertama kali melihat pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
"M-maaf bu, saya benar benar tidak tahu jika anda pemilik perusahaan ini".
"Saya mohon maaf atas kelalaian saya", semua orang yang bekerja disana menatap pada sang resepsionis yang tengah membungkuk hormat pada evelyn.
Mereka saling berbisik mengenai evelyn, yang disebutkan sang pemilik perusahaan ini.
"Jadi dia pemilik perusahaan Dandelion Corps Company?!",
"Cantik banget",
"Kayaknya masih muda deh boss kita",
Evelyn tersenyum tipis, sangat tipis.
"Tidak apa, saya yang lupa bicara pada staff resepsionis".
"Dalam pekerjaan kamu yang menjadi resepsionis, saya bangga. Kamu fokus sama pekerjaan hingga telitit melihat serta mencegah orang asing yang masuk begitu saja ke dalam perusahaan", ucap evelyn membuat mereka terkejut.
Khususnya pada si resepsionis itu, ia kira dirinya akan dimarahi habis habisan karena tidak sopan dan kompeten dalam bekerja.
Para karyawan juga mengira yang sama, mereka kira sang resepsionis akan mengalami hal yang menyedihkan karena telah mencegah bossnya masuk.
"Tidak bu, saya yang salah. Saya tidak mengenali anda, tolong maafkan saya".
"Justru itu, kalian bahkan belum mengenal atau mengetahui siapa boss kalian. Gaji kamu saya naikin dua kali lipat", setelah mengatakan itu. Evelyn berlalu pergi meninggalkan mereka dengam sejuta kekaguman terhadapnya.
Evelyn membuka ruangannya, bersih dan wangi serta elegan. Dibelakang kursi kebesarannya terdapat kaca transparan, yang memperlihatkan kota jakarta diatas sini.
Diatas mejanya menumpuk beberapa dokumen dokumen yang harus ia kerjakan sekarang, evelyn tersenyum tipis.
Ia duduk diatas kursi kebesarannya, mulai meneliti dan menandatangani perusahaan yang meminta untuk bekerja sama dengan perusahaannya.
Dokumen per dokumen ia tandatangamgi, hampir dari mereka ia mengenal perusahaannya dengan baik. Hingga dokumen terakhir.
'Arjunafith company'
Senyum miring tercipta diwajah tegasnya, ia akan menanamkan saham 50%disana.
*Toktoktok....
"Masuk!",
"Permisi bu, pemilik perusahaan mahatma ingin menemui anda". Kening evelyn mengerut.
"Kamu tahu bukan?", perempuan yang menjabat sebagai sekertarisnya itu mengangguk.
Sebelum seorang pemilik perusahaan itu menemuinya, mereka harus mengirim data mereka evelyn. Karena evelyn tidak ingin sembarang perusahaan datang atau bekerja sama dengannya.
Sekertaris itu memberikan map biru pada evelyn, yang langsung dibaca oleh evelyn.
"Fredi Mahatma, ayah kandung dari aulia kreana mahatma". Gumam evelyn.
"Oke katakan pada mereka untuk menemui saya direstoran Jiasvu setelah makan siang",
"Baik bu".
Sepeninggal sekertarisnya, evelyn tersenyum sinis.
"Awal kehancuran kalian akan segera dimulai".
********
"Maaf saya terlambat", kedua orang yang tengah duduk manis mengalihkan tatapan pada asal suara.
"Ah tidak apa bu", evelyn mendudukan dirinya dihadapan pria paru baya yang ia yakini adalah fredi mahatma.
"Apa anda sudah memesan makanan?",
"Belum bu",
"Oke baiklah, kita akan makan dulu sebelum membahas yang akan kalian utarakan".
"Dan satu lagi, jangan panggil saya bu. Saya tidak setua itu, saya seumuran dengan anda, aulia kreana mahatma". Fredi nampak terkejut dengan ucapan evelyn, ia tidak percaya jika dihadapannya ini adalah orang yang seumuran dengan anaknya.
"A-apa? Itu tidak mungkin, anda mengembangkan perusahaan besar dalam usia anda yang masih muda. Itu sungguh luar biasa!", evelyn tersenyum tipis.
"Terimakasih pak",
"Baiklah kalau begitu, saya akan memanggil anda nona".
"Of course".
****
Setelah makan siang mereka selesai, akhirnya obrolan yang akan mereka bicarakan sekarang pun mulai.
"Jadi begini nona, saya ingin anda menyuntikkan dana untuk perusahaanya saya yang tengah diujung tanduk. Tidak besar hanya 1 milyar saja, dan setelah perusahaan saya kembali naik saya akan mengembalikannya".
"Begitu rupanya, saya tidak akan memberika satu milyar untuk anda pak". Fredi memegang kedua tangannya dengan gugup, ia takut jika evelyn menolaknya.
"Tapi saya akan menyuntikan dana pada perusahaan anda sebesar, lima milyar".
Mata fredi membulat terkejut.
"Namun dengan syarat, jika anda tidak berhasil mengembalikan uang saya dengan tepat waktu. Maka perusahaan anda akan beralih tangan pada saya".
Iya tahu partnya pendek kayak ekhem...
Kalian bisa kirim kritik dan saran kalian dikomen, tapi jangan berlebihan because gue gak suka yang berlebihan, apalagi komentar jahat. Jahat banget sih grr gereget gue pengen gigit uler kobra!
KAMU SEDANG MEMBACA
Different twins
Teen FictionTentang Evelyn yang membalaskan kehancuran saudari kembarnya, emily. Mereka kembar, namun berbeda. Emily itu lemah lembut, penyayang serta memiliki gaya fashion yang tidak terlalu mencolok. Evelyn itu kejam, dingin, keras kepala dan fashionalbe. Diu...