part 8

19.8K 1.4K 38
                                    

Seperti yang awalnya di rencanakan bahwa Ardy akan memanggil teman teman mereka untuk memberitahu tentang masalah El, namun itu tidak jadi karena El melarang Ardy.

"Ck El kenapa sih, lagian kalo mereka tahu kita bakal lebih mudah nyari pelakunya" decak Ardy kesal.

"Ar turutin aja kata gua sekarang, lagian gua juga enggak apa apa kok" pinta El lagi.

"Iya sekarang Lo ngak papa, tapi nanti gimana? Gimana kalo mereka Dateng lagi ke kostan Lo terus Lo mau apa. Please dong El"

"Iya gua paham, tapi seenggaknya Lo tahu kan. Kalo mereka nanti Dateng lagi gua bakal minta tolong lagian nanti di kostan sebelah juga ada orang jadi Lo ngak usah khawatir." Jelas El

"Huftt sumpah ngadepin manusia batu kayak Lo memang sulit" kesal Ardy "yaudah gua mandi dulu abis itu baru gua anter Lo pulang, kalo mau makan langsung ke dapur aja nyokap udah masak tadi" ucap Ardy sebelum menaiki tangga menuju kamarnya.

El hanya mengangguk, lalu berjalan membawa dirinya ke dapur seperti yang dikatakan eh Ardy tadi, dirinya memang belum sempat sarapan pagi tadi. Ini semua gara gara orang itu, padahal rencananya El akan membeli nasi goreng ke depan.

El mengambil nasi dan beberapa lauk pauknya, lalu segera menyantap makanan itu.

El sudah sering kerumah Ardy, juga beberapa kali menginap, ia juga akrab dengan orang tua Ardy serta saudaranya.

Ardy memiliki seorang Abang serta seorang adik yang berumur kisaran tujuh tahun, keluarga mereka lengkap penuh dengan kasih sayang.
Itulah yang ada di pikiran El

Terkadang ia cukup iri dengan Ardy, melihat bagaimana harmonisnya keluarganya membuat dirinya juga menginginkan itu juga, namun ia sadar menepis keinginan itu karena nyatanya sebuah keluarga itu sudah merusak dirinya.

Keluarga Ardy sangat baik kepada dirinya, bahkan mereka sudah menganggap El seperti anak mereka sendiri, mereka juga sempat menawarkan El untuk tinggal dan menawarkan El untuk menjadi anak angkat mereka, namun El menolak itu semua karena nyatanya ia tak bisa lagi percaya dengan sebuah keluarga.

Ia bukan ragu dengan keluarga Ardy, bukan juga menganggap keluarga Ardy jahat namun sesuatu dalam dirinya selalu menolak jika itu berhubungan dengan keluarga.

Setelah menghabiskan makanannya El Kemudian mencuci piring bekas dirinya, setelah itu sedikit merapikan meja lalu kembali keruang tengah.
Bertepatan dengan itu juga Ardy turun dari atas.

"Dah makan?" Tanyanya yang di jawab anggukan oleh el.

"Pulang sekarang?" Tanyanya lagi,

"Ayok" jawab el

Mereka akhirnya berangkat menggunakan motor el, karena kalian tahu kan El kesini saja menggunakan taksi jadi daripada ia menghamburkan uangnya lebih baik menggunakan temannya saja.

Karena konsepnya jika ada teman kenapa harus orang lain?

Di perjalanan mereka sempat berhenti sebentar untuk membeli beberapa makan yang El inginkan, karena di kostan tidak ada makanan jadi akan gawat jika El tiba tiba lapar nanti.

Mereka sampai di depan kost an El, sepi adalah hal pertama yang menyapa mereka.
El turun dari atas motor sembari memberikan helmnya kepada Ardy.

"Beneran nih El" tanya Ardy kembali untuk memastikan keputusan temannya.

"Iya anjir, lu cerewet bat dah kayak emak emak, dah pergi Sono" usir El

"Enggak di tawarin masuk gitu"

"Enggak kost an gua kagak Nerima tamu hari ini, mending lu pulang kalo lu masuk yang jadi kost an gua kayak kapal pecah nantinya capek gua beresin"

"Ya Allah ni anak ye, bukannya terimakasih gua anterin malah nyerocos kayak bebek"

Elgara Bramasta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang