Satu Minggu sudah terlewati selama masa ujian, tentu saja itu sebuah kelegaan yang luar biasa.
Memang begitu bukan perbedaan antara hari hari biasa dan sewaktu ujian itu sangat kentara.El pun begitu setelah seminggu harinya hanya dipenuhi dengan belajar sekarang ia sudah kembali ke aktivitasnya seperti biasa.
Karena ini ujian semester pastinya setelah itu kegiatan sekolah akan berkurang atau lebih tepatnya tak ada pembelajaran seperti biasa hingga menjelang penerimaan rapor nanti, biasanya hari hari itu akan diisi oleh anak OSIS dengan mengadakan perlombaan perlombaan bagi siswa.
Tentu saja El adalah salah satu dari siswa yang tidak akan mengikuti itu, entahlah El sangat malas untuk mengikuti kegiatan seperti itu, walaupun ia selalu di tunjuk untuk mewakili kelasnya namun tetap tidak mau.
"Eh gua ada kabar" ucap bintang yang baru saja sampai.
"Jangan gibah Lo, dosa gua dah banyak ya kagak mau nambah lagi gua" ujar Ken.
"Heh Lo pikir gua tukang gibah apa" kesal bintang memelototkan matanya.
"Lah emang biasanya gitu, kagak sadar diri kang"
"Dah dah ribut Mulu, berita apaan?" Tengah El.
"Nah tadi gua lewat Mading, kan anak OSIS ngadain lomba tuh gua liat ada lomba basket juga"
"Terus?" Jawab El,er,Ar,dan Ken secara bersamaan.
"Nah kan kita pas berlima ikutan yok" ajak bintang.
"Gua sih ayo ayo aja" jawab Ken.
"Gua juga" tambah Ardy.
"HM" jawab erlino menganggukkan kepalanya.
Lalu tatapan merekapun beralih pada El yang hanya diam saja.
"El mau yah yah" rayu bintang dengan tampang sok imut.
"Heh jangan kayak gitu muka Lo jijik gua njirtt " ujar Ken.
"Pala Lo jijik" decak bintang.
"Please lah El, sekali kali doang kok masa Lo ngak mau" ujar bintang memelas.
"Males ege" jawab El.
"Njir kagak bakal Ireng lu" dengus Ken.
"Heh enggak ya" potong El, entahlah jiwa El sangat sangat malas.
"Ah ngak mau tau yang penting Lo pada gua daftarin byeee" bintang langsung ngacir keluar kelas yang katanya bakal pergi daftarin lomba.
Sedangkan teman teman El yang lain menahan tawa ketika melihat wajah masam anak itu.
"Dah nikmati alurnya El" cengir ardy.
Lima belas menit kemudian bintang kembali dengan sebuah kartu di tangannya.
"Apaan tuh?" Tanya Ken.
"Nah ini bukti Lo peserta lomba, jadi di simpen ya pak kapten" ujar bintang memasukkan Kartu itu kedalam tas el.
"Lah kok gua?" Tanya El.
"Ya memang Lo yang jadi kaptennya, no debat oke"
Ingin sekali El rasanya menempeleng bintang, untung temannya jika tidak sudah ia buang ke TPA.
"Terus lombanya kapan?" Tanya erlino.
"Besok"
"Astaga bintang yang bener Napa, orang kagak latihan sama sekali" teriak Ken yang cukup memekakkan telinga.
"Heh tu suara apa toa gede banget" dengus Ardy.
"Ya masa besok langsung lomba" protes Ken lagi.
"Ck yaudah sih biarin aja, latihan aja bentar nanti menang kalah pun biasa" ceramah El untuk menghentikan perdebatan yang akan berlanjut itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elgara Bramasta (END)
Teen FictionDia Elgara Bramasta, seseorang yang pergi karena ke egoisan keluarganya. Menyiksa dirinya yang tak tahu apa apa, dan lebih percaya dengan seseorang yang bisa di sebut penghancur.