part 17

15.5K 1.2K 75
                                    

Setelah keluar dari ruangan kepsek tadi El langsung menuju kelasnya.
Dan sekarang ia tengah dikerumuni oleh teman temannya yang meminta penjelasan tentang kejadian tadi.

"Gimana El?" Tanya Ardy.

"Ya gitu kepala sekolah minta penjelasan dan nuduh gua"

" Terus?"

" Ya gua bantah lah, masak terima" jawab El dikit ngegas.

"Makin ngak bener ini El, sejak tu anak masuk sekolah ini ada aja masalah  Lo"

"Betul tuh"

"Yang penting sekarang kita harus nyari orang yang udah nyebarin berita itu, sama nyari Rendra itu" ucap erlino pada teman temannya.

"Bukannya yang nempelin itu bian"

"Yah memang siapa lagi kalo bukan dia, tapi Lo pikir dia bakal ngaku terus bakal konfirmasi gitu" kesal Ardy pada bintang.

"Ya enggak sih"

"Nah itu Lo tahu"

Jam istirahat tiba El bersama dengan teman temannya menuju ke kelas 10 MIPA 1

"Ada Rendra?" Tanya Ken berdiri di pintu kelas itu.

Para junior yang ada di kelas itu serentak menggeleng.

Namun ada salah satu dari mereka yang menjawab " dia ada di perpustakaan kak"

Mereka langsung pergi setelah mengetahui keberadaan Rendra, mereka memasuki perpustakaan yang tampak sunyi  hanya ada beberapa siswa disana yang mungkin gemar dalam membaca atau hanya sekedar mencari ketenangan disana.
Mereka memeriksa setiap sudut ruangan, hingga akhirnya menemukan Rendra di sudut ruangan.

"Heh disini ternyata, Aden banget Lo baca setelah buat ulah" ucap Ken duduk di depan Rendra.

"Maksudnya apa ya kak"

"Halah ngak usah goblok, mending ikut kita soalnya gua ngak tahan buat ancurin tu muka Lo" ujar bintang menarik Rendra keluar dari perpustakaan.
Perpustakaan yang sepi juga guru penjaga yang tak ada memudahkan mereka membawa Rendra keluar, walaupun bocah itu beberapa kali berontak mereka bisa mengatasinya.

Mereka membawa Rendra menuju rooftop  sekolah, disana mereka mengintrogasi anak itu.

"Siapa yang nyuruh Lo jadi saksi kemaren" ujar El.

"Saksi apa kak"

"He bisa ngak sih Jang pura pura bodoh, gua sumpahin bodoh beneran tahu rasa Lo" decak bintang.

"Ngak usah ngelak dan jawab pertanyaan gua, gua tahu Lo ngerti maksud gua. Sekarang gua tanya siapa yang nyuruh Lo jadi saksi kemaren?" El memegang pundak rendra sedikit menekan sehingga membuat anak itu meringis.

"Jawab gua" tekan El.

"Gua jadi saksi karena gua memang liat Lo mukul kak Abian" jawabnya.

"Ho ho liat ya? Kapan? Dimana? Jam berapa " tanya El.

"Di gudang belakang waktu pulang sekolah sekitar jam 3"

El terkekeh menatap bocah itu " jam tiga yah, tapi sayang gua udah pulang jam 2.30"

Dapat El lihat raut wajah gelisah dan khawatir nya.

"Kalo ngak pinter boong, ngak usah boong yang ada Lo yang kena imbasnya" sahut Ardy.

"Itu kata Lo kan, bisa jadi Lo boong" bela Rendra.

"Mau gua liatin rekaman cctv waktu gua pulang" tawar El dengan senyum liciknya.
"Dibayar berapa Lo sama dia, sampe Lo bantuin dia buat fitnah gua"

Elgara Bramasta  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang