13. Siapa bilang orang waras itu tidak waras?

419 71 62
                                    

[A/N]: Author bikin chapter ini mepet. Kalau banyak typo dan kurang memuaskan maaf!(─.─||)

____

Sayang sekali. Matanya sudah beralih kesisi lawan.

Agrares melihat tangan kanannya alias bawahan setianya. Yang sudah terkena serangan yang dilancarkan oleh mantan masternya.

Mata kiri bawahannya sudah bukan miliknya lagi tapi sudah menjadi milik mantan masternya. Mata kirinya sudah tertutup oleh helaian rambut merahnya.

Serangan yang dia lancarkan makin berbahaya saja. Sampai-sampai membuat organ orang lain menjadi miliknya. Sekarang bawahannya sudah menjadi mata mantan masternya. Dengan kata lain Lucas bisa melihat melalui mata kiri bawahannya itu.

'...Apa dia sedang merencanakan hal gila lainnya?' Agrares menutup matanya melihat lokasi keberadaan mantan masternya. Berada dalam goa mengobati dirinya dan peliharaan kecilnya.

Agrares tersenyum dan tertawa menantikan hal lain yang membuatnya tertarik. Semakin lama dia perhatikan semakin menggila saja mantan masternya ini. Apa yang membuatnya berbeda dari dirinya yang dulu padahal kegilaannya tetap sama?

Agrares berpikir untuk mendapatkan mantan masternya lagi.

Seseorang dengan rambut merah panjang terikat disampingnya, memandang kebawah menandakan ia sangat merasa tidak layak lagi.

Dia hanya terdiam.

Tak lama kemudian dia mendengar suara tawa.

Tunggu tawa..?

Dia mengangkat kepalanya, dia melihat tuan sedingin kutub selatan tertawa. Apa tuannya sedang sakit?

Lama-kelamaan tawa tuannya membuat dirinya merinding.

"T-tuan Agrares?" Dengan terbata dia memanggil tuannya.

Sambil membungkukkan badan seperti seorang kesatria bertemu rajanya.

Agrares melihat bulan purnama yang sering dipandang oleh mantan masternya saat dimenara.

"Bukankah kebebasan master sudah berakhir?" Ucap Agrares sambil menyeringai. Nada bicaranya seolah menekan. Erlo, tangan kanan Agrares memandangnya gugup.

Tidak biasanya tuannya tertarik. Setelah apa yang dilakukan mantan master si baj*ngan itu. Mengingatnya membuat Erlo semakin membenci mantan master tuannya.

Tapi... Apa yang membuatnya berubah? Sejak kapan dia menjadi uh.. lebih waras? Maksud Erlo adalah Lucas seorang penyihir gila yang dibenci semua orang tiba-tiba menjadi lebih... Normal? Ya seperti itu pikirnya.

Dia sangat terkejut saat mengetahui kalau Lucas bebas dari menara. Padahal dia sudah yakin saat itu kalau kondisi mana Lucas sangat tidak stabil dan membuatnya terbatuk darah beberapa kali. Bahkan saat tuannya masih menjadi muridnya ia sering pingsan.

Walaupun dia disebut monster karena mempunyai mana dan sihir yang amat besar fisiknya sedikit(?) rapuh. Kalau diingat-ingat sebelum menerima tuannya sebagai murid, Lucas tidak memiliki celah sedikitpun sampai tidak ada yang bisa menolak apapun yang dia katakan.

Bahkan ada rumor yang mengatakan dia pernah menampar seorang pendeta. Orang gila memanglah gila.

Apa yang membuatnya begitu rapuh dan malah berakhir seperti itu? Siapa yang membuatnya terkurung dalam menara atau memang dia sendiri yang melakukannya?

Dan bagaimana dia keluar dari menara?

Erlo berpikir keras akan semua pertanyaan-pertanyaan yang tumbuh dibenaknya.

I'd Rather Die Again Than Become a Crazy Wizard [ᵉˡᵉᶜᵉᵉᵈ ˣ ᵐᵃˡᵉ ʳᵉᵃᵈᵉʳ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang