Selama 1 hari mereka tdk bicara sama sekali, hingga skrng pun saat sdg makan mlm. Mereka tdk bersuara entah hanya basa-basi atau memang bicara hal penting.
"Mau sampai kpn trs begini?" Selfi yg sepertinya sdh lelah krn seharian tdk bicara pada Rara
"Sampai semua membaik" Rara
"Kpn? Kk selalu memberikan kamu pertanyaan yg sama dan kamu selalu jwb dgn jwban yg sama. Capek kk dengernya" Selfi mengeluarkan isi hatinya
"Kk pikir aku gk capek? Hmm? Aku jga capek kak, berpura" baik di dpn mama, pura" gk kenal di dpn tmn" kita. Capek" Rara pun mengeluarkan ungkapannya
"Kita sama" capek, makanya kk ingin mengakhiri ini. Kk mohon" Selfi
"Aku pikir msh blm saatnya kak. Aku blm bisa terima" Rara
"TELL ME WHAT MY MISTAKE IS (beritahu aku apa kesalahanku)" Selfi dgn nada tinggi dan penuh penekanan
"BECAUSE YOU PREFER HIM THAN ME, YOUR OWN SISTER (krn kamu lebih memilih dia dripada aku, adikmu sendiri)" Rara pun menjwb dgn nada tinggi
Bibi yg mendengar pertengkaran mereka pun keluar dri dapur.
"Non...tenang non, jgn emosi. Bicarakan baik". Ini sdh malam, gk enak takut tetangga denger" bibi
Tpi mereka tdk mendengarkan perkataan bibi.
"Impossible. Gk mungkin dia yg buat papa meninggal" Selfi
"Gk mungkin? Anda dibutakan oleh cinta dia, anda tdk tau bagaimana dia sebenarnya" Rara
"Kamu jgn asal tuduh, buktikan" Selfi
"Bukti? Bukan kah anda sudah melihat buktinya, tpi anda msh tdk percaya? Dan anda membebaskan dia begitu saja" Rara
"Drimana kamu dpt bukti itu? Bagaimana bisa kamu punya?" Selfi
"Ck, aku bisa melakukan apapun demi menjaga keluarga ini, demi menjaga kehormatan keluarga ini, dan aku bisa mencari bukti bahwa mantan anda adalah org yg jahat. Saya ingin melindungi anda, tpi anda lebih memilih dia yg sdh membunuh papa. Itulah mengapa saya blm bisa memaafkan anda, terserah mau bagaimana selanjutnya dan kpn ini akan berakhir" Rara pun pergi dri meja makan menuju kmrnya
"Damn!!!" Selfi memukul meja
"Non..." Bibi
Selfi pun pergi dri meja makan dan menuju ke kmrnya.
"Ya Allah, knp pertengkaran ada diantara mereka?" Gumam bibi
Bibi pun merapihkan meja makan dan piring" kotor.
Baik Selfi maupun Rara mereka berada di kmr masing", sdg menenangkan diri mereka masing" setelah pertengkaran tdi. Dan krn kelelahan mereka akhirnya tertidur.
Pagi hari
Seperti tidak ada kehidupan di rmh tsb, hanya ada bibi yg melaksanakan tugasnya. Rara maupun Selfi mereka sama sekali tidak keluar untuk sarapan. Rani menelpon keduanya, krn ia merasa bahwa mereka sdg bertengkar. Dan setelah menelpon keduanya, firasatnya bnr.
Selfi keluar dri kmr dgn pakaian rapih, ia akan pergi bersama sahabatnya untuk menyiapkan perlengkapan KKN esok hari.
"Non, mau kmn? Sarapan dulu" Bibi melihat ia akan keluar
"Aku mau keluar, ada urusan. Aku lgi gk nafsu, jdi bawain aja buat dia. Aku pergi, assalamualaikum" Selfi pun pergi menaiki mobilnya
"Waalaikumsalam" Bibi
Bibi merasa semakin khawatir, dan sepertinya ia harus menelpon sang Nyonya yaitu Rani.
#on
"Assalamualaikum Nyonya" Bibi
"Waalaikumsalam, knp bi?" Rani
"Anu Nya, non Rara sama non Selfi" Bibi
"Knp? Berantem lgi?" Rani
"Iya Nya" Bibi
"Yaudh, biarin aja. Saya jga udh capek sama mereka. Nanti saya plg, saya coba bicara sama mereka" Rani
"Baik Nya. Nyonya jaga diri disana" Bibi
"Iya, makasih. Yaudh, saya tutup ya. Assalamualaikum" Rani
"Waalaikumsalam" Bibi
#offSetelah menelpon sang Nyonya, ia melanjutkan pekerjaannya. Sekaligus membawa makanan ke kmr Rara.
Tok...tok...tok
"Non...sarapan dulu non" bibi
Tpi tak ada jwban dri Rara
"Non...non Rara. Sarapan non" bibi msh berusaha memanggil Rara tpi ttp tdk ada jwban. Bibi merasa khawatir dgn keadaannya, takut Rara melakukan hal" aneh.
Bibi pun akhirnya turun ke bawah dan meletakkan sarapan untuk Rara di meja. Tak berselang lama, Rara pun turun ke bawah dan sarapan seorang diri.
"Non...akhirnya non keluar, tdi bibi panggil tpi gk ada jwban dri non" Bibi
"Hmm" Rara dgn sikapnya yg dingin
Bibi tak sengaja melihat tangan Rara yg berdarah, seperti bekas sayatan benda tajam.
"Non...tangan non berdarah. Bibi obatin ya" Bibi memegang tangan Rara
"Gk perlu, biarin aja. Biarin kyk gini" Rara melepas genggaman bibi
"Tpi non, nanti infeksi" Bibi
"Biarin. Aku pergi dulu. Assalamualaikum" Rara pun meninggalkan rumah dan pergi entah kmn
"Non...non" Bibi mencoba menghentikan Rara tpi tdk bisa
Bibi pun merasa bingung, krn tdk tahu harus bagaimana. Jika melapor ke Selfi, apakah ia akan menolong Rara setelah kejadian semalam? Jika ia lapor Rani, Rani pun tdk bisa berbuat apapun krn sdg berada di Jogja.
Selfi sdh bersama Aulia dan tmn" yg lainnya di mall. Ia harus pura" tersenyum meski hati dan pikirannya sdg tdk sinkron.
"Kita makan dulu yuk, baru balik" Adi
"Blh, ayo" Aulia dan yg lain kecuali Selfi
"Ayo Fi, lu pasti blm sarapan" Aca
"I...iya" Selfi
"Kalian duluan aja, gw mau ke toilet. Fi tmnin gw" Aulia yg merasa Selfi menyembunyikan sesuatu pun menjauh dri tmn" yg lain
Tmn" yg lain pun menuju salah satu restoran, dan Selfi Aulia pergi ke toilet.
"Lu knp?" Aulia
"Gw gpp" Selfi
"Sakit? Ada masalah? Cerita sama gw" Aulia
"Nggk, gw gpp. Udh ayo makan, gw laper" Selfi mengalihkan pembicaraan tpi Aulia menahan tangan Selfi
"Ksh tau gw Fi" Aulia sedikit bersikap dingin
"Gw gpp Ul, ini masalah gw. Gw akan atasi sendiri" Selfi
"Ya setidaknya lu cerita biar lu tenang, dan gw bisa bantu lu" Aulia
"Thanks tawarannya, tpi ini masalah pribadi gw. Cmn gw yg bisa ngatasin ini" Selfi pun langsung pergi menuju restoran
Aulia pun menyusul Selfi. Dan mereka pun makan bersama.
Dan kini Rara, ia sdg berada di dlm mobilnya. Ia hanya duduk di dlm mobilnya. Mobilnya terparkir di pinggir jalan dan dekat dgn danau. Apakah itu tmpt favoritnya? Ya itu adalah tmpt favoritnya.
Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Harus Apa?
FanfictionMasih tentang duo selatan Menceritakan tentang kisah 2 wanita yang tidak akur karena suatu hal, tetapi kasih sayang, keperdulian, dan yang lainnya masih ada di dalam diri mereka masing-masing. Penasaran? Cuzzz baca, hehe Sorry kalau gk sesuai eks...