(Biar lebih menghayati, bisa diputer itu lagunya sambil baca ke bawah:)))
Yah...
Gimana setelah baca bukunya?
Kena mental engga kalian?
Seperti biasa~
Komen disini, dong, kesan pesan dan perasaan kalian, segala unek-unek dan gagasan setelah sampai disini. (Plis jangan dikacangin Kafkanya hwhwhw... Soalnya asal kalian tahu, Kafka bikin segmen kesan pembaca tuh ada maksudnya loh)Kalau baru baca segini psikis kalian udah terguncang... gawat.
Ekhm!
Sekali lagi Kafka ingatkan, tolong cermati dengan teliti setiap kata yang Kafka tuliskan setelah ini. Demi kenyamanan dan kebaikan bersama. Dan karena banyak informasi penting di dalamnya.
Pertama Kafka mau cerita dulu deh awal mula terbentuknya cerita di book ini.
Jadi, malam itu sekitar jam 10 apa 11 gitu, Kafka ngerekap lagi kan outline kasar Ongaku Catastrophe yang emang sengaja Kafka bikin di laptop. Lebih tepatnya, lagi meninjau ulang bagian alur kasar universe 3. Udah tuh Kafka puas ngerekap, Kafka tidur.
Dan di tidur itu Kafka bermimpi.
Mimpi itulah, cikal bakal ide cerita Hiraeth ini.
Yah ngga nyampe ending sih. Mimpinya berhenti cuma sampai Chapter 3 dimana MafuSora baru ketemu untuk pertama kali dan mereka saling curhat (lebi tepatnya sih Sora yg curhat ke Mafu). Abis itu Kafka kebangun. Amsyong sekali bukan?🙃
Dan yang lebih amsyong, sampe sekarangpun Kafka ga habis pikir kok bisa dapet mimpi seajaib itu...
Karma kali yak?
Jadi dari situ sampai ending Kafka mikir sendiri, plus detail-detail latar belakang kecil yang sekiranya di mimpi Kafka kurang jelas.
Awalnya ga begitu kepikiran, tapi setelah Kafka cermati dan renungi lagi, vibes dari cerita ini... kurang lebih ngegambarin Ongaku Catastrophe. Serius. Nuansanya dapet banget sampai Kafka kalo inget lagi merinding. Apalagi, asal muasal dari cerita ini adalah mimpi yang Kafka dapet habis ngerjain Ongaku Catastrophe. Makanya kemudian Kafka menggunakan kisah ini sebagai "media latihan mental" bagi pembaca sebelum betulan serius bikin project Ongaku Catastrophe.
Namun, perlu diingat bahwa Hiraeth bukan bagian dari Ongaku Catastrophe. Melainkan, sebuah kisah yang lahir dari Ongaku Catastrophe. Ia bukan termasuk universe di dalamnya, akan tetapi ada sebagai akibat terbentuknya multiverse tersebut.
Bisa dibilang, Hiraeth Kafka sebut sebagai "Catastrophe no Mado" (Catastrophe's window), jendela Katastrofe. Jadi, kalian bisa mengawang kira-kira Ongaku Catastrophe itu multiverse macam apa lewat Hiraeth. Karena alur, lakon, latar, dari awal sampai ke ending, Kafka buat berdasarkan Ongaku Catastrophe.
Jadi, kalau kalian baca book ini aja udah kena mental ampe galau, gamon, melankolis, lemes, nangis kejer ampe guling-guling, depresod, tidak napsu makan, lupa mandi, lupa tidur, lupa nugas, ngomel-ngomel ke author, ga terima dengan apa yang ditulis, Kafka khawatir kalian ngga akan bisa ngikutin Ongaku Catastrophe.
Karena Hiraeth cuma jendelanya Ongaku Catastrophe.
Kesimpulannya,
Ongaku Catastrophe memang multiverse yang engga ketolong🥲
Kafka ga akan boong. Kafka emang tega buat Ongaku Catastrophe ini.
Meski begitu, apakah kalian masih mau nungguin dan ngikutin mega-project ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Fiksi Penggemar"Apa itu tempat kembali?" Pemuda pelarian itu mengerjap. Tak butuh waktu lama bagi sepasang biru samudera sang penanya untuk berbinar. Mengangkat kedua sudut bibir, sang pemuda pelarian menjawab, "Entahlah. Aku tak yakin. Mungkin bagiku, itulah temp...