Perseturuan

588 69 22
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya sob 😄
















"Sorry telat, gue mastiin dulu bini sama anak gue tidur baru gue bisa cabut"alasan mingyu yang baru tiba





Menegadah wajahnya melihat tampilan sahabatnya yang sedikit berantakan namun tak mengurangi kadar ketampannya.




"Iya santai aja gyu .. gue juga baru datang"menyodorkan es kopi yang dipesannya




"Ada angin apa loe ngajak gue ketemuan" ujar mingyu menyesap es kopinya





"Ada hal yang mau gue bahas sama loe" diem sejenak sedikit ragu.







1 jam kemudian





Terlihat beberapa gelas kosong tergeletak diatas meja.




"Gue bakal mutusin eunha"ujar jungkook




"Oh loe bakal mutusin eunha .. bagus deh " jawab mingyu santai belom sadar dengan ucapan jungkook .






Terdiam mengeritkan alisnya mencoba mencerna ucapan jungkook





"Loe tadi ngomong apa " memastikan pendengarannya memasang kedua telinganya




"Gue mau putusin eunha"jawabnya mantap






Brakk mingyu mengebrak meja cafe menyebabkan gelas kosong diatasnya bergelimpangan.





"Ini baru brother gue ... "ujar mingyu senang





"Loe serius kook ... maksud gue kenapa tiba tiba"ujar mingyu serius




"Butuh waktu yang lama buat gue mantapin hati gue ... perasaan gue gak tenang apalagi kemaren cinta monyet taehyung dateng kerumah"alis mingyu mengerit





"Ah .. apapun alasannya gue percaya loe udah pikirin matang matang"











.













Apartmen eunha




"Sial ... kenapa jadi gini sih .. brengsek"menjatuhkan semua make up dimeja riasnya.








Eunha mendial nomer telpon seseorang tanpa sadar kukunya digigit mencoba menghilangkan rasa gugup yang menerpanya. Didering keempat barulah diangkat oleh sang penerima.








"Hallo "



.......




"Gue gak mau basa basi"




......





"Gue perlu bantuan loe"




......





"Gue mau masa depan jimin hancur sehancur hancurnya"






.......







Setelah mendengar jawaban kesanggupan dari pihak sebrang eunha langsung mematikan sambungan telponnya. Langsung mendudukkan pantatnya disofa pojok kamar menundukan kepalanya. Tangannya kanannya digunakan untuk menutup matanya. Samar samar terdengar suara kekehan dari bibirnya dan semakin jelas suara tawanya mengema mengisi ruang kamarnya.








For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang