Mataku masih terpaku memandangi ruko bertingkat dua di depanku. Rasa bingung menggelayuti pikiranku. bagaimana tidak? desain eksterior gedung itu lho, dengan cat berwarna hijau bercampur merah muda dan biru serta gambar-gambar bunga dan boneka teddy bear yang terlukis di dinding-dindingnya. Pamflet nama tokonya pun tak kalah membuatku melongo, Dan Dan Shop? Apaan tuh.
"Perasaan lo hobby banget ya ngelamun"
suara berat kak Dani membuatku kembali fokus kepadanya. Tanpa aba-aba dia langsung menarik tanganku dan membawaku memasuki gedung itu.
Dan lagi-lagi aku hanya bisa melongo. Bagian dalam toko ini lebih mengejutkan lagi. Di dalam toko terdapat beberapa rak yang disusun membentuk leter U. Disetiap rak terpajang beraneka ragam boneka yang disusun sesuai dengan jenisnya. Ada boneka Teddy Bear, Winnie the pooh, minion, dan berbagai boneka binatang yang terkesan 'imut'. Dinding-dinding dan langit-langit di dalam gedung ini bercat putih, hanya saja banyak sekali gambar-gambar bunga kecil yang menghiasi langit-langit gedung ini. Ada empat jendela disini, masing-masing jendela juga dipasangi gorden-gorden yang bermotif bunga-bunga.
"Ini a..apa?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutku. Semua hal ini benar-benar membuatku bingung dan pusing. Ku pikir kak Dani akan membawaku ke tempat dimana aku dijadikan kuli bangunan atau pekerja rodi mengingat reputasinya sebagai preman yang tak pandang bulu. Tetapi semuanya justru jauh dari bayanganku. Benar-benar berbanding terbalik.
"Ini toko boneka lah, masak kedai bakso. Oon banget sih lo" ucap kak Dani malas. Dia lalu melepaskan tangannya yang sedari tadi masih menggenggam tanganku. Aku mendengus sebal mendengar ucapannya.
"Gue juga tau ini toko boneka, tapi maksudnya ini apa?" tanyaku lagi.
Kak Dani menghela nafas, dia lalu melipat tangannya "Gini ya, lo kan udah ngerusaki hape gue, nah dikarenakan elo terus-terusan merengek kalau lo nggak punya uang buat ngegantiin, gue berbaik hati ngijinin lo kerja di toko gue dengan syarat separuh gaji lo harus lo kasih ke gue sebagai cicilan untuk ngengantiin hape gue"
Aku hanya melongo mendengarkan kata-kata kak Dani. Tunggu, dia bilang 'toko gue' berarti ini toko punyanya dong?.
"I..ini toko kakak?" tanyaku mencoba memastikan.
Kak Dani hanya mengangguk. Seketika aku mendengar suara petir yang menggelegar (Oke, abaikan kealayanku).
"Uwoo, Dani. Udah datang lo?"
Seorang laki-laki tiba-tiba sudah berdiri di samping kak Dani dan menepuk bahunya keras. Kak Dani langsung memandang tajam ke arah laki-laki itu.
"Eits, Sorry Dan. Kagak sengaja gua mukulnya kekerasan" ucapnya sambil terkekeh.
Kak Dani hanya mengangkat bahu, dia lalu berjalan menuju pintu yang terletak di sudut kiri toko ini.
"Mon, itu anak baru yang bakal kerja disini mulai hari ini" ucap kak Dani sebelum membuka pintu itu. Dia kemudian menghilang dibalik sebuah ruangan yang aku nggak tahu entah ruangan apa.
Laki-laki itu lalu menatapku dari atas hingga ke bawah, tangannya mengelus dagunya seakan sedang memberikan penilaian kepadaku.
"Lo tukang makan ya?"
pertanyaannya sontak membuatku melongo bingung.
"Maksudnya?"
"Habis lo agak gendut sih. Seharusnya cewek itu menjaga penampilannya. Sesuka apapun elo makan seharusnya lo bisa ngimbangin dengan banyak olahraga agar body lo tetap terjaga. Lo liat aja gue. Gue juga doyan makan, tapi gue nggak gendut dan tetap oke" ujarnya panjang lebar sambil mengangguk-angguk bangga.
Sumpah, nih orang maksudnya apa coba? ngomong sepanjang itu tapi nggak penting banget.
"tapi nggak apa deh, gendut dan doyan makan kan manusiawi. gue maklum kok" lanjutnya lagi sambil menepuk-nepuk bahuku prihatin.
Pletakkk..
Kepala lelaki itu tiba-tiba di pukul oleh seorang wanita yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang lelaki itu. Oke, aku benar-benar bingung entah darimana munculnya orang-orang ini. Tadi lelaki itu yang tiba-tiba muncul, sekarang wanita ini yang tiba-tiba muncul."Lo jangan bikin anak baru bingung dong" ucap wanita itu masih dengan tangan menjitak kepala lelaki itu.
"Ya ampun Era, sakit tau"
Wanita itu tak mempedulikan eluhan pria itu. Dia hanya memandangku dan tersenyum hangat
"Hai, selamat datang di toko ini. Gue Era dan cowok aneh ini Raymond" ucap Era ramah.
"lo boleh manggil gue emon kok" imbuh raymond sambil memamerkan deretan gigi nya yang putih bersih.
Aku hanya tersenyum kaku. Otakku terlalu 'lemot' untuk mencerna semuanya.
"Nama lo?" tanya Era sambil menghernyit bingung.
"aa.. Gue Naomi" ucapku tergagap. Raymond dan Era langsung ber oh oh ria.
"Senang kenalan dengan lo Omi, kebetulan banget kita emang kekurangan 1 karyawan" Era merangkul bahuku santai. Dia lalu membawaku masuk ke dalam ruangan yang tadi dimasuki kak Dani. Ternyata ruangan itu adalah ruangan karyawan. Disana aku melihat beberapa locker dan sebuah meja lengkap dengan empat bangku. Di sudut ruangan juga terdapat sebuah tempat tidur kecil yang saat ini tengah di tiduri kak Dani.
Seketika jantungku berdetak aneh saat melihat wajah polos kak Dani yang tengah terlelap.
"Dasar kebo" keluh Emon pelan sambil geleng-geleng kepala. Lagi-lagi Era menjitak kepala Emon.
"Oh iya Naomi, ukuran baju lo apa?" tanya Emon sambil mengelus kepalanya yang sakit.
Aku menghernyit bingung "untuk apa?"
"Di toko ini kita harus pakai seragam. Kayak yang kita pakai ini" sambung Emon sambil menunjuk dirinya dan Era. Ya ampun, aku baru nyadar kalau ternyata mereka memakai baju yang sama. Sebuah baju kaos liris-liris biru dan merah muda. Di sudut kanan bawah tertulis 'Dan Dan Shop'. Bahkan mereka juga punya tag nama.
"eng..M" Jawabku.
"Hah? Lo yakin? apa nggak Xl aja?" tanya Emon histeris. Aku langsung memandang Emon kesal sementara Era menjitak kepalanya lagi.
"Oke deh Naomi, untuk sekarang kita bakal bantuin lo perkenalan toko dan seisinya" ucap Era. Emon yang awalnya manyun sambil mengelus kepalanya langsung bersiul senang sambil bertepuk tangan. Mereka lalu menarikku keluar dari ruang karyawan.
Oh Tuhan, semoga ini bukan awal dari kesialan yang lebih parah
Halo Semuanya...
Mohon maaf kalau terlalu lama update
Enjoy this story, Vote and Commentnya ya :-D
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil and Me
Teen Fiction"lu budeg atau IQ lu jongkok sih?. lo kan gua suruh pajang boneka teddy bear. Kok lo malah majang boneka hiu ama dinosaurus sih? lo pikir ada yang mau masuk toko kalau pajangannya gitu?" "Lo bisa ngeliat gak sih? Yang nyari boneka anak cowok, lha lo...