16

6.3K 466 16
                                    

Pagi ini, tepat pukul 7 pagi Javiar sudah terbangun dari tidurnya. Padahal jika sudah tahu kebiasaan Javiar, ia tak akan menyia-nyiakan waktunya di akhir pekan untuk bangun pagi, terutama setelah ia mengikuti olimpiade.

Namun berbeda dengan hari ini, ia begitu bersemangat dan tak sabar untuk segera membuka matanya.

Diraihnya ponsel miliknya yang ia simpan di atas nakas. Senyumannya langsung mengembang setelah mendapatkan pesan dari seseorang yang telah mencuri hatinya.

Sungguh, kejadian semalam yang terjadi di antara kedua sahabatnya sudah tak terlintas lagi dalam benak Javiar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh, kejadian semalam yang terjadi di antara kedua sahabatnya sudah tak terlintas lagi dalam benak Javiar. Karena kini pikirannya penuh dengan imajinasi-imajinasi yang ia ciptakan tentang apa yang akan terjadi beberapa saat kedepan, tentunya bersama dengan Jordan.

Senyuman manis yang terpatri di wajahnya belum juga luntur.

Entah sampai kapan ia akan mempertahankan senyuman itu. Mungkin saja sampai otot-otot wajahnya menegang dan tak bisa lagi ia kendalikan.

Pemuda itu kini sudah bangkit dari tidurnya dan mulai berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan membersihkan giginya.

10 menit setelahnya, ia turun ke bawah, berjalan menuju arah dapur yang ia yakini sang bunda berada di sana.

"Good morning, cantik." Sapa Javiar yang mengejutkan Githa.

"Lho, tumben udah bangun? Ini weekend, kemarin juga kamu habis olimpiade." Ucap Githa yang tak percaya dengan apa yang terjadi pada putra tunggalnya ini.

"Aku kan morning person, ya pasti udah bangun dong." Balas Javiar yang mendapat dengusan dari Githa.

"Halah, sok jadi morning person. Giliran mau jalan sama Jojo aja, semangat banget bangun pagi."

"Kok bunda tau? Aku belum bilang lho."

"Jojo udah minta izin sama bunda buat culik anak bunda seharian sampe malem."

"Kapan?"

"Gak usah kepo."

"Idihh, sok ngerti aja kata kepo."

"Kamu remehin bunda?"

"Hehe, enggak dong. Peace, damai kita ya."

Githa hanya mampu menggelengkan kepalanya.

"Jadi bunda izinin?"

"Awalnya gak bunda kasih, karena ya ngapain dari pagi sampe malem cuma berduaan."

"Terus kenapa jadi boleh?"

"Ini rahasia antara bunda sama Jojo."

"Gitu ya sekarang sama anaknya sendiri aja main rahasia-rahasiaan."

"Udah jangan banyak protes, sekarang sarapan aja. Habis itu siap-siap, kasian Jojo kalo harus nunggu kamu lama."

Javiar hanya berdeham dan berjalan menuju meja makan.

✓Secret Love | Nomin-AU |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang