2

8.2K 595 11
                                    

"NDA!"

Suara teriakan Javiar di pagi hari bukanlah hal yang baru lagi. Setiap paginya anak remaja ini selalu memanggil sang Bunda, seperti balita yang tak bisa jauh dari ibunya.

"Apa sayang? Jangan teriak-teriak gitu, Bunda ada di dapur." Sahut Bunda yang sudah terbiasa dengan teriakan putra tunggalnya itu.

"Nanti sore aku pergi ke puncak ya." Ucap Javiar begitu ia tiba di dapur.

"Sama Eja, Azel?"

Javiar menganggukkan kepalanya, "Boleh, kan?"

"Pulang kapan?"

"Besok siang kayaknya."

"Hati-hati, jangan macem-macem di sana."

"Satu macem aja paling."

Tatapan dingin dari sang Bunda langsung Javiar dapatkan.

"Bercanda, cantik." Javiar buru-buru memeluk tubuh bundanya dari belakang.

"Iya, janji gak akan macem-macem."

*Ting

Saat sedang asyik memeluk sang bunda, ponsel Javiar menyala karena ada pesan yang masuk.

Saat sedang asyik memeluk sang bunda, ponsel Javiar menyala karena ada pesan yang masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya bunda Javiar pada putranya yang menggelengkan kepalanya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya bunda Javiar pada putranya yang menggelengkan kepalanya sedari tadi.

"Ini biasa, dua curut ribut mulu." Adu Javiar.

✓Secret Love | Nomin-AU |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang