C H A P T E R 2

849 113 5
                                    

chapter two

hei hei hei, apakabar? sebelum mulai aku mau kasih tau doang kalau kemungkinan besar cerita ini gaada yang namanya 'double update' tapi aku bakal usahain tapi aku gak janji. oke happy reading all!

☁️☁️

Alarm berbunyi tepat pada waktunya, 04.20 Jinan membuka matanya dan mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul, kemudian ia melakukan kegiatan pagi nya yaitu mandi.

Setelah mandi Jinan berniat untuk membangunkan Cindy yang masih terlelap.

"Cin.." panggil Jinan dengan lembut. Lenguhan kecil yang keluar dari mulut Cindy membuat Jinan mematung, ia rasa ia sudah dimabukkan oleh suara Cindy.

Jinan membuyarkan lamunan nya saat tersadar ia harus membangunkan Cindy terlebih dahulu. "Cindy, bagun weh udah siang".

"Iya iya" ujar gadis itu dengan suara khas bangun tidurnya. Jinan meneguk salivanya, menahan diri nya agar tidak bertingkah aneh didepan Cindy. Sedangkan Cindy menghiraukan tatapan Jinan dan ia langsung masuk ke kamar mandi.

Pukul 05.40 Cindy, Jinan dan Azeefa sudah berkumpul dalam satu ruangan. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri sendiri, Jinan membaca sebuah novel, Cindy bermain game dan Zee yang sibuk mengerjakan tugasnya.

"Jam 06.25 lo belum selesai sama tuh tugas, gue tinggal" ujar Jinan secara tiba tiba yang membuat Zee berdecak kesal sambil berusaha memahami tugas tugasnya itu.

"Cin, ganti baju gih, kita kelas pagi kan"

Cindy yang dari tadi fokus dengan game nya pun mengangguk dan menuruti perintah Jinan. "Mainin game gue dulu nih".

Cindy lanjut berjalan ke kamar untuk menganti baju nya.

"Tinggal berapa nomor lagi sih"

"1 kak Ji, sabar napa"

☁️☁️

Pukul 07.08 Cindy dan Jinan sudah sampai di kampusnya setelah mengantarkan Zee terlebih dahulu. Kelas dimulai pukul delapan pas, masih ada waktu lama sebelum jam delapan. Akhirnya Cindy dan Jinan memutuskan untuk meninggalkan tasnya di kelas dan pergi ke kantin kampus sementara.

"Ji, jangan banyak banyak sambelnya ntar lo sakit lagi" cegat Cindy saat melihat Jinan menuangkan saos sambel di piring yang berisikan bakso.

"Tumben perhatian lo" ujar Jinan sambil memainkan alisnya naik turun menggoda sahabatnya itu.

Cindy memukul asal lengan Jinan hingga mengeluarkan suara renyah. "Kapok gue godain lo Cin".

Akhirnya Jinan mengikuti perintah Cindy dan mereka berdua lanjut memakan bakso itu.

☁️☁️

"Cindy Cindy, bisa gak sih lo sehari aja jangan bikin gue salah tingkah" gumam Jinan di dalam mobilnya, selama perjalanan dari kampusnya ke rumah Cindy untuk mengantarkan Cindy pulang muka Jinan seperti kepiting rebus karena Cindy yang selalu menggoda nya.

Jantung gadis itu tak berhenti memompa dengan cepat. Sudah beberapa kali ia tenang tapi tetap saja ia tak bisa mengontrol detak jantungnya.

"Jinan tenang Jinan"

️☁️

see you on chapter three guyss!!

see you on chapter three guyss!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


oshi siapa nih?

L A N G I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang