C H A P T E R 13

351 57 5
                                    

senin, tanggal yang membosankan. Jinan menjemput Cindy seperti biasa, menunggu gadis nya itu keluar rumah dengan waktu yang lumayan lama.

"CINN, JINAN NUNGGU TUH" sorak Gaby dari dalam rumah, Jinan yang berada di luar halaman rumah Cindy masih terdengar dengan jelas suara Gaby.

tak selang lama Cindy keluar dari pintu rumah.

"lama ya?" tanya Cindy yang agak sedikit mendongak ke atas, ya..karena tubuhnya setinggi dada Jinan.

Jinan menggeleng gemas melihat pejaman mata yang lucu dari Cindy, gadis berkuncir satu itu mengelus ngelus rambut Cindy. membuat Cindy mengerutkan bibir kecilnya, ia sedikit kesal karena rambut yang sudah ia tata rapi hangus begitu saja saat di pegang oleh Jinan.

tak berselang lama dari moment itu, kini Jinan dan Cindy sudah berada di dalam mobil, dengan audio yang menyala menyetel lagu sempurna-Andra and The Backbone.

tangan kanan Jinan memegang setir mobil sedangkan tangan kiri nya memegang punggung tangan Cindy.

"Cin, aku gak mau kehilangan kamu"

kau genggam tanganku
saat diriku lelah dan terjatuh
kau bisikan kata
dan hapus semua sesalku

janganlah kau tinggalkan diriku
takkan mampu menghadapi semua
hanya bersamamu kuakan bisa

"nan?"

hening

"JINAN AWAS"

dengan refleks yang bagus, Jinan membanting setirnya.

sayang,...

mobil itu tertabrak pohon besar yang ada di pinggir jalan, suara dentuman mobil yang sangat kencang membuat para warga di sekitar menjadi khawatir. mobil jinan sangat hancur di area depan, semua warga berkerumunan mengelilingi mobil Jinan.

untung saja mobil tersebut tidak terbakar jadi masih ada kemungkinan yang besar untuk selamat.

"ambulan ambulan"

"woi ada dua cewek disini"

"kayaknya masih mahasiswi deh"






"itu...mobil Jinan bukan sih?" monolog seorang pria yang tak jauh dari TKP. Adzano, iya pria itu melihat kejadian tersebut. tanpa memperdulikan jam Adzano menyetir motornya menuju tempat kejadian mobil Jinan kecelakaan.

"permisi permisi"

"temennya ya dek?" tanya bapak bapak yang salah fokus ke jas Adzano yang sama dengan jas yang digunakan Cindy dan Jinan.

Adzano mengangguk guna untuk membalas pertanyaan bapak bapak yang sudah berumur itu.

wiu wiu

suara ambulance berdengung di telinga Jinan, sayangnya suara itu menghilang setelah lima detik ia mendengar.

_____

"kak Gaby?" panggil Adzano.

"lho, Zan kamu disini?"

adzano mengangguk, ya mereka saling kenal. Gaby memiliki teman yang kebetulan kaka dari Adzano.

"Cindy gimana Zan?"

_____

"Jinan"

"sayang"

"Cindy sayang Jinan"

"jangan pergi"

Jinan. berulang kali Cindy mengigau menyebut nyebut nama Jinan, Gaby yang mendengar itu refleks menatap Adzano yang juga kebingungan.

"bangsat lo nan"

tak berselang lama mata Cindy mulai terbuka, gadis itu berkedip berulang kali untuk mengadaptasikan matanya setelah beberapa jam tidak terbuka. Cindy menatap Gaby yang penuh amarah.

"ka Gab?"

"gue kecewa sama lo"

tunggu, ini benar benar membuat Cindy kebingungan. nada Gaby yang terlihat serius membuat Cindy takut menatap mata sang kakak.

"tatap mata gue Cindy. lo, lo pacaran sama Jinan kan?"

hening.

"cin, jawab gue anjing!"

Cindy menoleh ke arah tembok untuk menghindari tatapan ke galakan kakaknya itu, ia tau jika Gaby sudah berkata kasar seperti ini...ia benar benar marah dan kecewa.

tak ingin membuat kakaknya bertambah marah, gadis itu mengangguk pelan. terdengar helaan hapas penuh kekecewaan dari Gaby. 

"lo cewek Cin, Jinan juga cewek. kalian udah ngelanggar hukum agama dan dunia sekaligus"

"tapi gue cinta sama Jinan ka"

"kalian punya cinta, tapi lo harus inget kalau dunia punya norma"

!!!

WADUHH
hihi, hubungan Cinan kedepannya nanti bakal gimana ya?

PLSS MINGIT LUPA PUNYA WATTPAD😭😭

L A N G I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang