C H A P T E R 11

464 73 3
                                    

di ruang keluarga rumah Jinan, hanya ada Jinan dan Cindy disana. Cindy masih sibuk membersihkan luka Jinan yang lumayan parah dan Zee sudah berada di kamarnya sejak tadi.

"kamu serius gak ada hubungan apa apa gak sama Adzano?" tanya Jinan sambil menatap wajah Cindy yang tengah membersihkan luka di perutnya.

"astaga, beneran sayang. kamu butuh bukti?" ucap Cindy dengan serius.

"emang buktinya ap-" satu kalimat yang sisa satu huruf belum di selesaikan oleh Jinan, tapi...

cup!

Cindy mengecupnya, namun bukan di pipi, tapi di...bibir. astaga!benar benar nekat kah Cindy melakukan hal itu.

namun 20 detik kemudian ia belum melepaskan kecupan itu, malahan melumat nya, merasakan rasa stoberi di bibir Jinan yang membuat Cindy tergila gila.

"eughh" satu lenguhan lepas begitu saja dari bibir Jinan. dengan penuh kemenangan Cindy menyudahi aksinya dan tersenyum manis kepada Jinan.

"aku gak akan mencintai orang lain selain kamu, Jinan Safa Ozola" monolognya.

Jinan segera memeluk gadis nya itu, menghirup aroma bunga mawar di leher Cindy, karena memang Cindy setiap hari menaruh parfum nya di area leher.

"Ji..udah ah" lirih Cindy saat merasa lemah karena Jinan menghirupi leher putih nya.

mau tak mau Jinan menyudahi aksinya dalam menghirupi leher Cindy.

"i love you" ungkap Jinan kepada kekasihnya.

"i love you more"

--------

"Cindy, sini dong" ujar Gaby saat mendapati Cindy yang lagi berdiri di dapur nya untuk memasak telor guna makan malam.

"apa kak?" Cindy berjalan menemui kakaknya itu, kebetulan telor miliknya sudah matang jadi sekalian ia membawa masakannya.

"kalau gue nikah, lo gapapa kan?" tanya Gaby dengan berhati hati.

Cindy mendelikkan matanya dengan sempurna. "kakak mau nikah?sama ka Boby?" tanyanya yang membuat Gaby mengangguk.

"wihh, kapan?"

"mau nya sih dua bulan lagi, lo gapapa kan kalau misal gue tinggal nikah?" tanya nya sekali lagi.

"gapapa lah, ya walau gue bakal sendirian"

"mangkanya cari pacar dong" ujar Gaby walau sedikit ada unsur meledek.

"udah" gumam Cindy namun bisa di dengar oleh Gaby.

"ha siapa?" tanya Gaby dengan antusias, Cindy menegang, omg! ia keceplosan, tak mungkin ia berkata jika ia memiliki pacar seorang perempuan kan?

"ee..raga!iya, karakter di komik yang aku baca..." lirih Cindy setelah itu ia menyengir membuat Gaby menggelengkan kepalanya. ya ia mengetahui jika adeknya sangat menyukai komik yang saat ini dirinya baca, tapi ia tak mengira bahwa salah satu karakternya Cindy akui pacar.

"huh, untung percaya" batin Cindy sambil menghela napasnya pelan.

------

sedangkan di tempat lain tepatnya di kediaman Jinan Safa Ozola, Jinan tersenyum dengan sendiri nya. ia membayangkan adegannya dengan Cindy tadi, ia tak mengira jika Cindy berani melakukan hal itu.

"gila, gue gak mimpi kan" Jinan menampar nampar pipi nya tak percaya akan apa yang ia alami.

"aaa manis banget bibirnya, gue mau lagi" ucapnya tak sadar.

"eh astagfirullah Jinan" Jinan mengedip ngedip kan matanya membuyarkan halu nya.

"AAAA CINDY!!" teriak Jinan walau pada saat itu sudah pukul 23.46.

"KA JINAN, BERISIK!" sahut Zee yang berada di kamar sebelah. otomatis sahutan itu membuat Jinan membungkam mulutnya menggunakan kedua tangannya.

malam yang sungguh indah, benar benar indah. ia tak tahu kapan bisa ja tertidur hari ini. habisnya ia dibuat salting oleh kekasihnya sendiri.

--------

segini dulu yaa, ohya selamat tahun baru untuk kalian semua, gimana tahun baru kmrin seru gak?

ohya, maaf ya ada sedikit adegan yang...
jadi tolong jangan samakan dengan dunia nyata karena kisah ini sungguh sungguh fiksi!!tak ada hubungannya dengan kisah hidup Cinan di dunia nyata.

see you guys!

.
.
.
.
.

tbc..

L A N G I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang