C H A P T E R 12

354 53 8
                                    

guyss!!aku kembali, kangen?enggak dong.

____

jam masih menunjukkan pukul 4.50, jam segini lah Jinan biasanya melakukan joging pagi untuk menyehatkan badan, aslinya ia ingin mengajak adek perempuannya tapi Zee masih tidur pulas dan Jinan tak tega untuk membangunkan Zee.

lagu 'yuuhi wo miteiruka - JKT48' dengan handset yang ia tancapkan di handphone untuk mempermudah dia mendengar lagu.

bruk!*

"aduhh!jalan pake mata dong" sewot gadis blasteran indo-malay.

"eh sorry sorry, loh Celine?" Jinan melotot saat melihat gadis yang tadi ia tabrak adalah..Celine, mantan kekasih Jinan.

"Ji-nan?"

"kamu sejak kapan balik ke Indonesia?" tanya Jinan sambil menarik Celine guna untuk menbantu Celine berdiri.

"makasih, Celine ke Indonesia sejak satu minggu yang lalu" Jinan mengangguk.

kedua nya menjadi sunyi, Jinan mencoba untuk berbicara terlebih dahulu.

"ehh Cell, aku duluan ya, kayaknya jam segini Zee udah bangun" Celine tersenyum manis dan mengangguk, Jinan langsung pergi meninggalkan Celine yang sendirian di taman tempat ia joging.

"nan, aku menemukanmu"

____

"ck, kenapa sih gue pake acara ketemu Celine"

flashback?
okey, 4 tahun yang lalu tepatnya saat masih kelas 3 SMP Jinan dan Celine berpacaran, namun satu tahun kemudian setelah mereka lulus Celine pergi meninggalkan Jinan dan hanya berpamitan lewat sosial media. Celine meninggalkan Jinan untuk bersekolah di Malaysia.

dan mereka putus bukan karena keinginan, tapi contact mereka yang terputus.

"kak?lo kenapa bengong dah" ujar Zee sambil menepuk pundak kakaknya. tubuh Jinan memberi reaksi terkejut.

"gue ketemu Celine lagi Zee"

"hah? Celine, Celine mantan lo?" tanya Zee, Jinan mengangguk pelan.

"yaelah udahlah cuman mantan kak, lagian lo sekarang kan udah punya ka Cindy" tunggu, bentar deh punya ka Cindy?apa Zee sudah tau hubungan Jinan dengan Cindy?

flashback*

Zee bangun pada pukul 04.55 dan ia masuk kedaam kamar Jinan untuk mengambil barang miliknya. tapi ia malah salah fokus ke laptop milik Jinan yang terbuka memperlihatkan chat terakhirnya dengan Cindy.

"buset, jadian gak ngomong ngomong"

flashback off*

"hehe" cengir Zee saat selesai menceritakan apa yang terjadi tadi pagi.

"lancang" ketus Jinan

"heleh mana ada, orang laptop lo udah kebuka gitu"

"udah lo gak usah pikirin ci Celine, jangan jangan lo gamon lagi?"

"gak!!"

"ciee gamon, gue aduin ke kak Cindy ah" Zee begitu jail dengan kakaknya.

"lo gue tojos ya zoy"

bukannya takut Zee malah tertawa kencang, bagaimana tidak ketawa?wajah Jinan sangat panik saat Zee godain seperti ia tak ingin Cindy mengetahui bahwa ia bertemu dengan Celine.

___

dinginnya taman hijau saat di malam hari membuat Cindy merasakan ngantuk yang sangat berat.

pukul 19.46, mereka memutuskan untuk menatap bintang bintang dimalam hari dan pergi ke taman penuh dengan tumbuhan hijau di dekat rumah Cindy.

"kalau kamu ngantuk, tidur aja di pundak aku" monolog Jinan sambil tersenyum ke langit.

"enggak, aku masih mau lihat langit malam" ujar Cindy memaksakan dirinya untuk tetap membuka matanya.

"langit..dia menjadi saksi bisu dimana kita berdua mulai dekat dan menjadi sahabat hingga menjadi sepasang kekasih"

flashback on

di tengah lebatnya hujan, Cindy terlihat sangat senang sambil menatap langit yang sedang menangis itu. di depan halte bus di pinggir jalan gadis itu mengusap usap lengannya guna memberi kehangatan di tubuh gadis itu.

tin tin

klakson mobil yang familiar membuat Cindy terkejut. gadis berkuncir kuda dan jaket kulit hitam yang dikenakan nya serta payung yang siap untuk ia lebarkan, ia..Jinan.

"Cin?kok lo disini"

"kejebak hujan, lo gak liat apa kedinginan nih gue"

Jinan menggeleng geleng, perasaan ia bertanya dengan santai kenapa di jawabnya dengan nada yang tidak bersahabat?

"udah mesen taxi?"

"udah, palingan bentar lagi nyampe"

Jinan mengangguk, ia duduk di kursi yang sudah disediakan di halte bus tersebut sedangkan Cindy?gadis itu berdiri menunggu taxi yang ka pesan.

Cindy menatap langit gelap itu dengan tatapan yang sangat lekat.

"lo suka liat langit?" pertanyaan dari Jinan berhasil membuat Cindy menganggukkan kepalanya.

sambil tersenyum ke arah langit ia menjawab "suka banget malah, kalau liat langit tuh bawaannya adem"

"kalau lo?"

Jinan mengangguk sekali lagi, ia berdiri dari tempat duduknya dan berjalan di sebelah Cindy. gadis itu juga menatap langit yang tengah menangis.

"kita sama, gue juga suka sama langit"

"jadi...mau temenan?"

flashback off

_______

holla holla, mingit kembali

kalau kalian kurang suka sama cerita ini bisa komen atau kasih saran, dalam nama Yesus aku bakal baca saran dari kalian dan aku perbaiki lagii!!

L A N G I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang