Sweet Love - JiYosh

2.2K 165 2
                                    

Yoshi berlari ke van menyusul Jihoon. Ia menyapa semua fans terlebih dahulu kemudian langsung masuk ke mobil setelah mereka selesai tampil di Jamsil.

Jihoon sedang tidak fit. Dia terlalu bekerja dengan keras dan mengerahkan seluruh tenaganya tanpa istirahat saat latihan hingga harus mengalami beberapa kali insiden di atas panggung. Hal itu membuat Jihoon kesal dengan dirinya sendiri.

Di dalam mobil Yoshi melihat Jihoon duduk di kursi belakang dengan merebahkan dirinya dan menutup wajahnya dengan lengan.

"Jihoonie.." panggil Yoshi lembut lalu duduk di sebelah Jihoon. Karena inilah Jihoon selalu membutuhkan Yoshi ada di sisinya. Hanya Yoshi yang mampu memadamkan semua api yang ada dalam diri Jihoon. Terbukti ketika Yoshi datang, Jihoon menyingkirkan lengannya kemudian memberikan senyumannya pada pemuda itu.

"Wae?" Tanya Jihoon lembut.

"Apa kakimu sangat sakit?" Tanya Yoshi khawatir. Jihoon mengangguk pelan.

"Sedikit."

"Kau sudah melakukan yang terbaik, aku bangga padamu." Ucap Yoshi.

"Itu bukan yang terbaik. Aku membuat penampilan kita hari ini berantakan." Ucap Jihoon.

"Tidak, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi saat melakukan sesuatu. Ini hanya insiden, kau sudah melakukan yang terbaik, kau terus berlatih tanpa lelah. Kau hanya perlu membiarkan tubuhmu istirahat setelah ini. Kau pernah bilang padaku bahwa kesalahan itu wajar, dan kita masih bisa memperbaikinya kan." Ucap Yoshi.

"Yoshi benar Ji." Hyunsuk dan Junkyu masuk ke dalam mobil.

"Hyung, maafkan aku." Ucap Jihoon.

"Tidak perlu meminta maaf, kau tidak bersalah. Sudah jangan terlalu memikirkan hal ini, kita bisa memperbaikinya. Kita masih tumbuh bertahap, tidak perlu hari ini juga harus perfect. Sekarang waktunya kita makan-makan." Ucap Hyunsuk.

"Ah aku ingin bertemu Pikachu lagi." Ucap Junkyu. "Mereka sangat lucuuu." Timpal Yoshi. Sementara Jihoon menatap Yoshi yang sedang berceloteh ria dengan Junkyu dan Hyunsuk. Pemuda itu selalu menjadi penenang dikala emosi atau moodnya sedang buruk.

****

Yoshi sama sekali tidak meninggalkan Jihoon. Bahkan sekarang dia berada di kamar sang leader. Karena sejak tadi Jihoon masih memikirkan kesalahannya.

Yoshi berpikir keras kemudian tersenyum seraya mendekati Jihoon yang sedang duduk di kursinya.

"Hoonie..."

Jihoon tersentak kala Yoshi duduk di pangkuannya.

"Apa yang kau lakukan?" Yoshi menggeleng lalu menangkup wajah Jihoon.

"Kau mau melakukannya?" Tanya Yoshi membuat Jihoon terkejut. Hei, sejak kapan bayi maung di depannya itu menjadi nakal seperti ini?

"Aku tidak ingin melampiaskannya padamu." Ucap Jihoon hendak menyingkirkan tubuh Yoshi. Namun pemuda itu malah memeluknya erat.

"Jika memang bebanmu hilang dengan cara ini, maka lakukanlah." Ucap Yoshi kini menatap mata sang leader. Tangan mungilnya meraba dada Jihoon yang hanya tertutupi singlet sehingga otot-otot kekarnya muncul.

Jihoon sudah berusaha menahan hasratnya sejak tadi.

"Cukup Yoshi!" Sentak Jihoon membuat Yoshi terkejut dan langsung berdiri posisinya.

Jihoon menghela nafas kemudian memegang kedua bahu Yoshi. "Maaf, aku benar-benar tidak ingin melakukannya. Ini hanya akan menyakitimu." Ucap Jihoon kemudian keluar dari kamarnya meninggalkan Yoshi sendirian.

"Kenapa rasanya sakit?" Gumam Yoshi.












*****






"Kau darimana Ji?" Tanya Hyunsuk ketika melihat Jihoon masuk ke dorm pukul 2 pagi. Hyunsuk masih belum tidur setelah menyelesaikan legonya.

"Aku hanya mencari angin saja hyung." Jawab Jihoon.

"Sudah tenang?" Jihoon mengangguk kemudian mengambil segelas air yang Hyunsuk berikan untuknnya.

"Yoshi sudah tidur hyung?" Tanya Jihoon. "Sepertinya sudah." Saut Hyunsuk kemudian meminum kopinya.

"Aku ke kamar dulu hyung." Hyunsuk hanya mengangguk.


Jihoon membuka pintu kamarnya dan lampunya masih menyala. Ia kaget mendapati Yoshi tertidur di kursi dengan menelungkupkan wajahnya di meja.

Rasa bersalah dan penyesalan Jihoon muncul setelah mengingat bagaimana Ia membentak pemuda manis itu. Tanpa membangunkan Yoshi, Jihoon perlahan mengangkat tubuh kecilnya untuk dipindahkan ke ranjang Jihoon.

Setelah Ia membuka jaket dan berganti dengan piyama tanpa atasan, Jihoon merebahkan tubuhnya di sebelah Yoshi lalu memeluknya serta menjadikan lengan kanannya sebagai bantal untuk Yoshi.

"Maafkan aku...." Ucap Jihoon tanpa suara kemudian mengecup kening Yoshi dengan lembut.

"Terima kasih, aku mencintaimu Yoshi." Ucapnya lagi sebelum menyusul Yoshi ke dalam mimpi.

Tanpa Jihoon tau Yoshi sudah terbangun sejak Ia digendong. Pemuda itu tersenyum tipis mendengar apa yang Jihoon ucapkan barusan.

'aku juga mencintaimu Jihoon' batin Yoshi.


****

END.

Jihoonaaa kamu sudah melakukan yang terbaikkk❤️❤️❤️ terima kasih karena kamu sudah bekerja keras, terima kasih  selalu siap berada di sisi adik-adikmu terutama Yoshi. Terima kasih uri leader Hyunsuk-Jihoon ❤️❤️ Kalian semua terbaik, kalian semua sudah bekerja keras ❤️❤️

Story Line [ Yoshi Ft. All Member ] ONE/TWO SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang