My Sweet Husband - JiYosh

2.8K 184 3
                                    

Tubuh mungil itu mulai menggigil ketika baru menemukan tempat berteduh di sebuah halte. Hujan sore ini begitu lebat hingga membuat pandangan terganggu. Langit jingga yang tadinya cantik kini menghitam. Kendaraan berlalu lalang dan ada juga yang menepi seperti pengendara motor yang tidak menggunakan mantel.

Mata indah itu menatap ujung sepatunya yang basah terkena air. Ia bingung antara melepaskan sepatu itu atau tetap memakainya. Sudah dipastikan Ia akan demam setelah ini.

Tubuhnya tersentak ketika merasakan sebuah benda menyelimuti bahunya. Tangan kekar itu membuatnya lantas menoleh ke arah samping dimana seseorang berdiri.

"Kenapa di sini?" Suara khas dan berat itu membuatnya sedikit oleng. Beruntung orang itu menahan bahunya.

"Mas?! Kenapa di sini?" Orang bernama Jihoon itu menghela nafas pelan.

"Saya tanya kamu, kenapa malah balik nanya?" Ia mengerjapkan matanya kemudian menatap kembali ke arah hujan.

"Itu— mau jalan-jalan aja." Cicitnya pelan.

"Kenapa gak telfon saya?" Ia menunduk dan tidak tahu harus menjawab apa.

"Yoshi, saya ini suami kamu. Harusnya kamu izin ke saya. Bilang kalo kamu mau sesuatu. Apalagi kamu hamil sayang. Saya gak mau kamu dan bayi kita kenapa-kenapa." Ucap Jihoon lembut seraya menangkup wajah kecil Yoshi alias istrinya.

"Maaf mas, aku cuma mau jalan-jalan. Aku gak mau ngerepotin mas apalagi mas bilang meeting hari ini." Ucap Yoshi pelan.

"Sayang, sudah jadi kewajiban saya bikin kamu bahagia. Kalo bukan saya siapa lagi? Kamu itu tanggung jawab saya." Ucap Jihoon lembut. Yoshi langsung merasa bersalah telah melakukan hal bodoh. Dan entah dari mana Jihoon selalu mengetahui keberadaannya serta apa yang Ia lakukan. Ah, Yoshi lupa bahwa suaminya ini bukan orang sembarangan. Mata-matanya ada dimana-mana.

"Maafin aku." ucap Yoshi pelan.

"Kita pulang ya sayang." Ucap Jihoon seraya mengambil payung yang Ia bawa tadi kemudian di buka sebelum menuju mobilnya.

****

Demam. Satu kondisi yang membuat Jihoon begitu khawatir dan sedikit panik saat ini. Setelah kehujanan, istrinya Yoshi kini mengalami demam. Sejak kemarin malam panasnya belum juga turun. Jihoon bahkan sampai meminta sang adik, Doyoung untuk selalu memantau kondisi Yoshi, terutama bayi mereka.

Jihoon tadinya tidak akan berangkat ke kantor, namun Yoshi memaksa suaminya itu agar tetap ke kantor dan tidak perlu mengkhawatirkannya.

"Gimana keadaan istri kakak, Doyoung? Yoshi baik-baik aja kan?" Tanya Jihoon melalui telefon.

"Kakak tenang ya, kak Yoshi baik-baik aja. Panasnya udah mulai turun."

"Baiklah, tolong jaga dia sebentar."

"Baik kak."

Jihoon menyelesaikan pekerjaannya di kantor dengan cepat sebelum pulang ke rumah. Jihoon juga mampir membeli apa yang Yoshi inginkan. Setelah itu, Ia langsung pulang.

Langkah kakinya bergerak cepat begitu Ia sampai di rumah besar dengan dua lantai itu. Dapat Jihoon lihat, Doyoung keluar dari kamarnya.

"Yoshi di kamar?" Tanya Jihoon. Doyoung mengangguk.

"Iya, dia baru selesai minum obat yang aku berikan kak."

"Makasih Doyoung, kakak ke atas dulu." Ucap Jihoon yang langsung naik ke lantai atas.

"Aku bersyukur kamu menemukan cinta seperti kak Yoshi." Ucap Doyoung menatap punggung tegap sang kakak sebelum pergi ke dapur.

Membuka pintu perlahan, tatapan Jihoon langsung mengarah pada sosok kesayangannya yang tengah tertidur dengan selimut tebal menutupi tubuh mungilnya. Jihoon mendekat lalu duduk di pinggir ranjang mereka. Tangannya terulur mengusap surai istrinya dengan lembut.

Merasa terusik, kelopak mata Yoshi terbuka perlahan menampilkan manik indah yang kini bertatapan langsung dengan milik sang suami.

"Mas? Udah pulang?" Yoshi mencoba duduk meski kepalanya pusing. Sementara Jihoon langsung menahannya.

"Jangan dipaksa sayang, tidur aja." Ucap Jihoon. Yoshi hanya menurut dan membalas genggaman suaminya.

"Gimana keadaan kamu? Mau makan?" Tanya Jihoon.

"Tadi udah makan mas. Mas mau makan? Biar aku siapin." Ucap Yoshi. Jihoon menggeleng lalu mengusap surai Yoshi.

"Saya udah beli makan kok, sekalian beli titipan kamu. Mau dimakan sekarang?" Tanya Jihoon lembut.

"Nanti aja mas, aku masih kenyang. Mas makan aja dulu." Ucap Yoshi.

"Saya belum lapar sayang, yang penting kamu dulu." Ucap Jihoon.

"Maaf aku—"

"Kamu gak ada salah sayang, jangan minta maaf terus."

Yoshi tidak menyangka jika dia akan bersanding dengan seorang Park Jihoon. Awalnya Yoshi mengira Jihoon adalah orang yang sombong dan arogan. Namun setelah mengenalnya lebih jauh, ternyata pria itu sosok yang lembut dan penyayang. Jihoon juga tegas dan profesional. Pernikahan keduanya berawal dari sebuah perjodohan.

Yoshi mulai mencintai Jihoon sejak satu bulan setelah pernikahan mereka karena melihat kegigihan suaminya itu untuk menunjukkan kasih sayangnya.

"Mas, makasih udah nerima aku apa adanya." Ucap Yoshi. Jihoon semakin erat menggenggam tangan istrinya.

"Saya yang harusnya bilang makasih, karena kamu sudah memberikan kesempatan pada saya untuk jadi suami kamu. Saya beruntung punya kamu Yoshi."

"Dan tolong jaga kondisi juga kesehatan kamu, biar kamu sama bayi kita selalu sehat." Ucap Jihoon. Yoshi tersenyum lalu membawa tangan Jihoon ke perutnya.

"Cepet tumbuh ya anak papa." Ucap Jihoon seraya mengusap perut istrinya yang belum kelihatan buncit. Lalu Ia menunduk dan mengecup perut Yoshi.

"I Love You mas."

"I Love You to sayang."

Cup

Cukup lama Jihoon mencium kening istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang sebelum Ia menjauhkan tubuhnya.

"Saya mandi dulu, kamu tunggu sebentar ya. Nanti kita makan bareng-bareng."

"Iya mas Ji."

*****

Awww gemesssss

Awww gemesssss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah kalian tidak mau selfie unit?? Berharap apa aku sama JiYosh? JaeNori? HaruNori? JeongShi? KyuYosh?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apakah kalian tidak mau selfie unit?? Berharap apa aku sama JiYosh? JaeNori? HaruNori? JeongShi? KyuYosh?

Story Line [ Yoshi Ft. All Member ] ONE/TWO SHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang