Terik, sinar matahari siang itu menyambut kedatangan kembali Lleana di Bandara Haneda, Jepang. Kurang lebih sudah 22 tahun yang lalu terakhir kali dia mengunjungi negeri sakura ini. Benar, pertama kali Lleana mengunjungi Jepang saat dia berusia 5 tahun, dia dan keluarganya hanya menetap kurang lebih 1 tahun disana.
Saat ini Lleana kembali ke Jepang untuk berwisata, dan jika memungkinkan, dia ingin mengambil pekerjaan sambilan sebagai Guru Les Bahasa Perancis.Distrik Shinjuku (Shinjuku - ku) adalah tempat Lleana akan menetap.
Setelah memberitahu tujuan pada sopir yang akan mengantarnya, Lleana menatap kembali Bandara Haneda dari kaca mobilnya, sampai mobil yang ditumpanginya melaju meninggalkan Bandara.***
Keesokan harinya, Lleana bangun agak siang, tubuhnya lelah karena perjalanan udara kemarin cukup banyak memakan waktu. Setelah melakukan rutinitas paginya, menata barang yang kemarin belum sempat tertata, ia melangkahkan kaki menuju jendela apartemen nya, melihat hiruk pikuk Distrik tempat tinggalnya sekarang, sambil mengingat memori masa kecilnya,
"Apakah dulu juga seramai ini ?" batin Lleana.
Puas memandangi pemandangan dari apartemen nya, Lleana kembali ke sofa, mengambil smartphonenya dan mulai mencari tempat untuk makan siang.
Poirot Cafe - terletak di Distrik Beika, adalah nama salah satu cafe yang muncul di search engine dan cafe itu menarik perhatian Lleana, setelah memutuskan untuk makan siang disana, ia menaruh smartphonenya dan bersiap untuk pergi.
Aroma khas kopi yang menguar menyambutnya sesampainya disana.
'Tempat yang nyaman' batin Lleana.
Seorang pramusaji wanita datang menghampiri Lleana beberapa menit setelah ia duduk."Selamat datang di Poirot Cafe, Nona sepertinya baru pertama kali berkunjung kesini" sapanya ramah.
Lleana memandang wanita itu, melirik sekilas name tag nya yang bertuliskan "Azusa Enomoto", pramusaji yang sopan, ramah, serta cantik — pikir Lleana saat memandangnya.
"Iya, saya baru pertama kali berkunjung kesini" jawab Lleana sambil tersenyum. Azusa tersenyum tulus membalas respon Lleana. "Ini daftar menu kami Nona, silahkan ..... (Azusa memberikan daftar menu makanan dan minuman yang ada di Poirot), Rekomendasi dari saya menu ... (Azusa menjelaskan rekomendasi menu Poirot) dan menu spesial kami hari ini ada ..... " (Azusa memberitahu menu spesial Poirot hari ini). Setelah memilih menu yang Lleana inginkan, Azusa pamit kembali ke dapur, memberikan pesanan Lleana kepada pramusaji pria, sembari membantunya untuk menyiapkan pesanan.
Awalnya Lleana hanya melihat sekilas ke arah pria tersebut — pramusaji, dan sesuatu mengganggunya 'rasanya familiar' batin Lleana. Beberapa kali ia mencuri pandang ke arah pria itu, sambil berusaha mengingat - ingat dimana ia pernah bertemu dengannya.
Dua puluh menit kemudian pesanan Lleana selesai, kebetulan pramusaji pria yang mengantar pesanannya.
Lleana yang sedari tadi menunggunya datang, langsung melirik name tag nya, di name tag nya tertulis "Amuro Tooru". Setelah melirik name tag nya, ia kemudian memandang wajahnya.
'Deg ....'
Lleana terpaku.
Tak lama Amuro berkata "Apa Nona ingin menambah pesanannya lagi ?".
"Tidak" ucap Lleana — mengerjapkan mata, tersentak dari trans.
"Baik, Nona dapat memanggil kami jika ingin menambah pesanannya nanti" ucap Amuro, tersenyum. Amuro pamit dan kembali melakukan pekerjaannya.Perasaan familiar itu semakin nyata, tapi Lleana masih belum mengingat kapan dan dimana pernah bertemu dengannya. Sembari menikmati makanannya, ia memutuskan untuk sering datang ke Poirot Cafe sampai ia bisa mengingat siapa pria itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Furuya Rei dan Investigasi
FanfictionSebuah Fan Fiction Alternate Universe (AU) Detective Conan dengan Furuya Rei sebagai pemeran utamanya. Menceritakan tentang sebuah investigasi yang di lakukan Zero beserta rekan - rekannya dengan sedikit bumbu romansa. Pemeran dalam cerita ini mayor...