Kurang lebih sudah tiga bulan berlalu setelah pertemuan terakhir Furuya dan Lleana di Hutan kala itu. Tidak banyak yang hal terjadi di antara mereka dalam kurun waktu itu. Mereka hanya beberapa kali bertukar pesan melalui personal message. Beberapa hari yang lalu melalui personal message mereka berdua sepakat melakukan agenda bersama weekend ini.
Pagi ini Furuya bangun lebih awal, tidurnya cukup nyenyak semalam, istirahatnya sudah lebih dari cukup. Ia meraih smartphone di meja dekat tempat tidurnya, ada beberapa notifikasi yang masuk semalam. Tersenyum ketika membacanya, Furuya membalas pesannya. Hari ini Furuya mengajak Lleana mengunjungi Kyoto, Momijigari - Agenda mereka weekend ini. Momijigari adalah kegiatan menikmati perubahan warna daun musim gugur. Kyoto menjadi tempat destinasi momijigari mereka. Kyoto merupakan salah satu Kota yang terletak di bagian tengah Pulau Honshu, Jepang. Berjarak sekitar 500 kilometer dari Tokyo, dan menempuh waktu sekitar 5-9 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi atau Bus malam. Karena itu warga Jepang umumnya menggunakan Kereta Shinkansen untuk perjalanan jarak jauh demi menghemat waktu perjalanan. Selesai membalas pesannya, Furuya beranjak meninggalkan tempat tidur, mengambil handuk dari tempatnya dan menuju kamar mandi.
Setelah mandi pagi yang menyegarkan, ia pergi ke dapur, membuat gyudon, tamagoyaki, dan tsukemono untuk sarapan, bergegas memakannya dan bersiap ke Poirot.Pagi ini cuaca di Tokyo cukup cerah, suhu yang berkisar antara 15-20℃ menjadikan hari ini relatif sejuk dan segar. Furuya berjalan melewati rute yang biasa dilaluinya untuk sampai ke Poirot. Pikirannya sibuk memikirkan schedule hari ini - "cukup padat" katanya dalam hati. Ia berharap segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Sampai di Poirot lebih awal dari jam masuk kerja, Furuya melakukan rutinitas hariannya. Selang beberapa waktu Azusa datang, menyapa Amuro seperti biasa, mengecek persediaan bahan makanan, serta berdiskusi sebentar dengan Amuro seputar menu Poirot hari ini. Setelah semuanya siap, mereka siap menyambut pelanggan.
Pukul 11.00 siang jadwal kerja part time Furuya di Poirot sudah selesai. Ia memang bekerja setengah hari saat weekend. Segera setelah jam kerjanya di Poirot selesai, ia bergegas pergi untuk melakukan pekerjaan lainnya.
Mengendarai mobilnya melewati jalanan Distrik Beika, ia memacu mobilnya pergi ke suatu tempat untuk bertemu sahabatnya, Hiro. Sebenarnya pekerjaan Furuya Rei adalah di Biro Keamanan Badan Kepolisian Nasional (NPA Security Bureau) - yang bertugas menjaga keamanan publik di Jepang. Ia bekerjasama dengan sahabatnya, Hiromitsu Morofushi dan rekannya Yuya Kazami dari Tokyo MPD Public Security Bureau. Keduanya memiliki peran yang sama dalam mengawasi keamanan publik dan bekerjasama secara erat. Dari hasil penyelidikan beberapa hari yang lalu, ia mendapatkan informasi ada sebuah organisasi yang akan mendirikan kartel narkoba di Jepang. Untuk mencegah hal itu, Biro Keamanan Publik diam - diam menyelidiki orang - orang yang dianggap berkaitan dan memiliki akses dengan organisasi tersebut. Terdapat beberapa orang di beberapa Distrik berbeda yang dicurigai. Hari ini mereka membagi agennya secara bergiliran untuk mengawasi di beberapa Distrik.
Hiromitsu menawarkan diri untuk mengawasi Distrik A, dan Furuya akan bergabung dengan Hiromitsu setelah selesai dengan pekerjaannya di Poirot. Tempat itulah yang dituju Furuya sekarang.Setelah memarkirkan mobilnya, Furuya bergegas ke tempat Hiro dan bergabung dengannya.
"Perkembangannya bagaimana ?" tanya Furuya dengan suara berbisik.
"Tidak ada" jawab Hiro "Sebelum pindah kesini target hanya menghabiskan waktunya bermain pachinko" lanjutnya.
Furuya dan Hiromitsu sekarang berada di tempat mahjong, di lantai 2 sebuah gedung. Mereka bermain mahjong sambil mengawasi orang -- 'target' -- yang dicurigai ada kaitannya dengan organisasi kartel narkoba tersebut. Jam dinding menunjukan pukul 13.20 siang, 2 jam berlalu tanpa ada sesuatu yang berarti. Giliran pengawasan Hiromitsu dan Furuya sudah selesai, sebentar lagi akan ada agen lain yang menggantikan mereka untuk melanjutkan pengawasan. Sekitar 10 menit kemudian, agen yang bertugas menggantikan giliran Furuya dan Hiromitsu datang. Hiro yang posisi duduknya mengarah ke arah pintu, melihat kedatangan agen tersebut, menggangguk singkat - memberi sinyal pada Furuya jika pengganti mereka sudah datang.
Furuya menyadari isyarat Hiro, mereka bangkit dari tempat duduk, berjalan keluar sambil mengobrol - bersandiwara supaya tidak meninggalkan kecurigaan. Di dekat pintu mereka berpapasan dengan agen tersebut, saat berpapasan mereka saling memberi isyarat singkat, setelah itu Furuya dan Hiromitsu keluar meninggalkan tempat itu."Setelah ini kau akan pergi kemana Hiro ?" tanya Furuya ketika mereka sudah berada di jalan yang ramai.
"Aku akan menemui Hana di tempat kerjanya" jawab Hiro tersenyum malu-malu.
Furuya terkekeh "Pasangan yang dimabuk asmara" gumamnya.
"Itu bukan sesuatu yang salah" jawab Hiro "Sangat membahagiakan bertemu wanita yang kau cintai setelah lelah bekerja seharian, kau tahu ?" katanya,
"Kau akan mengerti maksudku nanti" dia melanjutkan "Setelah kau punya pasangan tentunya" tambahnya, nyengir.
Furuya menggelengkan kepala mendengarnya.
"Segeralah mencari pasangan Zero" lanjut Hiro lagi "Atau kau butuh bantuanku ?" godanya "Sepertinya Hana punya beberapa teman wanita yang masih single".
"Berhenti menjodoh - jodohkanku Hiro" kata Furuya, sedikit kesal.
Hiro tertawa "Aku kan hanya ingin membantumu Zero".
Hening sejenak.
"Kau sendiri akan pergi kemana setelah ini ?" Hiro bertanya ketika mereka sudah sampai di parkiran.
"Aku ada urusan sebentar" jawab Furuya, mengakhiri percakapan.
Mereka kembali ke mobil masing - masing, mengemudikan mobilnya meninggalkan tempat parkir itu.***
KAMU SEDANG MEMBACA
Furuya Rei dan Investigasi
FanficSebuah Fan Fiction Alternate Universe (AU) Detective Conan dengan Furuya Rei sebagai pemeran utamanya. Menceritakan tentang sebuah investigasi yang di lakukan Zero beserta rekan - rekannya dengan sedikit bumbu romansa. Pemeran dalam cerita ini mayor...