14.

4.1K 371 9
                                    

"I miss you.."  Sunoo mendapat rengkuhan dari sepasang tangan yang dibalut jas hitam legam.

Sunoo menutup mata. Tangannya dengan perlahan terangkat dan membalas pelukan.

Pelukan dari pacarnya, Park Sunghoon yang baru saja pulang.

"Me too.." bisik Sunoo di pundak Sunghoon.

Mereka berada di depan rumah Sunghoon, dengan di belakang mereka ada Jay yang mengalihkan pandangan dan Jungwon yang menunduk malu-malu. Jungwon sedikit iri melihat pasangan di depannya yang melepas rasa rindu. Dirinya pun ingin memeluk pacarnya, namun Jungwon takut respon yang dia dapat tak sesuai dengan ekspektasinya.

"Kamu baik-baik saja kan selama gak ada aku?" Sunghoon melepas pelukan dan mulai meneliti Sunoo. Mencari apakah ada yang berbeda dari kekasihnya itu setelah dia tinggal hampir satu minggu.

'Tetap seperti biasanya Sunoo. Tetap jadi Sunoo yang masih kehilangan ingatannya. Jangan sampai Sunghoon curiga dan rencana kita akan gagal.'

Suara dari Heeseung terputar diingatannya. Dirinya lalu mencoba untuk tersenyum lembut seperti biasanya.

"Aku baik-baik saja Kak. Disini semua menjagaku dan Jungwon dengan baik. Bukan begitu Wonie?" Sunoo dan Sunghoon beralih menatap Jungwon yang langsung mendongak saat Sunoo memanggil namanya.

"E–eh iya.. iya Sunoo baik-baik saja Kak Sunghoon. Aku dan semua yang ada disini selalu menjaga Su–sunoo." Jungwon terbata karena pertanyaan dadakan dari Sunoo.

Jungwon sedikit takut dengan jawabannya sendiri. Apakah jawabannya salah? Karena kini dia mendapat tatapan tajam dari Sunghoon dan juga Jay.

Tapi dirinya kan hanya mengikuti kata Sunoo. Jika jawabannya dan Sunoo berbeda bukankah malah menjadi masalah?

Iya kan?

"Apa kita gak akan masuk ke dalam? Jujur gue butuh istirahat sekarang." ucapan Jay membuat kini atensi tiga orang disana teralih ke pemuda dengan mata sipit itu.

Sunghoon mengangguk, membuat diam-diam Sunoo dan Jungwon menghela nafas lega.

Sunghoon dan Sunoo masuk dengan tangan Sunghoon berada di pinggang Sunoo. Mereka langsung menuju ke arah kamar utama, kamarnya Sunghoon.

Sesampainya di kamar, Sunoo membantu Sunghoon membuka jasnya. "Kak Sunghoon mandi dulu ya. Nanti aku minta bibi membawakan makanan buat Kakak kesini."

Sunoo baru akan meletakkan jas Sunghoon ke keranjang kotor namun terhenti saat tangannya ditarik oleh Sunghoon. Cukup kencang hingga membuat keduanya kini saling menempel dengan wajah hanya berjarak tiga senti. Hidung mereka bahkan sudah bersinggungan.

Sunoo mengerjap. Cukup kaget dengan pergerakan Sunghoon. Dan mata Sunoo membola saat tanpa permisi Sunghoon meraup bibirnya dengan rakus.

"Ehm.. Kak.. Kakak harus istirahat.. hmhh.." Sunoo mecoba menghindari serbuan ciuman dari Sunghoon yang kini menjalar ke arah leher jenjangnya. Tangan Sunoo meremat kencang kemeja Sunghoon. Dirinya sekuat tenaga menahan lenguhannya.

"I miss you.. very bad.. I wanna touch you my Sun.." bisikan Sunghoon di lehernya membuat bulu kuduk Sunoo meremang.

Tak perlu dijelaskan ulang apa maksud dari ucapan Sunghoon, karena kini tangan besar itu mulai bekerja sesuai apa yang dia katakan tadi.

Sunoo? Tugasnya saat ini hanya berbaring dan mendesah. Karena disini Sunghoonlah yang memegang kendali.

Kendali atas apa yang akan mereka berdua lakukan,

dan juga kendali penuh atas Sunoo, semuanya tentang Kim Sunoo adalah milik Park Sunghoon.

.
.
.

[1] Run Away || New Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang