18.

6K 412 76
                                    

Jay menepikan mobilnya di jalan yang cukup sepi. Melirik dari spion, memastikan bahwa tidak ada mobil yang mengikuti mobilnya. Dan Jay dapat menghela nafas lega saat tidak terlihat adanya mobil di belakangnya. Pandangan Jay beralih ke sebelahnya, dimana ada Sunoo yang tengah tertidur dengan kepala menyender di jendela. Jay melepas sabuk pengamannya, dirinya lalu membenahi posisi tidur Sunoo agar sahabatnya itu merasa nyaman. Setelah dirasa posisi Sunoo sudah lebih baik, Jay lalu keluar dari mobil dengan perlahan. Jay tidak mau membuat Sunoo terbangun dari tidurnya.

Jay membuka bagasi mobilnya. Mengambil dua plat nomor mobil baru yang sudah dia persiapkan.

Iya. Jay mengganti plat mobil yang terpasang dengan plat mobil baru. Itu dia lakukan untuk mengelabuhi Sunghoon.

Jay tau betul bagaimana kuasa seorang Park Sunghoon. Berteman cukup lama dengan pemuda itu membuatnya mengetahui latar belakang keluarga Sunghoon yang tidak bisa dianggap remeh.

Jay kembali melajukan mobilnya setelah sebelumnya membuang plat nomor ke jurang yang berada di kiri jalan. Butuh waktu sedikit lama untuknya mengendarai mobil, sekitar dua jam kurang sedikit waktu yang dibutuhkan mobil berwarna hitam itu menuju ke tempat yang Jay tuju.

Rumah sederhana yang cukup jauh dari jalan utama. Rumah yang rencananya akan dia dan Sunoo gunakan sebelum keduanya pergi dari kota itu.

Kenapa Jay tidak langsung membawa Sunoo pergi ke luar kota atau luar negeri? Jawabannya, Jay hanya ingin mencari waktu yang pas.

Terlalu gegabah jika mereka langsung pergi keluar negeri dan menggunakan transportasi umum. Data diri mereka bisa dilacak dan kemungkinan mereka tertangkap oleh Sunghoon akan semakin besar. Jadi, mencoba meminimalisir resiko tertangkap, Jay memutuskan untuk bersembunyi terlebih dahulu sampai kondisi memungkinkannya untuk membawa Sunoo pergi.

"Sunoo.." Jay membangunkan Sunoo dengan menepuk pelan pipi Sunoo.

"Eungh.. sudah sampai?" Sunoo mengucek matanya. Melihat sekeliling yang sunyi dan gelap.

Jay mengangguk. "Ayo turun dulu. Nanti kamu bisa lanjut lagi tidurnya di rumah." Sunoo mengikuti Jay yang sudah turun terlebih dahulu.

Jay mengeluarkan kunci. Setelah pintu terbuka Jay menyuruh Sunoo untuk masuk lebih dulu sementara dirinya mengambil barang-barang mereka. Sunoo mengamati isi rumah. Tak terlalu banyak perabotan di dalam rumah itu, namun kondisi di dalamnya bersih dan tertata rapi. Kemungkinan Jay sudah meminta seseorang untuk membersihkan dan mempersiapkan rumahnya supaya saat keduanya datang, rumah sudah dalam kondisi siap ditempati.

"Bagaimana? Suka dengan rumahnya?"  Sunoo tak menyadari bahwa kini Jay sudah berdiri di sampingnya.

"Iya. Aku suka," ucap Sunoo sambil membuka satu pintu.

Ternyata itu adalah kamar tidur. Di dalamnya sudah berisi tempat tidur, almari, dan juga meja kecil di samping ranjang.

"Ini kamar kamu. Kamarku tepat di sampingmu. Di dalam ada pintu yang langsung terhubung dengan kamarku jadi kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa langsung ke kamarku."

Sunoo mengangguk mendengar penjelasan Jay. Sunoo lalu mengambil satu tas dari tangan Jay. Sunoo tau di dalam tas itu berisi semua pakaiannya.

"Aku mau beresin barang-barangku dulu."

Jay meletakkan tas yang tadi berada di genggamannya. "Mau aku bantu?"

Sunoo menggeleng. "Kamu juga harus beresin barang-barangmu Jayie.. setelah ini mungkin aku akan langsung istirahat. Jadi selamat malam Jayie.."

Jay mengangguk. "Malam, Unu.."

Dan setelahnya mereka langsung masuk ke dalam kamar masing-masing.

[1] Run Away || New Version [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang