14.

397 36 9
                                    

Setelah sampai di apartemen Jungwon, Jay yang tadinya hampir tertidur itu pun kini mengandeng tangan Jungwon. Ia mengantuk tapi memikirkan akan makan kue ia berusaha untuk tetap bangun karena ia memang sangatlah lapar.

"Bagaimana??" Ucap Jungwon pada salah satu penjaga yang menghampiri Jungwon ketika turun dari mobil.

"Sudah datang tuan. " Jungwon mengangguk dan melihat Jay yang juga sedang melihatnya sambil tersenyum.

Jungwon tau kalau Jay sedang lelah tapi lukanya tak boleh di abaikan. Ia ingin mengendong Jay tapi ia sangat ingat seberapa banyak luka yang ada di punggungnya.

Setelah sampai Jay langsung disuguhi banyak makanan manis dan camilan. dan saat itu juga dokter yang di maksud mulai memeriksa dan mengobati luka Jay. Tentunya setelah mendapat bujukan dari Jungwon karena ia tak mengenal siapa dokter tersebut.

"Hyungie Ndak mam kue na??" Tanya Jay yang masih sibuk makan sesekali meringis karena merasakan sakit. Jungwon tersenyum lalu menggeleng. Dan itu sukses membuat orang di sekelilingnya sangat amat terkejut.

"Hyungie Ndak cuka kue??" Tanyanya lagi dengan mata yang sangat ingin tau. Jungwon tersenyum lagi

"Hyungie baru selesai makan Seongie. Seongie makan ya, nanti kalau ingin sesuatu bilang pada hyungie ya?!" Jay mengangguk dan tersenyum sangat manis. Itu memang kalimat panjang yang mereka dengar. Yang pertama ketika membujuk Jay tadi dan yang lainnya ini.

Setelah Jay selesai di obati bersamaan itu ia langsung tidur setelah Menganti pakaiannya. Ketika Jay sudah terlihat sangat pulas Jungwon menutup pintunya lalu keluar menemui dokter tersebut yang tidak lain adalah kakaknya.

"Jadi siapa anak manis dan lucu itu. Hyung lihat dia terkena little space. Apa dia yang sunoo ceritakan??" Jungwon hanya mengangguk lalu meneguk minumannya.

"Ia akan tinggal disini. Aku akan menjaganya. Soobin Hyung." Soobin menghela nafas, lalu mengusak rambut Jungwon.

"Kau menemukannya Jungwon. Orang yang kau cari telah kau temukan. Benar bukan?? Tenang saja, Hyung senang kalau punya adik seimut itu. Hahahahaha. Kapan kalian akan menikah??" Pertanyaan itu sukses membuat Jungwon terdiam. Soobin mengerti kegelisahan Jungwon.

"Waktu yang akan menjawabnya Jungwon. Hyung tau itu. Jangan bebankan pikiranmu dengan pertanyaan tergesa dariku. Hyung yakin kau bisa menjaganya. Baiklah, Hyung akan pulang karena yeonjun di rumah sendirian. Akhir akhir ini soojun sedikit gelisah. Sampai jumpa." Ucapnya lalu berdiri dan Jungwon mengantarnya keluar.

Jungwon pun membersihkan diri lalu menelfon seseorang.

'terima kasih.'
'ah, baiklah. Aku terkejut. Kufikir siapa yang akan menelfon. Bagaimana keadaannya.'
'luka.'
'hah?? Siapa yang luka?? Anak buahmu?? Kenapa bisa luka?? Apa mereka sangat kuat??'
'jay.'
'ah astaga kukira anak buahmu terluka. Eh?? Tunggu. Kenapa dia bisa terluka?? Bukannya ia bersamamu?? Apa mereka menargetkan tempat itu?'
'Aku lengah.'
'tidak mungkin. Mereka menyusup sampai sedalam itu?? Jay takkan pernah bisa keluar kalau memang tak ada yang ia khawatirkan. Sebenarnya siapa musuh ini?? Kenapa dia bisa benar benar tau sedetail itu??'
'berhati hatilah.'
'aku tau. Sepertinya parasit ini sudah memiliki akar yang sangat dalam. Kau berhati hatilah. Jaga dia dan jangan lengah. Aku berhasil mendapatkan setengah lebih rencana. Terima kasih untukmu. '
'baiklah.'
'Besok akan kubawa sunghoon. Semoga sunghoon bisa membujuknya untuk tetap berada di samping mu. Tapi tunggu, bagaimana kau bertemu dengannya?? Kalau ia tak berada di tempat itu???'
'little.'
'little?? Apa maksudmu?? Sebentar, ASTAGA apa benar?? Seongie?? Baiklah baiklah kau harus tetap tenang, aku akan bawa sunghoon besok untuk membujuknya. '

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang